Tarian Tradisional Indonesia (Pengertian, Jenis dan Contohnya)

Bicara tentang tarian tradisional, Indonesia sangat kaya dengan tarian setiap daerahnya yang beragam.

Mulai dari Sabang dengan Tari Saman dari Aceh, Tari Serimpi dari Yogyakarta, hingga Merauke dengan Tari Polo Palo asal Gorontalo dan Tari Kabokang dari NTT.

Tapi, tahukah kamu apa yang dimaksud dengan tarian tradisional itu?

Tari menurut Soedarsono adalah ekspresi jiwa yang digunakan oleh manusia dalam bentuk gerakan yang indah dan ritmis.

Sementara menurut M. Jazuli, tari merupakan sebuah gerak tubuh yang sangat selaras dan seirama dengan musik yang biasa dipakai untuk mengatakan suatu maksud dan tujuan tertentu.

Kata tradisional berasal dari kata tradisi yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah adat kebiasaan turun temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan oleh masyarakat.

Penilaian oleh masyarakat, penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan yang paling baik dan benar.

Tradisional dalam M. Abed Al Jabiri: 2000 adalah segala sesuatu yang diwarisi manusia dari orang tuanya, baik itu yang jabatan, harta pusaka maupun keningratan.


Jenis-Jenis Tarian Tradisional


flickr.com

Berdasarkan penjelasan di atas, tarian tradisional adalah warisan budaya berupa tarian yang berkembang di suatu daerah tertentu.

Didasarkan pada adat istiadat atau kebiasaan secara turun menurun yang dianut oleh masyarakat di daerah tersebut.

Ada juga yang menyebutkan tari tradisional adalah tarian yang berasal dari masyarakat daerah tersebut yang sudah turun-temurun dan menjadi budaya masyarakat tersebut.

Tari tradisional adalah semua jenis tarian yang sudah melewati perjalanan panjang sejarah cukup lama.

Berdasarkan nilai artistiknya, tari tradisional terbagi menjadi 3:

1. Tari Rakyat

Tari rakyat merupakan tarian yang tumbuh di kalangan rakyat dan tentu saja diciptakan oleh masyarakat itu sendiri.

Tarian rakyat di Indonesia sangat beragam, tumbuh berdasarkan letak geografisnya, seperti daerah pegunungan dan pesisir pantai.

Hal ini yang membedakan bentuk dan dinamika tariannya.

Ciri khas tari ini pada umumnya adalah nuansa sosial, menggambarkan adat dan kebiasaan masyarakat, serta memiliki gerak, rias, dan kostum yang sederhana.

Iringan tari rakyat banyak menggunakan alat-alat musik tradisional yang terbuat dari kulit, kayu, bambu, dan besi.

Misalnya, gamelan jawa, angklung, dan gambang kromong.

Tarian rakyat biasanya sarat akan nilai magis yang kuat. Contoh tari tradisional rakyat adalah tari lengger, tari piring, tari angguk, dan tari rodat.

2. Tari Klasik

Tari klasik adalah tari tradisional yang lahir di lingkungan keraton, tumbuh dan berkembang sejak zaman feodalisme, dan diwariskan secara turun temurun pada kalangan bangsawan.

Tarian ini berpedoman pada aturan tertentu dan memiliki nilai estetis yang tinggi dan makna yang dalam.

Tumbuh dan berkembang di lingkungan keraton, tarian ini disajikan dalam penampilan yang serba mewah mulai dari gerak, riasan, hingga kostum yang dipakai.

Contoh tari tradisional yang masuk didalam kategori tari klasik di antaranya tari bedaya, gathotkaca gandrung, dan srikandi bisma.

3. Tari Kreasi Baru

Sesuai dengan namanya, tari kreasi baru merupakan tari klasik yang diaransemen dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman, tapi tetap mempertahankan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Tari kreasi baru umumnya diciptakan oleh pakar seni tari.

Beberapa pakar tari yang menciptakan tari kreasi diantaranya Bagong Kusudiarjo dan Sauti. Contoh tari kreasi baru misalnya, tari merak, tari roro wilis, dan tari kupu-kupu.


Nah itu dia jenis tarian tradisional yang kumpulan ilmu bahas kali ini. Semoga setelah ini kamu jadi tahu dan bisa membedakan jenis tarian di sekitarmu ya.

Originally posted 2020-12-29 07:30:50.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.