Perbedaan Qurban dan Akikah Menurut Syariat Islam

Perbedaan qurban dan akikah – Qurban dan akikah merupakan dua hal yang sama, tapi juga berbeda.

Didalam proses keduanya sama-sama ada penyembelihan hewan yang disembelih atas nama Allah ta’ala.

Dilihat dari kata dasarnya saja keduanya menunjukkan arti yang berbeda.


Perbedaan Qurban dan Akikah


Pada kamus besar Bahasa Indonesia, kata kurban berarti persembahan kepada Allah sebagai wujud ketaatan Muslim kepada Allah Ta’ala.

Persembahan itu berupa hewan seperti biri-biri, sapi, unta yang disembelih saat lebaran Haji.

Sementara akikah berarti penyembelihan kambing atau domba sebagai persyaratan syukur orang tua atas kelahiran anaknya.

Berupa dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan, lazimnya dilaksanakan di hari ke tujuh.

Arti lain dari kata akikah dalam KBBI adalah tradisi penyembelihan ternak pada upacara pencukuran rambut bayi ketika berusia tujuh hari sebagai persyaratan syukur.

Hal ini mengacu pada tradisi syukuran kelahiran anak di Indonesia yang mayoritas umat Muslim.

Meski di dalam akikah maupun qurban sama-sama ada penyembelihan hewan, tapi keduanya merupakan hal berbeda. Setidaknya ada perbedaan yang ditinjau dari sembilan perkara.

Mulai dari definisinya, tujuan disyariatkannya, jenis hewan yang digunakan, jumlah hewan yang disembelih, waktu penyembelihan, jumlah pelaksanaan yang disyariatkan, pemberian dagin, wujud daging yang diberikan, serta upah bagi penyembelihnya atau penjagal.

Mula-mula kita bahas dari definisi keduanya terlebih dulu.

Pengertian Qurban dan Akikah

Kurban atau qurban berasal dari kata qariba-yaqrabu-qurbanan wa wirbanan yang berarti dekat. Maksudnya amalan kurban mendekatkan diri kita kepada Allah.

Selain itu, qurban juga berkaitan dengan kata udhiyah dalam berbagai dalil syariat. Udhiyah merupakan bentuk jamak dari kata dhahiyyah yang berasal dari kata dhaha atau waktu dhuha.

Hal tersebut berkaitan dengan proses penyembelian yang dilakukan di waktu dhuha pada tanggal 10 – 13 Dzulhijjah.

Maka dari itu hari raya qurban disebut juga Idul Adha.

Secara terminologi kata kurban berarti menyembelih hewan dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah pada saat Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan tiga hari tasyriq setelahnya.

Sedangkan kata akikah atau aqiqah memiliki arti memotong yang asal katanya aqqa-yauqqu-aqqan.

Secara istilah, akikah memiliki makna memotong atau menyembelih hewan karena kelahiran anak sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah disertai dengan pemotongan rambut si bayi.

Perbedaan Jenis Hewan yang Digunakan

Menurut para imam mahdzab hewan ternak yang boleh digunakan untuk berkurban adalah unta, sapi atau kerbau, dan kambing atau domba.

Kriteria hewan yang baik untuk qurban, ialah sehat (tidak cacat) dan cukup usianya atau telah berganti gigi.

Biasanya domba sudah berganti gigi di usia satu tahun. Kambing berganti gigi di usia dua tahun.

Sapi dan kerbau ketika mencapai dua tahun lebih, dan unta ketika mencapai usia lima tahun atau lebih.

Berbeda dengan akikah yang hanya menggunakan kambing sebagai hewan yang disembelih.

Kriterianya sama dengan kriteria kambing yang dipakai untuk berkurban. Jika tidak ada kambing bisa juga diganti dengan domba atau biri-biri.

Perbedaan Dilihat dari Pemberian Daging

Daging hewan kurban dibagikan kepada masyarakat yang kurang mampu, seperti dhuafa dan fakir miskin dalam bentuk daging mentah.

Pembagiannya sepertiga untuk disimpan, sepertiga didermakan, dan sepertiga untuk dimakan.

Sebagaimana yang telah Allah perintahkan dalan Surah Al Hajj ayat 36.

وَٱلْبُدْنَ جَعَلْنَٰهَا لَكُم مِّن شَعَٰٓئِرِ ٱللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ ۖ فَٱذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ عَلَيْهَا صَوَآفَّ ۖ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا۟ مِنْهَا وَأَطْعِمُوا۟ ٱلْقَانِعَ وَٱلْمُعْتَرَّ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرْنَٰهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ 

Latin: Wal-budna ja’alnāhā lakum min sya’ā`irillāhi lakum fīhā khairun fażkurusmallāhi ‘alaihā ṣawāff, fa iżā wajabat junụbuhā fa kulụ min-hā wa aṭ’imul-qāni’a wal-mu’tarr, każālika sakhkharnāhā lakum la’allakum tasykurụn

Arti: Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi’ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.

Sedangkan daging akikah diberikan kepada siapapun dalam keadaaan matang atau sudah dimasak. Bisa diberikan kepada tetangga, kerabat, fakir miskin, dan lainnya.

Upah untuk Penyembelih

Orang yang menyembelih hewan kurban tidak diberikan upah. Biasanya mereka hanya diberi daging kurban dari hewan yang disembelih.

Berbeda dengan akikah dimana penyembelih boleh meminta upah kepada yang menyelenggarakan akikah.

Demikian penjelasan kami mengenai perbedaan qurban dan akikah. Semoga bermanfaat.

Originally posted 2021-08-12 14:42:04.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.