Bacaan Manasik Haji (Arab, Latin dan Terjemahan)

Manasik haji merupakan sebuah latihan atau peragaan tata cara ibadah haji sesuai dengan rukun-rukunnya.

Saat melakukan manasik haji para peserta akan diberitahu tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji.

Bacaan manasik haji tentunya akan sama dengan bacaan yang digunakan untuk ibadah haji.

Istilah manasik berasal dari bahasa Arab, yaitu nusuk yang berarti ibadah atau bakti kepada Allah.

Jika digabungkan dengan kata haji maka istilah manasik haji bisa diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan ibadah haji.

Saat manasik haji para calon jamaah haji biasanya akan diajarkan mengenai rukun haji, syarat sah haji, apa yang wajib dan sunnah dalam ibadah haji, serta hal-hal yang dilarang selama pelaksanaan ibadah haji.

Tidak hanya sekedar mempelacari bacaan manasik haji, namun peserta juga diajak untuk mempraktekkannya.

Saat manasik haji prosesinya dibuat mirip dengan kondisi asli atau keadaan saat nanti di tanah suci.

Manasik haji sangat diperlukan terutama bagi para calon jamaah haji agar mereka paham akan hal-hal apa saja yang harus dilakukan nanti pada saat ibadah haji yang sesungguhnya.


Bacaan Manasik Haji


Berikut ini adalah bacaan yang dibaca saat manasik haji:

1. Niat dan Ihram

Sebelum melakukan ibadah hendaknya kita berniat terlebih dahulu termasuk juga saat berhaji. Saat manasik biasanya bacaan niat ini akan diajarkan.

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ حَجًّا

“Labaika Allahumma hajja”

Artinya: “aku sambut panggilan-Mu Yaa Allah untuk berhaji.”

Setelah niat kemudian ihram (memakai pakaian ihram) dan membaca doa Ihram dilanjutkan kalimat talbiyah.

اللَّهُمَّ أُحَرِّمُ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ وَجَسَدِيْ وَجَمِيْعَ جَوَارِحِيْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ حَرَّمْتَهُ عَلَى المُحْرِمِ اَبْتَغِيْ بِذَلِكَ وَجْهَكَ الكَرِيْمَ يَا رَبَّ العَالِمِيْنَ.

“Allahumma uhrimu sya’rii wa jasadii wa jamii’a jawaarihii min kulli syayin harramtahu ‘alaal muhrimi abtaghii bidzalika wajhakal kariima yaa rabbal ‘aalamiin”

2. Doa Berangkat Ke Arafah dan Wukuf

Wukuf di Arafah dilakukan pada waktu tergelincirnya matahari di tanggal 9 Dzulhijah sampai dengan terbit fajar tanggal 10 Dzulhijah.

Wukuf merupakan rukun haji paling utama, dengan kata lain jika tidak wuku maka tidak sah hajinya. Berikut ini bacaan saat akan ke Arafah dan wukuf.

اَللَّهُمَّ إِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ وَإِلَى وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ أَرَدْتُ فَاجْعَلْ ذَنْبِيْ مَغْفُوْرًاوَحَجِّيْ مَبْرُوْرًاوَرْحَمْنِيْ وَلَاتُخَيِّبْنِيْ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

“Allahumma ilaika tawajjahtu wa ilaa wajhikal kariimi arodtu faaj’al dzanbii maghfuuraan wa hajjii mabruuraan warhamnii wa laa tukhayyibnii innaka ‘alaa kulli syayin qadiir.”

3. Doa Thawaf Ifadhah

Thawaf ifadah merupakan thawaf yang dilakukan setelah dari Arafah.

Dilakukan dengan cara mengelilingi ka’bah sebanyak tujuuh kali dimulai dari garis sejajar dengan hajar aswad.

Pada setiap awal putaran berdiri menghadap hajar aswad sambil mengangkat tangan dan membaca “Bismillahi Allahu Akbar” sambil mengecap tangan kanan dan mulai berjalan.

4. Doa di Muzdalifah dan Mina

Setelah melakukan wukuf di arafah jamaah haji diwajibkan untuk bermalam (mabit) di Muzdalifah dan Mina.

Mabil di Muzdalifah dilakukan sampai lewat tengah malam tanggal 10 sambil mencari batu atau kerikil untuk lempar jumrah.

Kemudian dilanjutkan berangkat ke mina untuk mabit di hari tasyrik, yaitu pada tanggal 11 – 12 Dzulhijah.

Bacaan yang dibaca saat tiba di Muzdalifah “Allahumma inna hadzihi muzdalifah jumi’at fiihaa alsinatu mukhtalifatu, tasalka hawaaija mutanawwiatan faaj’alnii mimman da’aaka fastajabta lahu wa tawakkala ‘alaika fakaffaitahu yaa ar hamar raahimiin.”

Sedangkan doa saat tiba dimina adalah, “ Allahumma hadzaa minaa famnin ‘alayya bimaa mananta bihi ‘alaa awliyaaika wa ahli thaa’atika.”

5. Doa Sa’i

Sai merupakan kegiatan berlari-lari kecil dari bukit Safa ke bukit Marwa atau sebaliknya sebanyak tujuh kali.

Sai dilakukan setelah tawaf baik dalam ibadah haji maupun umrah. Berikut ini adalah doa sebelum sa’i.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِهِ وَرَسُوْلُهُ.  إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ

“Bismillaahirahmaanirrahiim, abdau bimaa badaallahu bihi wa rasuuluhu, innash shafaa wal marwata min Sya’aairillahi faman hajjal bayta awi’tamara falaa junaaha ‘alaihi an yaththawwafa bihimaa wa man tathawwa’a khoiraan fa innallaha Syaakirun ‘aliim”


Manasik haji juga diperlukan sebagai pengingat akan tujuan para calon jamaah haji pergi ke tanah suci.

Saat manasik biasanya panitia tidak hanya mengajarkan praktek ibadah maupun bacaan manasik haji saja.

Biasanya panitia juga akan mengajarkan sedikit mengenai budaya, bahasa, dan kondisi alam di tanah suci.

Tak berbeda dengan pelatihan lainnya urgensi dari manasik haji sendiri ialah memberikan pembekalan mengenai ibadah haji kepada para calon jamaah haji.

Manasik haji tidak hanya untuk para calon jamaah haji. Manasik haji juga bisa diberikan kepada siapapun yang ingin mempelajari rukun Islam yang ke lima termasuk para pelajar.

Itulah tadi ringkasan beberapa bacaan manasik haji yang mungkin dapat membantu para calon jamaah haji.

Bacaan diatas bisa juga digunakan untuk praktek ibada para pelajar dan orang tua.

Semoga bermanfaat.

Originally posted 2021-08-20 07:53:10.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.