Kerajaan Mataram Kuno | Bersatunya Dua Dinasti Hindu-Budha

Kerajaan Mataram Kuno merupakan sebuah Kerajaan yang menaungi dua dinasti, yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra yang berkuasa di Jawa terutama Jawa Tengah. Beberapa pendapat mengatakan jika kerajaan ini bernama Kerajaan Medang. Dimana Kerajaan Medang sendiri merupakan sebuah kerajaan besar yang ada di Jawa sebelum Majapahit.

Kerajaan Mataram Kuno yang bercorak agama Hindu didirikan oleh Sanjaya di tahun 732 Masehi. beberapa saat kemudian sekitar tahun 752 Masehi, dinasti Syailendra dengan agama Budha Mahayana dibentuk oleh Bhanu. Kedua dinasti ini berkuasa secara berdampingan dengan damai. Nama Mataram sendiri baru disebut pada prasasti yang ditulis di masa Raja Balitung.

Kerajaan Mataram Kuno

Sebenarnya teori yang mengatakan jika Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan Medang tidak sepenuhnya salah. Walaupun sejarah mengenai kerajaan ini sudah banyak diketahui umum, tapi untuk letak ibukotanya belum diketahui secara pasti.

Data dari prasasti yang ditemukan menyebutkan sejumlah nama tempat yang diduga sebagai pusat-pusat pemerintahan Mataram Kuno atau ibukota kerajaan. Berdasarkan prasasti yang ada dapat dikatahui jika ibukota kerajaan ini mengalami perpindahan tempat beberapa kali.

kerajaan mataram
image source: dictio.id

Prasasti Mantyasih (829 Saka atau 907 Masehi) meyebutkan bahwa mulanya Mataram merupakan daerah lungguh Raja Sanjaya. Di dalam prasasti tersebut juga terlutis Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya sebgai raja pertama Kerajaan Mataram Kuno. Gelar rakai biasanya menunjuk pada kekuasaan di tempat lungguhnya.

Nama Mataram bisa dikatakan sebagai nama sebuah kerajaan dengan disebutkannya sebagai Bumi Mataram atau Kerajaan Mataram di dalam prasasti. Kalimat dalam prasasti berbunyi kadatwan ri mdang ri bhumi mataram i … yang artinya kerato di medang di kerajaan mataram di…. dapat ditafsirkan jika Mataram merupakan nama kerajaan sedangkan Medang adalah ibukotanya.

Selain disebutkan nama raja, kerajaan, serta ibukotanya, disebutkan juga nama-nama lokasi keratonnya. Ada nama Poh Pitu, Mamratipura, Tawlang, dan Watugaluh yang menjadi lokasi dari keraton milik Kerajaan Mataram Kuno saat itu. Lokasi kerato oleh para ahli ditafsirkan juga sebagai ibukota kerajaan.

image source: yuksinau.id

Keterangan tersebut menunjukkan bahwa di daerah Jateng dan DIY terdapat dua tempat yang dulunya merupakan ibukota Mataram Kuno, yakni Poh Pitu dan Mamratipura. Sementara di Jawa Timur juga terdapat dua lokasi yang menjadi ibukota dari Mataram Kuno, yakni Tamlang dan Watugaluh.

Dua ibukota yang berada di Jawa Timur sudah berhasil diidentifikasi lokasi tepatnya. Sedangkan untuk Poh Pitu dan Mamratipura belum dapat diidentifikasi secara pasti. Kedua lokasi yang berhasil diidentifikasi tersebut berada di Desa Tambelang, Kabupaten Jombang dan Desa Watugaluh, tepi sungai Brantas, Jombang, Jawa Timur.

Dinasti Syailendra

Asal Dinasti Syailendra diduga dari daratan Indo-China (Bangsa Chin dan Kerajaan Asoka) yang sekarang menjadi Thailand dan Kamboja. Dinasti ini bercorak agama Budha Mahayana dan didirikan oleh Bhanu pada tahun 752 Masehi. Pada masa era awal Kerajaan Mataram Kuno, dinasti Syailendra bisa dibilang cukup dominan dibanding dengan dinasti Sanjaya meskipun umurnya sedikit lebih muda.

image source: titiktemu.id

Masa pemerintahan Raja Indra (782 – 812 M), dinasti ini mengadakan ekspedisi perdagangan ke Sriwijaya. Tak hanya itu, terjadi juga perkawinan politik antara Samaratungga dengan Dewi Tara yang merupakan puteri Raja Sriwijaya. Peninggalan terbesar dari dinasti ini adalah Candi Borobudur yang selesai dibangun pada masa Raja Samaratungga (812 – 833 Masehi).

Dinasti Sanjaya

Meski dinasti ini ada lebih dulu dibanding dengan Dinasti Syailendra, tapi pengaruh dinasti ini dengan corak agama Hindunya di Mataram baru muncul belakangan. Setelah pangeran dinasti Sanjaya, Rakai Pikatan menikah dengan puteri dinasti Syailendra, Pramodhawardhani (833 – 356 M) barulah Mataram Kuno bernafaskan Hindu secara utuh.

image source: dictio.id

Rakai Pikatan bahkan mendepak Raja Balaputradewa yang merupakan anak dari raja dinasti Syailendra, Samaratungga dengan Dewi Tara. Di tahun 850 Masehi, era dinasti Syailendra berakhir dengan larinya Balaputradewa ke Sriwijaya.

 

 

 

Originally posted 2020-07-17 07:15:47.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.