Sungai Eufrat Mengering Tanda Kiamat Sudah Dekat – Umat Islam percaya bahwa akan ada masa dimana dunia akan mengalami kiamat, hancur lebur tak tersisah.
Tidak ada yang tahu dengan pasti kapan terjadinya, bahkan Rasulullah SAW juga tidak mengetahui kpan terjadinya akan tetapi beliau telah menyampaikan tanda-tanda akan terjadinya hari kiamat di dalam banyak haditsnya.
Ada beberapa tanda menjelang datangnya hari kiamat, antara lain jika Danau Tiberias mengering, kebun kurma Baisan tidak lagi berbuah, dan sungai Eufrat mengering.
Sungai Eufrat merupakan sungai terpanjang yang terletak di kawasan Asia Barat, melewati tiga Negara, yaitu Turki, Suriah dan Irak.
Rasulullah SAW dalam sabdanya mengatakan jika pada akhir zaman nanti sungai ini (Eufrat) akan mengering dan mengeluarkan harta karun yang menyebabkan terjadinya peperangan.
FAKTANYA, HAL ITU KINI BENAR-BENAR TERJADI!
Beberapa ilmuwan terkemuka dari NASA melakukan penelitian dan mereka menemukan fakta penting bahwa sejak tahun 2003 sampai 2010, debit air di sepanjang sungai Tigris dan Eufrat telah kehilangan sekitar 144 juta kilometer kubik.
Dan debit tersebut akan terus berkurang dalam jumlah besar tiap tahunnya.
Sementara itu, penduduk di beberapa Negara yang dilewati oleh sungai Eufrat sudah mulai membicarakan mengenai harta karun yang ada di dalam sungai tersebut.
Data ilmiah yang disampaikan oleh NASA serta fenomena masyarakat di wilayah yang dilewati Sungai Eufrat ini sesuai dengan hadits yang disampaikan Rasulullah SAW tentang tanda-tanda kiamat.
Tanda-tanda itu sungguh sudah terlihat satu demi satu, ini artinya apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW pada 1400 tahun yang lalu tentang tanda-tanda kiamat benar-benar terbukti.
Dan percayalah tidak ada satupun hadits Shahih yang disampaikan oleh Rasulullah SAW kecuali pasti benar adanya.
Rasulullah SAW bersabda, ‘’Hari Kiamat tak akan terjadi sebelum Sungai Eufrat mengering dan menyingkapkan ‘Gunung Emas’ yang mendorong manusia berperang. 99 dari 100 orang akan tewas (dalam pertempuran), dan setiap dari mereka berkata, ‘Mungkin aku satu-satunya yang akan tetap hidup.’’ (HR Bukhari).
Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadits lain yang artinya ‘’Sudah dekat suatu masa di mana sungai Eufrat akan menjadi surut airnya lalu ternampak perbendaharaan daripada emas, maka barang siapa yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun daripada harta itu.’’ (HR Bukhari).
Rasulullah SAW bersabda, ‘’Segera Sungai Eufrat akan memperlihatkan kekayaan (gunung) emas, maka siapa pun yang berada pada waktu itu tidak akan dapat mengambil apa pun darinya”. (HR Bukhari).
Lalu apakah maksud dari gunung emas yang diungkapkan oleh Rasulullah SAW? Benarkah di Sungai Eufrat itu tersimpan harta karun yang sangat banyak?
Apakah yang dimaksud itu adalah “Emas Hitam” yang merupakan sebuah bahasa kiasan dari hasil bumi, seperti Batu Bara, Minyak Bumi mentah, Gas alam, bijih besi, timah , aspal serta hasil hasil bumi lain yang sangat berharga?
Seperti yang dijelaskan diatas, bahwa sungai Eufrat setiap tahunnya semakin mongering.
Para peneliti mengatakan sekitar 60% dari kerugian air ini adalah akibat dari “pompa air yang terus menghisap air tanah”.
Dalam sebuah penelitian, The Inventory of Conflict and Environmental melaporkan, bahwa proyek pengembangan Anatolia wilayah seatan (GAP) adalah salah satu proyek paling ambisius dunia di abad ini.
Proyek tersebut memanfaatkan air dari sungai Eufrat dan sungat Tigris untuk mengairi 1,7 juta hktar tanah dengan membangun 22 buah dam dan 19 PLTA.
Proyek GAP inilah yang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan sungai Eufrat mengering karena menyedot begitu banyak air dari sana.
Tiga negara yaitu Irak, Suriah dan Turki tidak berkoordinasi dengan baik dalam pengelolaan air ini.
Turki yang membangun bendungan raksasa, Ataturk, yang penuh kontroversi.
Bendungan tersebut dibangun pada tahun 1975 dengan tinggi kurang lebih 210 meter.
Suriah dan Irak mengaku telah mengalami kekurangan air yang sangat ekstrem akibat dari pengembangan proyek ini.
Bagaimana tidak, wilayah Turki menjadi sangat subur dan makmur dengan adanya bendungan tersebut.
Tapi tidak demikian dengan Suriah dan Irak, hal inilah yang memunculkan polemik antar ketiga negera tersebut dan kini merambat ke banyak negara.
Sudah banyak orang yang mulai khawatir bahwa apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAWi mulai menjadi kenyataan, yaitu saat Sungai Eufrat mulai mengering, maka setelahnya akan diikuti dengan perang.
Lalu timbul pertanyaan lagi, apakah perang di Suriah dan Irak ada hubungannya dengan perebutan “gunung emas” yang telah terdeteksi oleh satelit saat sungai eufrat mulai mengering akibat pembangunan Waduk raksasa di Turki ?
Sudah menjadi rahasia umum, jika peperangan yang terjadi tidak semata-mata hanya untuk penggulingan kekuasaan saja. Akan tetapi, juga ingin menguasai minyak di wilayah tersebut.
Wallahu A’lam, hanya Allah SWT saja yang tahu. Semoga umat muslim yang ada disana dan dimanapun juga diberi keselamatan dan juga dilindungi dari fitnah akhir jaman.
Demikian penjelasan kami mengenai Sungai Eufrat Mengering. Semoga bermanfaat.