5 Fenomena yang Sering Terjadi di Sekeliling Kita Akibat Revolusi Bumi

Akibat Revolusi Bumi – Masih ingat dengan teori Geosentris yang dicetuskan oleh Cladius Ptolemaus pada abad ke-2. Teori ini menyatakan jika bumi adalah pusat tata surya, semua planet termasuk matahari berputar mengelilingi bumi dengan gerak melingkar (episiklus).

Hingga muncullah teori Heliosentris yang menyatakan jika bumi bukanlah pusat tata surya melainkan matahari. Dikenal juga sebagai teori Copernicus yang menuai kontroversi kala itu. Karena menurut jemaat Gereja Katolik Polandia teori tersebut dianggap melanggar ajaran agama.

Pada tahun 1508 Nicolaus Copernicus sudah mulai membangun model alam semestanya dengan matahari sebagai pusat tata surya. Tulisan dan pemikiran yang bertentangan dengan keyakinan agama pada masa itu membuatnya menjadi musuh gereja.


Akibat Revolusi Bumi


idntimes.com

Namun tahukah kamu justru teori Heliosentris inilah yang diyakini oleh para ahli astronomi hingga kini. Untuk mengenang jasa Nicolaus Copernicus, maka dibuat patung serupa yang kemudian dipajang di Kota Krakow, Polandia.

Salah satu dari tujuh pemikiran Copernicus adalah tentang Revolusi Bumi. Dimana bumi bergerak dalam lintasan berbentuk lingkaran di sekitar matahari. Gerakan bumi ini menyebabkan planet lain melakukan gerak semu, yaitu gerakan yang terlihat bergerak ke arah yang berlawanan.

Tak hanya itu akibat revolusi bumi maka terdapat perbedaan lama waktu siang dan malam di berbagai belahan dunia. Akibat revolusi bumi juga kita bisa menentukan penanggalan berdasarkan tahun Masehi. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Gerak Semu Tahunan Matahari

Merupakan gerak bolak-balik matahari pada khatulistiwa, tepatnya diantara garis balik 23,5° Lintang Utara dan Lintang Selatan setiap tahunnya. Seperti yang kita ketahui garis lintang merupakan garis yang sejajar dengan garis khatulistiwa.

Disebut sebagai gerak semu karena pada dasarnya matahari sebagai pusat tata surya tidak melakukan pergerakan. Gerak semu merupakan perubahan posisi matahari akibat revolusi bumi, biasanya terjadi sekitar 22 Desember – 21 Juni (selatan ke utara) dan 21 Juni-21 Desember (selatan ke utara).

2. Lamanya Siang Malam

Perbedaan waktu siang dan malam di berbagai belahan dunia akibat dari kemiringan sumbu bumi 23,5° terhadap ekliptika. Tepatnya pada tanggal 21 Maret – 23 September, kecuali di kutub, semua tempat di bumi mengalami waktu siang dan malam yang sama yaitu 12 jam.

Saat matahari berada di Garis Balik Utara (23,5° LU), maka belahan bumi di bagian utara akan mengalami siang yang lebih lama dibandingkan malam hari. Begitu pula sebaliknya saat matahari berada di Garis Balik Selatan (23,5° LS), maka bumi di belahan selatan akan mengalami siang hari lebih lama.

3. Perubahan Musim

Akibat Revolusi Bumi
giphy.com

Akibat revolusi, belahan bumi secara bergantian condong atau menjauhi pusat tata surya, matahari. Perubahan musim mulai dari winter, autumn, summer, dan spring merupakan hasil dari pergerakan bumi mengelilingi matahari dan kemiringan poros bumi terhadap ekliptika.

Saat kutub utara bumi makin condong ke matahari maka bumi bagian utara akan mengalami musim semi (spring). Sedangkan bumi bagian selatan akan mengalami musim gugur (autumn) karena bergerak menjauhi matahari (21 Maret – 21 Juni).

Puncak musim dingin (winter) akan terjadi pada tanggal 23 September – 22 Desember di belahan bumi utara. Pada waktu yang sama bumi selatan akan mengalami puncak musim panas (summer). Nah, karena Indonesia berada tepat di garis khatulistiwa, negara kita tidak memiliki empat musim seperti negara lain.

4. Perubahan Letak Rasi Bintang

Rasi bintang adalah kumpulan beberapa bintang yang membentuk pola tertentu. Jika kamu sering memperhatikan langit di malam hari, tentu kamu menyadari jika letak dan arah rasi bintang selalu berbeda dari bulan ke bulan. Sungguh menakjubkan bukan karya Sang Pencipta?

5. Kalender Masehi

Revolusi bumi menjadi dasar perhitungan penanggalan Kalender Masehi yang kini kita gunakan. Satu kali revolusi bumi memakan waktu selama 365,25 hari, didasarkan pada pembagian bujur barat dan bujur timur. Penetapan batas penanggalan internasional berada pada garis bujur 180°.

Baca Juga : Akibat Rotasi Bumi


Menarik bukan membahas segala hal yang berkaitan dengan tata surya? Hayo siapa yang impiannya ingin jadi ahli astronomi?

Keyword: Akibat Revolusi Bumi

Originally posted 2020-05-22 21:00:15.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.