Pengertian Sabar (Makna, Macam, Rukun dan Keutamaan)

Pengertian sabar adalah suatu sikap menahan diri dari emosi dan keinginan serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh.

Sabar erat kaitannya dengan ikhlas dan tawakkal kepada Allah atas apa yang telah ditetapkanNya.


Pengertian Sabar


Kata sabar diambil dari bahasa Arab, yaitu shabaru – yasbiru (صبر – يصبر) yang artinya menahan.

Dari makna tersebut dapat diuraikan bahwa sabar dapat diartikan dalam makna yang lebih luas.

Pengertian sabar berarti menahan diri dari segala kesulitan, menahan diri agar tidak mudah marah, tidak mudah putus asa, tidak mudah berkeluh kesah, melatih diri agar selalu taat, dan menjauhi maksiat.

Di dalam Islam sifat sabar harus ada dalam setiap sendi kehidupan.

Sabar bisa juga dikatakan sebagai kemampuan mengendalikan diri. Bisa juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tingi dan mencerminkan kekokohan jiwa seseorang.

Semakin tinggi tingkat kesabaran seseorang, maka semakin kokoh pula ia dalam menghadapi segala permasalahan hidup.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berpendapat bahwa sabar itu adalah meneguhkan diri dalam ketaatan kepada Allah, menahan perbuatan maksiat, serta menjaga dari perasaan dan sikap marah. Itulah kemuliaan sabar.

Perilaku sabar juga sering dikaitkan dengan sikap terpuji atau tingkah laku positif yang ditonjolkan oleh seseorang.

Dalam sebuah pernyataan pendek dikatakan bahwa sabar itu sesuatu yang pahit dirasakan, tapi hasil yang dibuahkan lebih manis daripada madu.

Dapat dikatakan bahwa sabar merupakan pilar dari kebahagiaan seorang hamba.

Dengan kesabaran itulah seorang hamba dapat terhindar dari kemaksiatan, konsisten dengan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan.

Lewat kesabaran, seorang hamba bisa berjalan di jalan yang lurus dan istiqamah dalam ketaatan.

Dia juga akan tabah dalam menghadapi segala ujian tanpa mengeluh dan senantiasa menjaga diri dari perbuatan maksiat.

Sejatinya kesabaran itu tidak mempunyai batas, maka anggapan kalau kesabaran itu ada batasnya adalah tidak benar.

Hidup ini adalah sebuah ujian dan manusia senantiasa diuji sampai akhir hayatnya. Jadi, yang memisahkan manusia dari kesabarannya hanyalah kematian.

Dalil tentang Anjuran Berlaku Sabar

Terdapat ayat yang menunjukkan keutamaan sifat sabar sebagai sebab adanya pertolongan dan penjagaan dari Allah kepada hambaNya yang beriman. QS. Al Baqarah: 153.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ

yaa ayyuhaa ladziina aamanuu ista’iinuu bishshabri washshalaati inna laaha ma’a shshaabiriin

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Di dunia ini seorang hamba selalu membutuhkan kesabaran dalam segala keadaan.

Bersabar merupakan kewajiban kita sebagai manusia sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah dalam Surah Ali Imran ayat 200.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱصْبِرُوا۟ وَصَابِرُوا۟ وَرَابِطُوا۟ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

yaa ayyuhaa ladziina aamanuu ishbiruu washaabiruu waraabithuu wattaquu laaha la’allakum tuflihuun

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.

Al Qur’an menyebutkan bahwa Allah Azza wa Jalla menjamin pahala bagi orang-orang yang bersabar secara sempurna. Seperti yang disebutkan dalan surah Al Anfal ayat 46.

وَأَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَا تَنَٰزَعُوا۟ فَتَفْشَلُوا۟ وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَٱصْبِرُوٓا۟ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ

wa-athii’uu laaha warasuulahu walaa tanaaza’uu fatafsyaluu watadzhaba riihukum washbiruu inna laaha ma’a shshaabiriin

Artinya: Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Allah juga memberitahukan dalam ayat diatas bawa DIa bersama orang-orang yang bersabar. Begitu juga dengan bimbingan hidayahNya dan kemenanganNya.


Makna Sabar


Dengan demikian orang-orang yang bersabar telah menggenggam ma’iyyah ini dengan membawa kebaikan di dunia dan akhirat.

Mereka berjaya karena mendapat maiyyah ini dengan berbagai nikmatNya.

Janji Allah untuk orang-orang yang bersabar itu begitu banyak dan mulia. Allah Azza wa Jalla pasti akan menepati janji-janjiNya, lalu mengapa kita masih berat untuk berlaku sabar?

Perlu diingat sabar itu termasuk nikmat teragung dan bukan sesuatu yang hina atau pengecut.

Orang sering beranggapan kalau terus bersabar akan membuat dirinya hancur.

Ada juga yang berpendapat bila terus-terusan bersabar, maka akan menjadi sasaran empuk musuh-musuh mereka.

Pendapat-pendapat buruk tentang kesabaran tentu tidaklah benar karena Allah sendiri yang menyuruh kita untuk bersabar, begitu juga dengan Tasulullah shallallahu alaihi wasallam. Belajar sabar itu memang tidaklah mudah.

Apalagi bila kita sering dihadapkan dengan ujian-ujian yang sangat sulit sehingga membuat kita hampir putus asa.

Namun percayalah bahwa ketetapan Allah atas hambaNya adalah yang terbaik.


Macam-macam Sabar


1. Sabar diatas ketaatan kepada Allah

Banyak ayat Qur’an yang memerintahkan manusia untuk bersabar dalam ketaatan terhadapNya. Diantara ayat-ayat tersebut adalah:

Thaha: 132

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ

wa’mur ahlaka bishshalaati wasthabir ‘alayhaa laa nas-aluka rizqan nahnu narzuquka wal’aaqibatu littaqwaa

Artinya: Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.

Seseorang yang mencari ridha Allah membutuhkan kesabaran untuk melakukan ketaatan-ketaatan di dalam tiga keadaan, yaitu:

a. Keadan sebelum ibadah dengan meluruskan niat, ikhlas dan kesabaran dari noda-noda riya’.

b. Keadaan pada saat ibadah dengan tidak lalai dalam mengingat Allah dan tidak bermalas-malasan saat melakukan adab-adab dan sunnah-sunnah. Kemudian dia menyertakan kesabaran sampai selesai amalannya.

c. Terakhir adalah setelah selesai dari amalan, yaitu dengan bersabar dari menyebarkannya dengan tujuan riya’ dan su’ah serta bersabar dari semua yang bisa membatalkan amalan.

2. Bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang diharamkan oleh Allah

Imam Ibnul Qayyim berkata, “Asal dari seluruh fitnah (kesesatan atau maksiat) itu dikarenakan lebih mendahulukan fikiran daripada syara’ dan mendahulukan hawa nafsu daripada akal.

Fitnah syubhat dapat ditolak dengan keyakinan sedang fitnah syahwat dapat ditolak dengan kesabaran. Oleh karena itu, Allah Azza wa Jalla menjadikan kepemimpinan agama tergantung dengan dua perkara ini.

3. Kesabaran atas takdir-takdir Allah yang, bisa dalam perkara yang timbul diluar kekuasaan manusia ataupun yang berasal dari orang lain serta dari berbagai hal yang menyakitkan.

Allah subhanahu wa Ta’ala telah memberitakan bahwasannya Dia pasti akan menguji para hambaNya dengan berbagai cobaan.

Maka kewajiban kita sebagai hambaNya yang taat adalah dengan bersabar menghadapi segala musibah dan cobaan.


Rukun Sabar


Rukun sabar itu ada tiga, yaitu:

1. Menahan diri dari sikap murka terhadap segala ketetapan Allah Azza wa Jalla.

2. Menahan lisan dari keluh kesah.

3. Serta menahan anggota badan dari perbuatan yang dilarang oleh Allah, seperti menampar wajah sendiri, merobek pakaian, memotong rambut untuk buang sial, dan sebagainya.

Barangsiapa yang menunaikan ketiga rukun ini dengan benar, maka semua musibah yang menimpanya akan menjadi anugerah yang mulia.

Untuk mencapai sebuah kemuliaan diperlukan sebuah kesabaran. Sebab terbesar untuk bisa meraih kemuliaan adalah iman dan amal shaleh.

Disamping itu ada sebab lain yang merupakan bagian dari kedua perkara ini, diantaranya adalah kesabaran.

Agar bisa mendapatkan berbagai kebaikan dan menolak segala keburukan diperlukan sabar.

Sifat sabar merupakan penolong terbesar dalam menghadapi segala urusan, maka tidak ada jalan bagi orang yang tidak bersabar untuk mencapai apa yang dia inginkan. Allah selalu bersama orang-orang yang sabar.

Kebersamaan Allah ini dapat berupa kecintaanNya, bantuanNya, pertolonganNya, dan kedekatan denganNya.

Maka orang-orang yang memiliki sifat sabar adalah orang-orang yang mendapatkan kemuliaan.


Keutamaan Sabar


Dari penjelasan-penjelasan diatas dapat disimpulkan beberapa keutaan yang didapat dari sifat sabar, diantaranya:

1. Orang yang sabar akan senantiasa bersama-sama dengan Allah karena Allah disisi orang-orang yang bersabar.

2. Predikat taqwa diberikan Allah bagi orang-orang yang bersabar menhadapi ujian Allah sebagai bentuk apresiasi.

3. Balasan bagi mereka yang bersabar berupa pahala yang lebih baik dan tanpa batas.

4. Kabar gembira bagi orang-orang yang bersabar.

5. Orang-orang yang sabar adalah orang-orang yang mulia.

6. Mereka yang bersabar memperoleh keberuntungan, keselamatan dari sesuatu yang ditakuti, dan masuk kedalam surga Allah.

7. Allah menghubungkan kesabaran dengan iman, keyakinan, takwa, tawakkal, syukur, amal shaleh, dan rahmat yang diperoleh seseorang.


Demikian penjelasan kami mengenai Pengertian sabar. Semoga bermanfaat.

Originally posted 2021-08-12 09:39:18.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.