Rumah Adat Kalimantan Utara, Rumah Baloy Berbentuk Panggung

Rumah Adat Kalimantan Utara disebut juga dengan rumah Baloy. Seperti kebanyakan rumah tradisional khas Kalimantan, rumah ini juga berbahan dasar kayu ulin. Desain rumah berbentuk rumah panggung yang sederhana, tapi terlihat modern sekaligus modis.


Rumah Adat Kalimantan Utara


Provinsi Kalimantan Utara beribu kota di Kota Tanjung Selor. Provinsi yang terletak di bagian utara Pulau Kalimantan ini memiliki luas wilayah 75.467,70 km². Jumlah penduduknya sebanyak 716.407 jiwa dengan suku Dayak sebagai etnis dominan disana.

Selain Suku Dayak masih ada etnis lain yang mendiami wilayah Kalimantan Utara, diantaranya ada suku Tidung, Bulungan, Suluk, Banjar, Bugis,dan Jawa. Bahasa Dayak menjadi bahasa daerah paling dominan digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk Kalimantan Utara sangat heterogen.

Kalimantan Utara berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Tepatnya negara bagian Sabah dan Serawak. Pusat pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara saat ini berada di Kecamatan Tanjung Selor bersama dengan pusat pemerintahan Kabupaten Bulungan.

Wilayah yang kini menjadi Provinsi Kalimantan Utara dulunya merupakan bekas wilayah Kesultanan Bulungan. Kesultanan Bulungan menjadi daerah perluasan dari Kesultanan Sulu. Provinsi Kalimantar Utara termasuk provinsi paling muda yang ada di Indonesia. Wilayah pemerintahan ini baru terbentuk pada tahun 2012.

Rumah Baloy

Baloy merupakan rumah tradisional dari Suku Dayak Tidung yang mendiami wilayah Kalimantan Utara. Rumah ini merupakan tempat tinggal Kepala Adat Besar Dayak Tidung. Tiang-tiang yang tinggi digunakan sebagai penyangga rumah. Biasanya rumah baloy dibangun menghadap ke arah utara.

Seperti kebanyakan rumah tradisional Kalimantan lainnya, rumah baloy juga berdesain panggung dengan material bangunan keseluruhan terbuat dari kayu ulin. Kayu ulin memang terkenal akan kekuatannya. Kayu khas hutan Kalimantan ini mempunyai struktur serat yang sangat kuat.

Tidak seperti kayu jenis lain yang akan melapuk jika sering terkena air, kayu ulin justru akan semakin kuat dan semakin keras bila terpapar air dalam waktu yang relatif lama. Itulah mengapa kebanyakan rumah adat di Kalimantan berbahan dasar kayu ulin.

Arsitektur rumah Baloy menggambarkan seni masyarakat Tidung. masyarakat Tidung merupakan salah satu suku tertua yang ada di Tarakan, Kalimantan Utara. bentuk rumah baloy sangat unik dan berbeda dari kebanyakan rumah adat yang berada di Kalimantan

Biasanya rumah baloy dibangun menghadap ke utara sedangkan pintu utamanya mengahadap ke selatan. Bangunan rumah adat baloy biasanya dihiasi dengan ukiran-ukiran khas yang menggambarkan kearifan lokal daerah pesisir.

Hal itu berkaitan dengan tempat dibangunnya rumah baloy yang kebanyakan terdapat di daerah pesisir pantai. Di dalam rumah adat baloy terdapat empat buah ruang utama yang biasa disebut dengan ambir.

Pembagian Ruangan

Fungsi dari keempat ambir, yaitu ruang untuk menerima masyarakat yang mengadukan perkara atau masalah adat. Ruang bagi pemuka adat untuk bersidang dan memutuskan perkara adat. Ruangan untuk beristirahat setelah perkara selesai. Terakhir ada singgasana Kepla Adat Besar Dayak Tidung.

Ada ambir kiri atau alad kait, ambir tengah atau lamin batong, ambir kanan atau ulad kemagot, juga lamin dalom. Pada bagian belakang rumah terdapat bangunan yang dibuat di tengah-tengah kolam dan disebut lubang kilong dan lubang intamu.

Lubang kilong merupakan bangunan yang digunakan sebagai tempat untuk menampilkan kesenian Suku Tidung, seperti tarian jepen. Sedangkan lubung intamu adalah tempat pertemuan adat yang lebih besar, seperti acara pelantikan pemangku adat (pentabalan) atau untuk musyawarah masyarakat adat se-Kalimantan.

Hunian ini memiliki atap pelana yang bertingkat-tingkat. Sirap adalah bahan yang digunakan untuk membuat atap. Atas atap juga dihiasi ukiran khas Suku Dayak Tidung

Keywords: Rumah Adat Kalimantan Utara

Originally posted 2020-05-24 09:32:04.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.