Perjanjian Roem Royen | Latar Belakang dan Dampaknya
Perjanjian Roem Royen atau Roem-Roijen adalah salah satu perundingan yang terjadi di masa revolusi kemerdekaan Indonesia. Adapun perundingan ini dilaksanakan pada tanggal 14 April 1949 dengan difasilitasi oleh UNCI atau United Nation Commitee for Indonesia.
Perjanjian Roem Royen
Terjadinya perjanjian Roem Royen bisa dikatakan sebagai lanjutan dari perjanjian Renville yang terjadi sebelumnya. Saat itu delegasi Indonesia dipimpin oleh Mohammad Roem, sementara delegasi Belanda dipimpin oleh Dr. Jan van Roijen. Kesepakatan antara Indonesia dengan Belanda lewat perjanjian Roem-Roijen ini ditandatangani pada tanggal 7 mei 1949.
Latar Belakang
Waktu itu, Belanda melanggar kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Renville. Dimana perjanjian tersebut terjadi setelah adanya Agresi Militer Belanda II yang dilakukan pada 19 Desember 1948. PBB dan dunia internasional mendesak Belanda untuk kembali berunding dengan Indonesia.
Saat itu Amerika Serikat bahkan mengancam akan menghentikan bantuannya kepada Belanda. Hingga akhirnya dengan terpaksa Belanda bersedia untuk berunding kembali dengan Indonesia. Meskipun begitu, keinginan Belanda tersebut ditanggapi dingin oleh Indonesia. Hal itu dikarenakan Belanda telah berkali-kali melanggar kesepakatan yang telah dibuat.
Pada tanggal 13 Februari 1949 Bung Hatta mengatakan bahwa perundingan dapat terlaksana dengan syarat pemerintahan RI dikembalikan ke Yogyakarta dan pasukan Belanda mundur dari wilayah Indonesia. Ide Bung Hatta tersebut mendapat dukungan para pemimpin BFO. Kemudian pemerintah Belanda mengirim Wakil TInggi Mahkota, Dr. Koets untuk menemui Bung Karno.
Perwakilan Belanda tersebut menemui Bung Karno di Bangka pada tanggal 28 Februari 1949 dengan tujuan ingin mengadakan Konferensi Meja Bundar (KMB). Di mana dalam KMB tersebut akan dibahas tuntutan dan hak-hak Indonesia atas tanah airnya. Selaras dengan Bung Hatta, Bung Karno juga menolak diadakannya KMB dengan syarat serupa.
Jalannya Perundingan
Dewan Kehormatan PBB kemudian merespon bahwa kedua belah pihak akan bekerjasama dalam perundingan. Atas petunjuk dari Dewan Kehormatan PBB, diadakanlah perundingan antara Indonesia dengan Belanda di Hotel Des Indes. Tepatnya pada tanggal 14 April 1949.
Jalannya perundingan ini dipimpin oleh Merle Cochran dari Amerika Serikat. Delegasi Indonesia diketuai oleh Mr Moh. Roem dengan anggota, yakni Mr Ali Sastroamodjojo, dr. Leimena, Ir. Juanda, Prof. Dr. Soepomo, dan Mr. Latuharhary.
Sedangkan delegasi Belanda diketuai oleh Dr. J.H van Roijen dengan anggota Mr. N S Blom, Mr. A Jacob, dan Dr. JJ van der Velde. Jalannya perundingan sempat mengalami kemacetan hingga kedua belah pihak sempat mengadakan perundingan informal dengan disaksikan Cochran. Akhirnya perundingan mencapai kesepakatan pada tanggal 17 Mei 1949 berkat upaya Cochran.
Atas nama pemerintah Indonesia, Mr. moh Roem menyampaikan pernyataan sebagai berikut:
1. Pengeluaran perintah kepada “para pengikut RI yang bersenjata” untuk menghentikan perang gerilya.
2. Kerjasama dalam hal pengembalian perdamaian dan menjaga keamanan serta ketertiban.
3. Turut serta dalam KMB di Den Haag untuk mempercepat “penyerahan” kedaulatan yang sungguh-sungguh dan lengkap kepada Negara Indonesia Serikat tanpa syarat.
Van Roijen atas nama pemerintah Belanda menyampaikan pernyataan sebagai berikut:
1. Menyetujui pembentukan panitia bersama untuk menyelidiki sebelum kembalinya pemerintah Indonesia.
2. Pemerintah Indonesia leluasa menata jabatan dalam Keresidenan Yogyakarta.
3. Membebaskan tanpa syarat para pemimpin Indonesia dan tahanan politik lainnya.
4. Menyetujui pemerintah RI sebagai bagian dari negara Indonesia Serikat.
5. KMB akan segera diadakan setelah pemerintah RI kembali ke Yogyakarta.
Dampak Perjanjian Roem Royen
Setelah terjadinya perjanjian Roem Royen, Sultan Hamengku Buwono IX diperintahkan untuk mengambil alih pemerintahan di Yogyakarta. Masyumi kemudian menjadi partai politik pertama yang mendukung kesepakatan tersebut kemudian disusul PNI.
Sikap waspada ditunjukkan oleh Panglima Besar Jendral Soedirman. Jendral Soedirman mengingatkan agar TNI tidak terpengaruh dengan perundingan yang dibuat mengingat Belanda sering ingkat janji. Bagi Jendral Soedirman semua kesepakatan yang dibuat dengan Belanda isinya lebih banyak merugikan bangsa.
Keyword: Perjanjian Roem Royen
Originally posted 2020-09-28 09:00:34.
Related Posts:
Perjanjian Giyanti | Sejarah dan 9 Pasal Terkait Isi… Perjanjian Giyanti merupakan perjanjian yang terjadi antara VOC dengan Kerajaan Mataram (Sunan Pakubuwono III) dan kelompok Pangeran Mangkubumi. Lahirnya perjanjian ini sebagai dampak dari terjadinya kerusuhan yang terjadi terus-menerus di…
Pengertian Hijrah dalam Konteks Sejarah dan Fenomena Terkini Pengertian hijrah secara bahasa berarti meninggalkan, menjaauhkan, atau pindah (bermigrasi). Sesuai konteks sejarah hijrah merupakan kegiatan perpindahan yang dilakukan oleh Rasululllah shallallahu alaihi wasallam bersama sahabat dari Makkah ke Madinah.…
Piagam Jakarta, Latar Belakang Sejarah dan Isi Naskahnya Piagam Jakarta merupakan hasil kompromi tentang dasar negara Indonesia yang dirumuskan oleh panitia sembilan dan disetujui pada tanggal 22 Juni 1945 antara pihak Islam dan kaum kebangsaaan atau nasionalis. Piagam…
Perjanjian Linggarjati | Latar Belakang, Lokasi,… Perjanjian Linggarjati merupakan perjanjian yang terjadi antara pihak Indonesia dengan Belanda sehubungan dengan status kemerdekaan Indonesia. Perundingan ini terjadi pada 11 – 15 November 1946. Perjanjian Linggarjati Latar belakang terjadinya…
Pengertian Wakaf Beserta Macam-macamnya (Lengkap) Pengertian wakaf sering diartikan sebagai sebuah tindakan dimana seseorang memberikan bagian dari miliknya untuk keperluan orang banyak. Bernarkah definisi tersebur? Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan wakaf? Pengertian Wakaf Secara…
Kisah dan Sejarah Nabi Muhammad SAW (Biografi Singkat) Kisah dan Sejarah Nabi Muhammad SAW - Mari Kita mengenal lebih dekat Biografi secara lengkap Nabi Muhammad, Beliau adalah sosok pemimpin paling besar umat Islam sepanjang periode, dan juga Nabi…
Konferensi Meja Bundar, Sejarah Terjadinya serta… Konferensi Meja Bundar (KMB) diselenggarakan pada tanggal 23 Agustus hingga 31 Oktober 1949 di Den Haag, Belanda. Dinamakan Konferensi Meja Bundar karena bentuk tatanan venue KMB yang membundar mengikuti susunan…
5 Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia ini… Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia - Mendengar tentang Hak Asasi Manusia (HAM) pasti tidak asing lagi bagi kalian. Selain itu kasus-kasus yang berhubungan dengan HAM banyak terjadi juga di…
Bank Indonesia | Tugas dan Peran BI Sebagai Bank… Bank Indonesia (BI) merupakan bank sentral negara yang tidak melakukan melakukan kegiatan komersial seperti bank umum lainnya. Berdasarkan kedudukannya Bank Indonesia memiliki tugas utama untuk mengawasi dan memanipulasi jumlah uang…
Pengertian Sukuk atau Obligasi Syariah Beserta Jenisnya Pengertian sukuk adalah istilah bahasa arab yang digunakan untuk obligasi berdasarkan prinsip syariah. Kata sukuk صكوك merupakan bentuk jamak dari kata shak صك yang berarti instrumen legal, amal, cek. Sehubungan…
Teks Pembukaan UUD 1945 dan Sejarah Perubahan… Teks pembukaan UUD 1945 - Para pendahulu bangsa ini menyebutnya dengan undang-undang dasar 1945. Hukum dasar yang dijadikan landasan bagi segala peraturan yang ada di negara Indonesia. Sebagaimana negara-negara merdeka…
Kata Serapan Beserta Penulisannya (Penjelasan Lengkap) Kata serapan merupakan kosakata dalam Bahasa Indonesia yang diserap atau asal katanya berasal dari kosakata bahasa asing. Bisa juga dikatakan sebagai kata saduran atau kata pungutan, dimana asal katanya merupakan…
Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara Menurut… Pengertian Pancasila - Pancasila adalah dasar negara serta landasan ideologi bagi kita, bangsa Indonesia. Tetapi tahukah kalian sebenarnya apa itu Pancasila, makna apa yang ada di dalamnya serta fungsi dan pentingnya…
Teks Pancasila | Teks, Lambang Fungsi dan Kedudukan… Pancasila merupakan rumusan sekaligus pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi semua rakyat Indonesia. Pancasila juga merupakan pilar ideologi negara Indonesia. Berdasarkan etimologinya, Pancasila berasal dari dua kata bahasa sanskerta,…
Anggota Panitia Sembilan | Tokoh Perumus Landasan… Anggota Panitia Sembilan - Menindaklanjuti sidang BPUPKI pertama pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945, maka dibentuklah panitia sembilan. Sebuah kepanitiaan kecil yang dibentuk sebelum masa resus BPUPKI dimulai,…
Deklarasi Djuanda | Perjuangan Menyatukan Keutuhan Laut NKRI Pasca kemerdekaan Indonesia dihadapkan dengan persoalan menjaga kesatuan negara yang terdiri dari pulau-pulau. Deklarasi Djuanda merupakan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan batas wilayah laut demi mempertahankan keutuhan NKRI. Keutuhan…
Penjelasan Lengkap Hasil Sidang PPKI Ke-1, Ke-2 dan Ke-3 Hasil Sidang PPKI - Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa kemerdekaan kita adalah hasil perjuangan dari para pahlawan dimana proses menuju hal tersebut membutuhkan jalan yang panjang. Salah satunya adalah melalui…
5 Perang Islam Terbesar Pada Zaman Rasulullah SAW Perang Islam Terbesar - Kisah sejarah menjadi catatan penting untuk menyampaikan pesan kepada generasi penerus mengenai suatu keadaan dan pencapaian dimasa lalu yang merubah suatu peradaban. Pencatatan sejarah atau kisah…
Makna dan Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara Fungsi Pancasila - Sejak duduk di bangku SD kita dikenalkan dan diajarkan untuk menghafal Pancasila. Setiap upacara hari Senin, kita rutin membacakan Pancasila bersama-sama. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya Pancasila…
Pengertian Baiat Beserta Contohnya yang Pernah Ada Pengertian baiat adalah janji setia atau suatu ikrar (sumpah) yang dilakukan untuk menunjukkan sikap setia pada sumpah yang telah diikrarkan dalam membela kebenaran. Pengertian Baiat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia…