Ditengah pandemi seperti sekarang ini, rasanya semua hal dilakukan secara online. Mulai dari belajar online, bekerja online, hingga nikah online.
Lalu bagaimanakah dengan hukum membayar zakat online? Apakah ada hukum syariatnya dalam Islam?
Hukum Membayar Zakat Online
Saat membayar zakat, biasanya kita perlu melakukan doa sebagai tanda serah terima dengan amil dari zakat yang telah kita berikan.
Apakah doa tersebut merupakan hal yang wajib atau sunnah dalam serah terima zakat?
Bagaimana dengan zakat online yang prosesnya langsung transfer tanpa tatap muka dengan amilnya?
Sebelum itu kita harus pahami perintah Allah tentang zakat.
Dalil Berzakat
Mengeluarkan sebagian harta kita dengan berzakat telah disyariatkan di dalam Al Qur’an maupun sunnah. Allah menegaskan mengenai zakat di dalam Surah At Taubah ayat 103 yang bunyinya:
خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Khuż min amwālihim ṣadaqatan tuṭahhiruhum wa tuzakkīhim bihā wa ṣalli ‘alaihim, inna ṣalātaka sakanul lahum, wallāhu samī’un ‘alīm
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Tafsir Ayat
Terdapat banyak tafsir mengenai ayat diatas. Salah satunya tafsir Al Madinah Al Munawwarah atau Markaz Ta’dzhim al Qur’an.
Tafsir ini dibawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz seorang profesor fakultas Al Qur’an Universitas Islam Madinah.
Kalimat خُذْ مِنْ أَمْوٰلِهِمْ صَدَقَةً yang artinya ambilah zakat dari sebagian harta mereka ditafsirkan sebagai berikut:
Setelah penerimaan taubat mereka, kemudian mereka menawarkan harta mereka kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Lalu turunlah ayat ini yang memerintahkan Rasulullah untuk mengambil sebagian harta mereka dan bukan semuanya.
Kalimat تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا (dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka) ditafsirkan sebagai berikut:
Rasulullah membersihkan mereka dari dosa-dosa dengan sedekah yang diambil dari mereka. Makna pembersihan disini adalah menghilangkan bekas-bekas dosa yang masih menempel pada mereka. Sedangkan pensucian memiliki makna pembersihan yang lebih dalam lagi.
وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ (dan berdoalah bagi mereka). maknanya adalah mendoakan mereka setelah mengambil sebagian harta mereka.
إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ (Sesungguhnya doa kamu itu ketrentraman jiwa bagi mereka). makna kata السكن adalah hal yang dapat menentramkan serta mendamaikan jiwa mereka.
Itulah tafsir dari sepenggal ayat Quran surah At Taubah ayat 103. dari tafsir tersebut terdapat makna mendoakan setelah orang berzakat atau bersedekah.
Hal ini akan kita bahas selanjutnya berkaitan dengan hukum membayar zakat online.
Zakat Online
Melihat nukilan ayat 103 dari surah At Taubah di atas, kita sebagai umat Islam diingatkan dan diperintahkan untuk berzakat maupun besedekah.
Hal itu dilakukan untuk membersihkan diri serta harta yang dimiliki. Selain itu agar kita menjadi manusia yang berfanfaat bagi manusia lainnya.
Biasanya saat membayar zakat maupun shadaqah amil zakat akan melakukan doa sebagai tanda terima dari zakat yang telah kita berikan. Hal ini juga yang tertulis dalam Surah At Taubah ayat 103.
Inti pertanyaannya apakan dalam membayar zakat harus ada ijab kabul secara langsung antara muzaki dengan amil zakat? Lalu, bagaimanakah dengan membayar zakat via online?
Unsur Zakat
Pada dasarnya ijab qabul tidak termasuk dalam rukun zakat maupun syarat sah zakat. Ibadah zakat berbeda dengan wakaf, jual-beli, serta hutang piutang maupun sejenisnya.
Membayar zakat meskipun wajib haruslah dilakukan dengan sukarela atau ikhlas semata-mata karena Allah Ta’ala.
Unsur penting dalam zakat, ialah pemberi zakat (muzaki), harta zakat, dan penerima zakat (mustahiq).
Seorang muzaki haruslah orang yang memiliki kecukupan harta dan telah memenuhi kriteria wajib zakat atau mencapai nishabnya.
Sedangkan harta zakat merupakan harta yang diperbolehkan sebagai zakat. Sementara mustahiq haruslah orang yang benar-benar berhak menerima zakat.
Unsur penting lainnya, seperti yang sudah disebutkan dalam ayat diatas adalah pernyataan zakat dan doa penerima zakat. Perlu ditegaskan bahwasannya hal tersebut bukanlah sebuah keharusan.
Oleh karena itu, apabila seorang muzaki menyerahkan hartanya kepada penerima zakat tanpa mengatakan bahwa itu adalah uang zakat, tetap sah hukumnya.
Begitu juga penerima zakat yang tidak perlu mendoakan dengan menyebut nama muzaki.
Sehingga menyerahkan atau membayar zakat secara online kepada lembaga amil zakat tetap sah dan diperbolehkan.
Idealnya seseorang menyalurkan dana zakat via online disertai konfirmasi zakat secara tertulis. Konfirmasi itu bisa dikategorikan sebagai pernyataan zakat.
Melakukan konfirmasi zakat atau transfer ke rekening zakat secara khusus dapat mempermudah amil zakat dalam mendistribusikan harta zakat kepada para mustahiq.
Demikian penjelasan kami mengenai Hukum Membayar Zakat Online dalam Syariat Islam. Semoga bermanfaat.
Originally posted 2021-07-29 02:31:14.
Related Posts:
- Zakat Uang Warisan dalam Pandangan Hukum Syariat Bagaimana hukum dan perhitungan dalam membayar zakat uang hasil warisan? Mungkin itu yang menjadi pertanyaan bagi beberapa orang yang belum mengerti akan hukum dari uang warisan yang mereka dapat. Zakat…
- Bisnis Syariah Di Indonesia Beserta Contoh dan Ciri-Cirinya Bisnis syariah saat ini banyak diminati oleh banyak kaum Muslimin. Kebanyakan dari mereka mengincar bisnis syariah untuk menghindari prakterk ribawi yang tentu dilarang dalam agama Islam. Lalu apa saja bisnis…
- 8 Nama Nama Neraka yang Telah Disebutkan Dalam Alquran Nama Neraka yang Disebutkan Dalam Alquran – Neraka atau yang dalam bahasa Arabnya An Naar adalah tempat dimana orang-orang yang berbuat dosa disiksa atas perbuatanya. Neraka adalah tempat yang hina,…
- Cara Bayar Fidyah Bagi yang Tidak Bisa Berpuasa Wajib Cara bayar fidyah mungkin masih menjadi pertanyaan bagi beberapa orang. Apalagi di saat bulan puasa yang sebagian para lansia uzur serta ibu hamil dan menyusui melewatkan ibadah puasa wajib Ramadhan…
- Pembayaran Gaji Karyawan: Pentingnya Mencatat dalam Jurnal Gaji merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap karyawan di perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana pembayaran gaji karyawan dicatat dalam jurnal. Sebagai karyawan, jangan hanya memperhatikan…
- Perbedaan Infaq dan Sedekah dalam Syariat Islam Perbedaan Infaq dan sedekah sering tidak difahami oleh beberapa orang. Bahkan diantara mereka juga tidak bisa membedakan mana itu zakat, infaq, dan sedekah. Dilihat dari segi hukum, akad, dan penerimanya…
- Hukum Dropship dalam Pandangan Islam (LENGKAP) Hukum Dropship – Dropship sangat populer belakangan ini. Apalagi semenjak adanya smarthphone dan perbelanjaan dilakukan secara online. Kata dropship menjadi sangat familiar di telinga masyarakat. Lalu apakah dropship itu? Bagaimana…
- Cara Menghitung Zakat Mal atau Zakat Harta Sesuai Nishabnya Cara menghitung zakat mal tidak sama dengan hitungan untuk zakat fitrah. Hitungan besaran zakat maal tidak diseragamkan seperti halnya zakat fitri. Perhitungan zakat mal berbeda-beda untuk setiap orang tergantug jumlah…
- Doa Zakat Mal Beserta Niat, Jawaban dan Penjelasannya Doa Zakat Mal - Zakat Mal berbeda dengan zakat fitrah. Kata mal berasal dari bahasa arab yang berarti harta, dalam bentuk jamaknya al-amwal الامول. Secara istilah harta adalah ma malaktahu…
- Ukuran Celana Pria dan Wanita, Detail dari Panggul… Ukuran celana - Pada era yang semakin canggih ini, kita diberi kemudahan untuk melakukan apa saja, salah satunya adalah berbelanja atau membeli produk tanpa harus pergi ke pasar atau tempat…
- Cara Menentukan Zakat Pertanian yang Sesuai Syariat Islam Cara menentukan zakat pertanian biasanya dihitung dari jumlah seluruh hasil panen. Perbedaan antara zakat hasil pertanian dengan benda zakat maal lainnya yang paling jelas adalah pada haulnya. Untuk mengeluarkan zakat…
- Pengertian Syariah (Kaitannya dengan Akidah dan Keimanan) Pengertian syariah atau syari’at adalah segala ketentuan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang terkandung dalam Al Qur’an dan As Sunnah yang ddiperuntukkan bagi hamba-hambaNya. Baik itu menyangkut permasalahan akidah, akhlak,…
- Mendapatkan Gaji Halal Sesuai Sunnah: Pemahaman… Dalam islam, upah yang pantas dan adil bagi karyawan menjadi sebuah topik penting yang sering dibahas. Oleh karena itu, hadits tentang gaji karyawan dimaksudkan agar pengusaha memahami pentingnya memberikan upah…
- Pengertian dan Contoh Asas Hukum: Dasar-dasar Hukum… Asas hukum adalah prinsip-prinsip dasar di dalam sistem hukum yang harus dipatuhi oleh semua pihak yang terkait. Contohnya seperti asas keadilan, asas legalitas, asas kepastian hukum, dan sebagainya. Setiap negara…
- Cara Investasi Emas yang Sesuai dengan Syariat Islam Cara Investasi emas sebenarnya cukup mudah, hanya saja membuutuhkan modal yang tidak sedikit. Harga emas selalu menyesuaikan kurs dollar, sehingga bila berinvestasi dengan emas tentu cukup menguntungkan. Apalagi jika harga…
- 5 Golongan Orang yang Berhak Menerima Sedekah Orang yang berhak menerima sedekah berbeda dengan orang yang berhak dalam menerima zakat. Fakir miskin adalah orang yang berhak menerima zakat fitri dan delapan golongan mustahiq merupakan orang yang berhak…
- 5 Macam Hukum Haji Beserta Penjelasannya (Lengkap) Hukum Haji - Haji merupakan Rukun Islam kelima yang wajib ditunaikan oleh semua umat Islam apabila sudah mampu. Tentu saja Iman dan Islam kita akan terasa lebih sempurna ketika sudah…
- 7 Contoh Perubahan Sosial yang Pasti Terjadi di… Contoh Perubahan Sosial - Perubahan merupakan hal yang pasti terjadi pada setiap orang ataupun lingkungan. Setiap orang pasti mengalami perubahan, baik perubahan sosial ataupun perubahan budaya. Menurut Parsudi Suparlan perubahan…
- Kredit Mobil Syariah dalam Islam dan Prakteknya Di Indonesia Kredit mobil syariah mulai bermunculan disamping banyaknya produk atau jasa ekonomi syariah yang lainnya. Selain bank syariah, pegadaian syariah, rumah syariah, kini juga telah ada kredit mobil syariah. Lalu bagaimanakah…
- Membayar Fidyah Bagi Wanita Hamil dalam Syariat Islam Fidyah bagi wanita hamil diperbolehkan dalam Islam. Tidak hanya wanita hamil, ibu menyusui pun diperbolehkan mengganti puasanya dengan membayar fidyah dengan beberapa syarat tertentu. Membayar Fidyah Bagi Wanita Hamil Membayar…