Kerajaan Malaka dan Kaitannya dengan Sejarah Indonesia

Kerajaan Malaka atau Kesultanan Melaka merupakan sebuah kerajaan Melayu yang bernafaskan Islam. Kesultanan Melaka berpusat di Melaka, Malaysia atau dapat dikatakan bahwa wilayahnya bukan termasuk wilayah Indonsia saat ini. Meski begitu ada banyak keterkaitan antara kerajaan Malaka dengan Indonesia.


Kerajaan Malaka


Malaka atau Melaka merupakan sebuah Kerajaan Melayu yang didirikan oleh Prameswara dan berpusat di Melaka, Malaysia. Berdirinya kerajaan ini diperkirakan sekitar tahun 1405 Masehi karena disaat yang sama Prameswara mengunjungi Kaisar Yongle untuk meminta pengakuan atas wilayah kedaulatannya.

image source: kisahmuslim.com

Catatan sejarah mengatakan bahwa Prameswara masuk Islam dan berganti nama menjadi Sultan Muhammad dan memerintah dari tahun 1384 – 1414 M. Berdasarkan catatan DInasti Ming, penguasa Malaka mulai menggunakan gelar Sultan pada tahun 1455 M. Sedangkan dalam Sulatus Salatin, gelar sultan sudah dipakai oleh pengganti Raja Iskandar Syah atau Prameswara.

Raja Iskandar Syah atau Prameswara digantikan oleh putranya, yakni Megat Iskandar Syah yang memerintah selama 10 tahun. Kemudian Megat Iskandar Syah digantikan oleh Sri Maharaja atau Sultan Mahmud Syah.

Setelah itu, tahta diteruskan oleh putra dari Mahmud Syah, yakni Raja Ibrahim dengan Gelar Sri Prameswara Dewa Syah. Sayangnya, masa pemerintahan dari Raja Ibrahim hanya berlangsung selama 17 bulan karena dibunuh oleh saudaranya, yakni Raja Kasim. Kasim menggantikan kedudukan saudaranya menjadi raja dengan Gelar Sultan Mudzaffar Syah.

Masa kejayaan dari Kesultanan Melaka ada pada masa pemerintahan Sultan Mudzaffar Syah. Saat itu Malaka melakukan ekspansi ke Semenanjung Malaya juga pesisir timur pantai Sumatra. Sebelumnya ia juga berhasil mengusir serangan dari Siam.

image source: dictio.id

Penaklukan Malaka atas daerah-daerah sekitarnya ditopang oleh kekuatan armada laut yang kuat. Mereka juga memiliki kemampuan untuk mengendalikan Orang Laut atau SUku Laut yang tersebar di kawasan pesisir timur Pulau Sumatra hingga Laut Tiongkok Selatan.

Keterkaitan antara Kesultanan Melaka dengan Indonesia

Salah satu alasan mengapa Kerajaan Malaka berkaitan dengan Indonesia adalah bahwa kerajaan ini merupakan penerus dari Kerajaan Bentan (Bintan) yang ada di Indonesia. Selain itu Melaka juga merupakan cikal bakal dari Kerajaan Riau-Lingga yang ada di Indonesia. Kerajaan Riau Linga merupakan sebuah Kerajaan Islam di Indonesia yang pernah berdiri pada tahun 1828 M hingga 1911 M.

Ketika Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran mulailah Muncul Imerium Melayu, diantaranya Kerajaan Bentan, Kerajaan Riau Lingga-Johor serta Kesultanan Pahang. Berdirinya Kerajaan Malaka tak lepas dari Kerajaan Bentan. Bisa dikatakan kalau Kesultanan Melaka sebenarnya merupakan Kerajaan Bentan yang berpindah pusat pemerintahannya ke wilayah Melaka, Malaysia.

Raja pertama Kesultanan Melaka ialah Prameswara yang juga merupakan raja terakhir dari Kerajaan Temasik (Singapura). Sebelumnya Kerajaan Temasik ini merupakan Kerajaan Bentan (Bintan) yang pusat pemerintahannya dipindahkan ke Temasik. Jadilah kerajaan Bintan berubah nama menjadi Kerajaan Temasik.

Saat Majapahit berhasil mengalahkan Temasik di tahun 1384, Prameswara kemudian memindahkan pusat pemerintahannya ke Malaka. Ia masuk Islam dan Mengganti nama menjadi Sultan Muhammad dan memerintah hingga tahun 1414 Masehi.

Penerus Sultan Muhammad adalah Sultan Iskandar Syah kemudian Sultan Mudzaffar Syah kemudian Sultan Mansyur Syah, dan terakhir Sultan Mahmud Syah. Pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Syah, Melaka berhasil dijatuhkan oleh Portugis di tahun 1511 Masehi.

image source: boombastis.com

Kejatuhan Malaka di tahun 1511 menandakan berakhirnya kesultanan Melaka. Kala itu Sultan Mahmud Syah bersama putranya, yakni Raja Ahmad berhasil melarikan diri Ke Bintan. Selanjutnya mereka pindah lagi ke Kampar, Riau karena Portugis juga menyerang Bintan.

Sultan Mahmud Syah meninggal di Kampar lalu anaknya yakni Raja Ali menjadi Raja yang bergelar Sultan Alaudin Riayat Syah. Selanjutnya ia meninggalkan kampar dan memindahkan pusat pemerintahannya ke Johor. Disana ia mendirikan kerajaan Johor dan menjadi raja yang pertama.

 

 

 

 

Originally posted 2020-07-17 07:00:03.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.