Arti Muhasabah Beserta Hakikat dan Manfaatnya

Arti Muhasabah – Mengalami kejadian buruk berturut-turut dan terasa merugikan kehidupan kita tanpa tahu penyebabnya.

Saat itulah kita perlu introspeksi diri untuk merenungkan kesalahan dan dosa apa yang telah kita perbuat.

Mungkin saja lidah yang tajam ini pernah menyakiti perasaan orang lain, atau sikap yang acuh tak acuh ini pernah menyinggung keberadaan kawan baru.

Tanpa disengaja dan disadari sikap kita telah menggoreskan luka bagi orang lain.

Untuk itu sering-sering lah mengintrospeksi diri sendiri agar rezeki dan semua urusan dipermudah oleh Yang Maha Kuasa.

Evaluasi diri ini manfaatnya akan kembali kepada kebaikan diri sendiri, jadi tidak perlu takut untuk mengaku salah jika memang kita pernah melakukannya.

Hal yang terpenting adalah mau mengakuinya demi perubahan yang lebih baik lagi ke depannya.


Penjelasan Arti Muhasabah


Arti Muhasabah
dataislam.com

Sebagai agama yang sempurna Islam juga memberikan tuntunan untuk selalu mengevaluasi diri, yang dikenal dengan istilah muhasabah.

Berasal dari kata hasiba-yahsabu-hisaban (حسب – يحسب – حِسابا) yang secara bahasa berarti “melakukan perhitungan”.

Menurut istilah syar’i arti muhasabah yaitu sebuah upaya untuk melakukan introspeksi dalam melihat kebaikan dan keburukan pada diri sendiri.

Muhasabah erat kaitannya dengan dengan hubungan dengan interaksi manusia, baik secara vertikal maupun horizontal.

Vertikal artinya hubungan antara manusia dengan Tuhannya (حَبْلٍ مِّنْ اللَّهِ), horizontal yaitu hubungan manusia dengan manusia (حَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ) serta makhluk lainnya.

Secara teknis arti muhasabah adalah media untuk berubah ke arah yang lebih baik.

Sebagian bentuk memberi ruang kepada diri sendiri untuk memikirkan perbuatan selama ini, baik itu ibadah maupun interaksi sosial.

Interaksi sosial tidak hanya mencakup hubungan manusia dengan manusia lainnya, melainkan juga hubungan manusia dengan hewan, tumbuhan, air, udara, dan segala sesuatu yang ada di lingkungannya.

Diharapkan setelah melakukan muhasabah, seseorang mampu memahami hal apa saja yang mesti diperbaiki dan dirubah untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dari sebelumnya.


Hakikat Muhasabah


hidayatullah.com

Pada dasarnya manusia saling membutuhkan untuk dapat mengkritik dan memberikan saran terhadap diri masing-masing.

Nasihat yang tulus dari orang lain menjadi penggerak dan pemicu timbulnya keinginan untuk bermuhasabah.

Bayangkan jika setiap manusia di muka bumi ini rutin memuhasabah diri sendiri, tentu tidak terjadi kekacauan atau perperangan antar umat.

Karena pada hakikatnya hati setiap manusia menginginkan kehidupan yang damai dan tentram.

Namun terkadang ego dan keserakahan menutup pintu hati sehingga kita lupa bahwa hakikat hidup ini hanyalah sementara, tak kekal abadi selamanya.

Muhasabah sangat dianjurkan dalam agama Islam.

Karena muhasabah jika bisa dilakukan secara rutin akan banyak memberi manfaat untuk kebaikan hidup di dunia maupun di akhirat.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18).

Menurut Al-Qur’an manusia yang paling beruntung ialah mereka yang senantiasa memperbaiki diri dan selalu memilih jalan yang mengarah pada petunjuk cahaya di kehidupan akhirat nanti.

Dengan senantiasa melakukan muhasabah, maka setiap waktu yang kita gunakan di hidup ini tidak ada yang sia-sia.

Muhasabah akan membantu kita semakin dekat pada Sang Khalik, Tuhan Yang Maha Adil, Allah SWT.

Semakin dekatnya hati seseorang kepada Allah tentu juga akan memperbaiki akhlak dan hubungannya dalam hidup bermasyarakat.

Ia cenderung menjaga pergaulan yang damai dan tentram dan tidak suka membuat keributan yang membuat hubungan bertetangga menjadi tidak harmonis.


Manfaat Muhasabah


minanews.net

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa hakikat arti muhasabah adalah untuk merubah diri menjadi insan yang lebih baik lagi ke depannya.

Bahkan muhasabah dipercaya dapat menjadikan seorang muslim sebagai manusia yang paling beruntung di yaumul akhir nanti.

Muhasabah diibaratakan sebagai alarm pengingat diri terhadap keburukan.

Alarm tersebut kita sendiri yang mengatur, semasa hidup akan berapa kali melakukan muhasabah diri.

Baiknya kita melakukan muhasabah setiap harinya, menanyakan kepada diri sendiri sudahkah berbuat baik hari ini? atau pernahkah kita berbuat dosa dan menyakiti orang lain hari ini?

Dengan begitu tiap detik yang berlau akan terus mengingatkan kita betapa sangat berharganya waktu yang diberikan Allah SWT, betapa singkatnya hidup.

Nah, untuk menambah motivasi dan semangat kamu agar terus melakukan muhasabah, berikut penjabaran tentang manfaat pasti yang diperoleh dari hasil introspeksi diri:

1. Mengetahui kekurangan dan aib sendiri

Setidaknya saat mengevaluasi kesalahan diri maka kita akan tahu titik kelemahan, kekurangan, dan aib diri sendiri.

Pada titik inilah seseorang yang beriman akan merasa malu pada dirinya sendiri, dan sadar atas perbuatan buruk yang telah ia lakukan.

Pada dasarnya setiap kita diberikan otak untuk berpikir dan hati untuk berperasaan.

Sehingga setelah bermuhasabah sudah sejatinya hati kita terketuk untuk berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

Namun hal tersebut tidak berlaku bagi ia yang memang tidak ingin menerima hidayah.

Bagi dia yang selalu merasa apa yang dilakukannya tak pernah salah, karena hatinya telah tertutup oleh maksiat dan tebalnya dosa. Na’udizubillah.

2. Mengetahui taraf keimanan terhadap Allah SWT

Erat kaitannya dengan pin pertama, dimana jika hati seseorang telah terketuk untuk berubah ke arah yang lebih baik, artinya orang tersebut mendapatkan hidayah dari Allah SWT.

Hanya orang beriman dan senantiasa beramal sholeh yang memahami bagaimana petunjuk Allah itu datang.

Dari sini dapat dilihat bahwasanya muhasabah berfaedah dalam mengetahui taraf keimanan seseorang.

Orang yang beriman cenderung dilembutkan hatinya dan senantiasa mudah menyadari kesalahan diri baik yang disengaja maupun tidak.

Tanpa segan-segan ia akan meminta maaf kepada orang lain yang telah disakitinya baik itu tanpa disengaja.

Hatinya dipenuhi rasa takut kepada Allah SWT, sehingga ia akan selalu meningkatkan ibadah agar memperoleh ampunan, rahmat, dan cinta Allah.

Karena itulah muhasabah diri dalam Islam sangat dianjurkan sebagai bentuk introspeksi diri sendiri dan mengevaluasi apa-apa yang terdapat dalam diri kita sendiri.

Sebagai seorang hamba kita menjadi khalifah (pemimpin) setidaknya bagi diri kita sendiri.

Apabila kita cenderung mengerjakan kebaikan, maka hati dan pikiran kita akan selalu dekat dengan Allah SWT.

Begitu pun sebaliknya, apabila hati dan pikiran kita dipenuhi oleh pemikiran licik dan jahat setiap harinya, maka kita akan tergelincir pada kenikmatan dunia dan semakin menjauh dari Sang Maha Pengasih.

Setiap hamba yang rajin bermuhasabah akan lebih dekat dengan kebenaran yang haq dan Insya Allah menjadi hamba yang dicintai oleh Allah SWT.

3. Mengetahui hak dan kewajiban

Muhasabah erat kaitannya dengan perasaan dan sisi ruhani setiap insan.

Mereka yang memang tulus ingin merubah diri pasti akan menerima petunjuk dari Tuhannya untuk membedakan mana yang hak dan mana kewajiban sebagai seorang hamba.

Hak dan kewajiban disini berhubungan dengan pola ibadah seorang hamba.

Bahwa apapun yang kita lakukan di dunia, baik itu bekerja, beramal, berumah tangga dan lain sebagainya semata-mata dilakukan karena niat Lillahi Ta’ala.

Jangan sampai kita lupa bahwa hidup di dunia ini hanya sementara dan segala bentuk harta benda dan keluarga semua itu hanyalah titipan yang fana.

4. Mengetahui kebenaran dan kebatilan

Sama halnya dengan membedakan hak dan kewajiban, muhasabah tentu juga akan menuntun seseorang kepada jalan mengetahui mana kebenaran dan mana kebatilan.

Seseorang akan lebih memahami segala sesuatu yang baik maupun buruk, sesuatu kebenaran atau kebatilan baik itu besar maupun sekecil dan apa pun dari kedua nya itu.

Muhasabah diri akan menuntun kita kepada kesadaran bahwa segala perbuatan yang kita lakukan di dunia ini akan dimintai pertanggung jawabannya di akhirat kelak.

5. Takut berbuat maksiat

Di dunia yang seba modern ini maksiat kini semakin merajalela, terkadang tak jarang kita khilaf dan hampir tergoda dibuatnya. Untuk itu senantiasalah bermuhasabah setiap harinya.

Agar kita terhindar dari segala bentuk fitnah dunia di hari penghisaban nanti.

Tingkatkan rasa takut dan takwa kepada Allah lewat muhasabah.

Caranya bisa dilakukan rutin setiap menjelang tidur, renungkan segala bentuk perbuatan yang sudah diperbuat seharian penuh.

Maka dengan begitu Insya Allah, kita masih tergolong ke dalam orang-orang yang memperoleh hidayah-Nya.

Demikian penjelasan kami mengenai Arti Muhasabah Beserta Hakikat dan Manfaatnya (LENGKAP). Semoga bermanfaat.

Originally posted 2021-08-29 21:01:04.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.