Sekilas Sejarah Tentang Bagaimana Terciptanya Hukum Faraday
Pada artikel sebelumnya kita sudah sempat menyinggung mengenai hukum faraday. Yaitu pada bahasan mengenai fungsi UPS dan prinsip kerjanya.
Masih ingatkah kamu dengan pelajaran Fisika atau Kimia semasa SMA dahulu?
Khususnya bagi anak IPA, tentu isi hukum faraday sudah menjadi hafalan wajib yang harus diingat setidaknya sampai ujian selesai.
Sebelum belajar memahami bunyi hukum faraday secara mendalam, ada baiknya kamu mengenal dua istilah penting di bawah ini:
Induksi elektromagnetik, sebuah gejala yang menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) akibat adanya perubahan fluks magnetik pada karena konduktor bergerak melintasi medan magnet.
Fluks, merupakan istilah yang menyatakan banyaknya jumlah garis gaya yang melewati luasan suatu bidang yang saling tegak lurus dengan gaya magnetik.
Hukum ini banyak dijadikan sebagai landasan prinsip kerja perangkat induktor, transformantor, generator listrik, solenoid, dan perangkat elektromagnetik lainnya.
Sekilas Tentang Michael Faraday
Michael Faraday adalah seorang ahli kimia dan fisika berkebangsaan Inggris. Ia yang pertama kali merumuskan aspek kuantitatif dari elektrolisis yang kini dikenal sebagai hukum faraday.
Lahir di Newington Butts, Inggris pada tanggal 22 September 1791, Faraday tumbuh menjadi ilmuwan dengan banyak reputasi.
Selain terkenal dengan eksperimennya mengenai aspek kuantitatif dan kualitatif dari elektrolisis, Faraday juga dikenal sebagai “Bapak Listrik”.
Hal ini jasanya kini energi listrik menjadi sumber primer untuk banyak kegunaan.
Secara spesifik di bidang kimia Faraday berhasil menemukan zat klorin dan karbon saat bekerja menjadi asisten Humphry Davy, seorang guru besar di Royal Institute London.
Dalam bidang Fisika ia membuat hukum elektrolisis dan mengenalkan istilah anoda, katoda, elektroda, dan ion ke masyarakat.
Bekat jasanya kini dengan mudah kita dapat menggunakan Bunsen Burner saat bekerja di laboratorium,
Dua hukum faraday adalah hasil temuannya tentang hubungan antara massa zat yang dihasilkan di elektroda dengan jumlah listrik yang digunakan.
Secara umum hukum faraday menjelaskan bagaimana arus listrik bisa menghasilkan medan magnet dan sebaliknya bagaimana medan magnet bisa menghasilkan arus listrik pada sebuah konduktor.
Disebut juga sebagai hukum induksi elektromagnetik faraday. Dimana setelah melakukan berkali-kali eksperimen Faraday akhirnya mengemukakan hukum ini ke publik pada tahun 1831.
Eksperimen Faraday melahirkan sebuah asumsi bahwa semakin cepat perubahan medan magnet semakin besar pula gaya gerak listrik yang diinduksi oleh sebuah kumparan.
Dalam eksperimennya Faraday menggunakan galvometer untuk mendeteksi ada tidaknya arus listrik yang mengalir.
Bagaimana suatu medan magnet berinteraksi dengan rangkaian listrik untuk menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) atau disebut juga sebagai fenomena induksi magnetik.
Aplikasi Hukum Faraday
Hukum Faraday menjadi prinsip dasar terjadinya induksi elektromagnetik. Sebuah gejala yang dapat menimbulkan gaya gerak listrik (ggl).
Beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya gaya gerak listrik diantaranya sebagai berikut:
Jumlah lilitan pada kumparan, tegangan yang diinduksikan akan semakin besar seiring dengan jumlah lilitan pada kumparan.
Semakin cepat gerak medan magnet maka semakin besar pula tegangan induksi yang tercipta.
Tegangan induksi juga akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah garis gaya medan magnet (fluks).
Hukum Faraday I
Berbunyi: “massa zat yang dihasilkan (w) pada suatu elektrode selama proses elektrolisis berbanding lurus dengan muatan listrik (Q) yang digunakan.”
Secara sistematis, Hukum Faraday I dapat disimpulkan dengan persamaan berikut:
w ≈ Q
Ket:
w= massa zat Q= muatan listrik dalam elektron
Jumlah muatan listrik yang dipakai (Q) sama dengan hasil kali antara kuat arus listrik (i) dan selang waktu (t). Secara sistematis:
Q=i x t
Ket:
i=arus listrik (ampere) t= waktu (detik)
Dengan kata lain, persamaan diatas dapat dirumuskan sebagai berikut: w ≈ I x ta
Hukum Faraday II
Berbunyi: “massa zat yang dihasilkan pada suatu elektrode selama elektrolisis berbanding lurus dengan massa ekivalen zat tersebut.”
Secara sistematis, Hukum Faraday II dapat disimpulkan dengan persamaan berikut:
w ≈ ME
Ket:
w=massa zat ME=massa ekivalen zat
Massa ekivalen zat adalah massa atom relatif (Ar) dibagi dengan perubahan bilangan oksidasinya atau muatan ionnya. Secara sistematis:
ME = Ar/biloks atau muatan ion
Seperti yang sudah disebutkan di atas, hukum ini menjadi dasar dari prinsip kerja beberapa teknologi, salah satunya geophone.
Merupakan alat sensor untuk mengubah gerakan atau getaran bumi (seismik) menjadi sinyal listrik yang terekam oleh si sebuah stasiun rekaman.
Alat ini banyak digunakan oleh para ahli geologi untuk mengetahui bagaimana bentuk dan struktut tanah dan batuan yang ada di bawah permukaan bumi.
Demikian ulasan mengenai hukum faraday untuk kali ini. Di lain kesempatan kita lanjutkan dengan bahasan yang lebih lengkap. Semoga bermanfaat!
Originally posted 2021-04-22 21:13:36.
Related Posts:
Makna dan Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara Fungsi Pancasila - Sejak duduk di bangku SD kita dikenalkan dan diajarkan untuk menghafal Pancasila. Setiap upacara hari Senin, kita rutin membacakan Pancasila bersama-sama. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya Pancasila…
Mengenal AVOmeter: Pengertian, Jenis, Prinsip Kerja… Pengertian AVOmeter - Jika berhubungan dengan listrik dan komponen elektronika, AVOmeter bisa dikatakan sebagai alat dan salah satu perlengkapan wajib, terlebih untuk para teknisi. Dengan menggunakan AVOmeter, para teknisi, baik…
Apa Sih Arti Cengin atau Ceng-Cengin dalam Bahasa Gaul? Arti cengin atau ceng-cengin dalam bahasa gaul adalah sebuah ungkapan yang sering digunakan oleh anak muda di Indonesia. Kini, bahasa gaul memang sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat kita. Mulai…
Perbedaan Haji dan Umroh Lengkap (Pengertian dan Hukum) Perbedaan Haji dan Umroh - Sebagai umat Islam, pastilah kita sudah tidak asing lagi dengan ibadah Haji. Ya, Ibadah haji merupakan rukun kelima dari Rukun Islam. Menurut KBBI (Kamus Besar…
Macam-Macam HAM Beserta Contoh Dan Penjelasan Lengkap Macam-macam HAM – Tentu teman-teman pernah mendnegar istilah hak asasi manusia atau yang sering disingkat menjadi HAM. Hak asasi manusia ini merupakan hak yang telah melekat dalam diri setiap orang…
Induktor | Pengertian, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya Fungsi Induktor - Dalam rangkaian elektronika terdapat berbagai macam komponen yang tersusun dan saling terintegrasi satu dengan yang lainnya, salah satunya adalah induktor. Induktor sendiri termasuk ke dalam komponen pasif…
Pengertian Selenoida, Jenisnya, dan Cara Kerjanya Pengertian selenoida adalah kumparan kawat yang biasanya berbentuk silinder, dimana ketika mengalirkan arus bertindak seperti magnet. Sehingga inti yang dapat digerakkan di tarik ke dalam kumparan ketika arus mengalir dan…
5 Hukum Hukum Nikah Dalam Islam dan Penjelasannya Hukum Nikah - Tulisan kali ini akan membahas tentang hukum pernikahan dalam pandangan islam. Agama islam adalah agama yang lengkap dengan segalanya yang telah diatur dan memiliki ketentuan, termasuk pernikahan.…
Jenis Kompresor AC Refrigerator Berdasarkan Prinsip… Beberapa komponen AC yang wajib kita ketahui adalah kompresor, kondensor, evaporator, dan freon. Namun pada bahasan kali ini kita akan fokus membahas jenis-jenis kompresor AC refrigerator saja. Kompresor atau pendingin…
Bunyi yang Teratur Disebut: Apa itu dan Mengapa Penting? Bunyi yang teratur disebut sebagai alunan nada yang melodi dan indah untuk didengarkan. Bunyi ini memiliki ritme yang konsisten dan harmoni yang sempurna, membuat telinga kita merasa senang dan nyaman…
Pengertian Ijtihad Beserta Syarat, Fungsi dan Jenisnya Pengertian Ijtihad adalah sebuah tindakan usaha dengan kesungguhan. Dimana yang melakukannya biasanya seseorang yang sudah berusaha mencari ilmu untuk memutuskan suatu perkara yang tidak di bahas baik di dalam Al…
Pengertian Impuls | Masih Ingat dengan Pelajaran… Pengertian impuls – Mungkin beberapa dari teman-teman pernah mendengar atau bahkan memahami istilah impuls. Apakah impuls itu memiliki arti yang sama dengan impulsif? Tentu saja berbeda. Meskipun secara sekilas memang…
Cara Kerja AC Inverter yang Bikin AC Terus Awet dan… Cara kerja AC inverter tentu berbeda dengan cara kerja AC noninverter. Teknologi inverter sekarang banyak digunakan pada penyejuk ruangan terutama bagi AC yang mengunggulkan klaim hemat energi. Sebelum lanjut ke…
3 Cara Membuat Magnet | Menggosok, Induksi dan… Cara Membuat Magnet - Tanpa disadari, dalam kehidupan sehari-hari kita berhubungan dengan benda yang memiliki sifat kemagnetan, misalnya pada tutup pintu kulkas. Magnet sendiri definisi mudahnya adalah suatu objek atau…
UU No 12 Tahun 2006 Mengenai Status Kewarganegaraan… Sebagai pengganti UU No 62 Tahun 1958, pada tanggal 1 Agustus 2006 UU No 12 Tahun 2006 sah diresmikan. Menjadi undang-undang baru yang mengatur perihal status kewarganegaraan di Republik Indonesia.…
Belajar Hukum Bacaan Tajwid Dasar Untuk Pemula Hukum Bacaan Tajwid - Ilmu bacaan tajwid merupakan hukum bacaan dalam membaca Al Quran. Secara bahasa tajwid berasal dari kata jawwada – yajwidu – tajwiidaan yang berarti membaguskan atau melakukan…
Energi Kinetik: Pengertian, Contoh Di Kehidupan, Contoh Soal Energi kinetik – Sebelumnya kami telah membahas tentang rumus daya. Dan kali ini kami kembali lagi untuk mambagikan sedikit ilmu yang masih berhubungan dengan fisika. Tepatnya materi fisika yang akan…
Prinsip Kerja Transformator atau Trafo Listrik,… Prinsip kerja transformator dapat kita ketahui jika kita paham cara menggunakannya dan apa saja komponen di dalamnya. Transformator sendiri merupakan alat untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC atau alternating current.…
Alat Ukur Gaya | Mengukur Gaya dan Macam-Macam Gaya Alat ukur gaya adalah Dinamometer atau Neraca Pegas. Gaya sendiri merupakan dorongan, tarikan, dan putaran yang membuat suatu benda vergerak lebih cepat atau lambat, berubah arah, hingga bentuknya. Ketika sebuah…
Hukum Archimedes | Pengertian, Bunyi, Penerapan dan Rumusnya Ketika belajar fisika, salah satu ilmu yang pasti dipelajari adalah hukum Archimedes. Hukum ini menjelaskan mengenai adanya hubunguan berat dan gaya ke atas pada suatu benda. Tepatnya ketika benda tersebut…