5 Tarian Adat Kalimantan Tengah Paling Populer

Sudah pernah mendengar kisah membunuh dan memburu kepala musuh dalam sebuah tarian? Jika belum tarian adat Kalimantan Tengah punya cerita.


Tarian Adat Kalimantan Tengah


Ada cerita apa sajakah dibalik beberapa jenis tarian tradisional suku Dayak tersebut? Berikut ulasan singkatnya:

1. Tari Kinyah Mandau

Kinyah berarti tarian perang, Mandau senjata untuk membunuh dan memburu kepala musuh.

Begitulah kira-kira definisi tari Mandau berdasarkan sejarah terbentuknya.

Tarian yang kini menjadi warisan budaya leluhur ini dahulunya terlahir sebagai tarian untuk berburu kepala musuh dalam perang.

Berawal dari keyakinan dan tradisi hukum rimba di suku Dayak “yang kuat yang berkuasa”.

Setiap anak laki-laki yang berhasil mendapatkan kepala manusia akan diberi tato pada bagian betisnya menunjukkan bahwa ia telah dewasa.

Sebagai bagian dari persiapan fisik sebelum perburuan maka dilakukanlah kinyah.

Untuk menilai apakah pemuda tersebut sudah siap dikirimkan berburu.

Namun, dalam perang ini ada aturannya yaitu tidak diperbolehkan membunuh teman dari satu kampung.

Tradisi ini berakhir setelah diadakannya perjanjian damai Tumbang Anoi.

Kini tarian kinyah mandau dapat kita jumpai di berbagai acara dan festival kebudayaan.

2. Tari Giring Giring

Memiliki pesona daya tarik yang berbeda, tari giring-giring menghadirkan suasana ceria bagi yang menyaksikannya.

Tarian tradisional ini merupakan warisan budaya dari suku Dayak Ma’anyan yang kemudian diperkenalkan ke suku di daerah lain di Kalimantan Tengah.

Giring giring sendiri merupakan properti tari yang terbut dari bambu dan berisi kerikil.

Ciri khas dari tari ini yaitu gerakan berupa hentakan tongkat gantar diiringi oleh bunyi giring giring.

Kaki para penari bergerak maju mundur selaras mengikuti alunan musik.

3. Tari Balean Dadas

Tari Balean Dadas merupakan bagian dari ritual adat upacara penyembuhan.

Dimana tarian ini sebagai bentuk upaya memanjatkan doa kepada Tuhan agar orang yang sakit dapat sembuh seperti sedia kala.

Tuhan yang dipercaya suku Dayak yaitu Ranying Hatala Langit, dan dalam Bahasa Indonesia Balean Dadas berarti dukun perempuan.

Jadi tari balean dadas adalah ritual yang dipimpin oleh seorang dukun perempuan untuk memanjatkan doa kepada Ranying Hatala Langit.

Hingga saat ini sebagian dari suku Dayak pedalaman masih meyakini dan menerapkan tarian ini jika ada salah satu kerabat mereka yang sakit.

Namun di lain kesempatan, di beberapa daerah di Kalimantan Tengah tari balean dadas sudah dimodifikasi menjadi tarian sambutan atau hiburan di festival kebudayaan.

4. Tari Manasai

Jika kamu berkunjung ke Kalimantan Tengah sebagai tamu agung atau tamu kenegaraan, maka siap-siap kamu akan disambut oleh tarian tradisional yang satu ini.

Banyak yang mengatakan jika tari manasai menjadi ikon kesenian dan budaya provinsi Kalimantan Tengah.

Tarian interaktif ini dibawakan dalam bentuk formasi lingkaran, dimana para penari pria dan wanita berdiri selang seling.

Karena bersifat interaktif biasanya para tamu juga diajak dan diperbolehkan bergabung di dalam lingkaran dan ikut menari.

Jika jumlah partisipan semakin bertambah maka ukuran lingkaran otomatis juga semakin membesar.

5. Tari Kayau

Hampir mirip dengan tari kinyah mandau, tari kayau juga berhubungan dengan memotong kepala musuh.

Menjadi tradisi turun temurun di kalangan suku Dayak Iban sebagai bentuk keberanian dan kejantanan bagi laki-laki.

Tradisi ini dikenal dengan sebutan upacara mengayau, pertama kali diajarkan oleh Urang Lindau Dibiau Takang Isang, seorang gagah berani dari suku Dayak Iban.

Inti dari tarian ini yaitu prose s penyematan gelar bujang gagah berani bagi pemuda yang berhasil memotong kepala musuh menggunakan senjata mandau.

Seiring perkembangan zaman, pola pikir masyarakat juga ikut berubah. Kini bukanlah kepala manusia yang dijadikan persembahan pada saat upacara mengayau, namun digantikan dengan kepala babi.

Fyi, tidak semua orang bisa ikut mengayau loh, terdapat syarat dan kualifikasi tertentu.


Demikian penjelasan kami mengenai tarian adat Kalimantan Tengah. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Originally posted 2020-12-29 10:42:06.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.