Panduan Lengkap Tata Cara serta Doa-Doa Mandi Wajib

Salah satu praktik bersuci yang harus dilakukan adalah mandi wajib atau dikenal juga dengan mandi junub.

Yaitu merupakan ‘ritual’ wajib yang harus dilakukan umat muslim ketika terjadi beberapa hal yang menyebabkan ia berada dalam keadaan junub.

Terdapat aturan, tatacara, dan doa mandi wajib yang dianjurkan untuk dibaca.

Dikatakan junub, diantaranya adalah ketika keluarnya air mani dari alat kelamin, baik karena secara sengaja maupun tidak, bertemunya dua kemaluan (meskipun tidak mengeluarkan air mani) dan setelah berhentinya darah haid dan atau nifas.

Sesuai namanya mandi wajib hukumnya wajib dilakukan, dengan cara membasuhkan air ke seluruh tubuh sesuai dengan tata caranya dengan tujuan untuk menghilangkan hadas besar maupun kecil.


Tata Cara serta Doa Mandi Wajib


Praktik ini menjadi begitu penting untuk diperhatikan tata caranya karena berkaitan dengan ibadah-ibadah yang lain, baik fardhu maupun sunnah.

Sehingga ketika dilakukan dengan tidak benar, maka tubuh dianggap masih terkena najis sehingga belum dapat mengerjakan kewajiban ibadah lainnya.

Bahkan orang yang sedang berada dalam keadaan junub selain dilarang untuk melaksanakan ibadah wajib seperti sholat, puasa, bahkan juga dilarang untuk membaca Al-Qur’an, thawaf, mengelilingi ka’bah, sampai sebisa mungkin dianjurkan untuk menghindari duduk di masjid.

Untuk itu perlu kita ketahui tata cara dan doa mandi wajib yang baik dan benar. Berikut ini diantaranya:

1. Niat dan Doa Mandi Wajib

Untuk niat, sebenarnya terdapat beberapa bacaan niat sesuai dengan tujuan pelaksanaannya. Niat bisa dilakukan bersamaan dengan saat air menyiramkan air ke tubuh bagian luar pertama kali.

a. Niat dan doa secara umum

Niat secara umum ini dapat digunakan oleh laki-laki dan perempuan. Dengan niat:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

NAWAITUL GHUSLA LIROF’IL HADATSIL AKBARI FARDLOL LILLAAHI TA’AALAA

Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadast besar fardhu (wajib) karena Allah ta’aala.

b. Niat dan doa setelah haid

Haid atau menstruasi yang hanya terjadi pada wanita dewasa, dan selama masa itu dilarang untuk melakukan ibadah wajib sholat, maupun puasa.

Sehingga ketika sudah selesai masa haid, agar dapat kembali beribadah harus melakukan mandi wajib dengan niat berikut:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى

“Nawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Akbari minal Haidil Lillahi Ta’ala”

Artinya: Saya berniat mandi wajib untuk mensucikann hadast besar dari haid karena Allah Ta’ala.

c. Niat dan doa setelah nifas

Nifas adalah keluarnya darah dari rahim wanita setelah melahirkan. Darah nifas biasanya terjadi kurang lebih 40 hari.

Sehingga selama masa ini juga dilarang untuk melakukan ibadah wajib sehingga harus mandi wajib. Dengan niat:

“BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITU GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAN NIFASI FARDLON LILLAHI TA’ALA”

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta’ala

2. Membasuh kedua tangan

Basuh kedua tangan tiga kali, dengan tujuan supaya tangan bersih dari najis.

3. Membersihkan bagian tubuh yang kotor

Dalam hal ini bagian tubuh yang kotor adalah di bagian kemaluan dan sekitarnya.

4. Membasuh kedua tangan kembali

Setelah memastikan bagian tubuh yang kotor benar-benar bersih, maka selanjutnya kembali basuh kedua tangan, kali ini menggunakan sabun.

5. Berwudhu

Berwudhu sesuai dengan tata cara sebagaimana biasanya.

6. Membasuh rambut

Basahi atau siram rambut dengan air sebanyak tiga kali sampai ke pangkal rambut

7. Menyisir rambut dengan jari

Memisahkan rambut dengan menyisirnya menggunakan jari tangan. Hal ini wajib dilakukan khususnya bagi laki-laki dan hukumnya sunnah (mandub) bagi perempuan.

8. Membasahi seluruh tubuh

Dengan mengguyurkan air ke seluruh tubuh dimulai dari bagian kanan sebanyak tiga kali dan dilanjutkan di bagian kiri juga tiga kali.

Jangan lupa untuk menggosok bagian tubuh depan dan belakang. Perlu diingat untuk jangan sampai menyentuh area kemaluan. Apabila tersentuh, harus berwudhu lagi.

Diantara keseluruhan praktik tersebut, yang merupakan kewajiban sebenarnya adalah niat, membersihkan bagian yang terpapar najis, dan menyiramkan air ke seluruh tubuh.

Selebihnya hukumnya sunnah muakkad, namun akan lebih sempurna jika dilakukan keseluruhan. Niscaya dengan mandi wajib kita bisa kembali suci untuk beribadah.


Demikian penjelasan kami mengenai Doa Mandi Wajib. Semoga bermanfaat dan Terimakasih.

Originally posted 2020-12-27 16:08:42.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.