5 Jenis Tarian Daerah Sunda Paling Populer

Tarian daerah Sunda sangatlah beragam, saking banyaknya daerah Jawa Barat masuk dalam daftar daerah dengan kesenian terbanyak di Indonesia yang berpusat di daerah Parahyangan.

Jika berbicara tentang tarian daerah tentu Indonesia menjadi pemenangnya.

Meski zaman sudah serba modern namun kekentalan adat dan istiadat di masing-masing daerah dapat terus dirasakan.

Di Jawa Barat sendiri berbagai pagelaran khusus untuk kesenian sering diadakan.

Selain sebagai sarana hiburan, pagelaran ini tentunya sebagai upaya untuk terus melestarikan tarian tradisional yang lambat laun mulai ditinggalkan.


5 Jenis Tarian Daerah Sunda


Berikut lima jenis tarian daerah Sunda yang paling populer dan dikenal masyarakat banyak:

1. Tari Jaipong

beritasatu.com

Jaipongan dapat dikatakan sebagai identitas kesenian dari tanah Sunda.

Tarian ini paling populer diantara beberapa jenis tarian daerah Sunda lainnya.

Saking populernya tari jaipong bahkan dikenal hingga ke manca negara.

Tari yang berasal dari daerah Karawang ini merupakan perpaduan seni musik dan seni bela diri.

Dalam gerakannya menggabungkan elemen Wayang Golek, Tarian Ketuk Tilu, Topeng Banjet, dan seni tradisional lainnya.

Sejarah mencatat tari jaipong diperkenalkan kepada masyarakat pada tahun 70-an oleh H. Suanda dari Karawang. Kemudian diperkenalkan ke Bandung oleh seniman bernama Gugum Gumbira.

Tak hanya di Bandung sejak saat itu jaipongan memperoleh perhatian besar dari masyarakat di seluruh Nusantara.

Hingga kini sering dijadikan sebagai tarian pembuka dalam acara-acara besar bahkan acara kenegaraan sekalipun.

2. Tari Ketuk Tilu

Tarian Daerah Sunda
tribunnews.com

Tari ketuk tilu adalah salah satu tari yang menjadi cikal bakal terciptanya jaipongan.

Dahulu kala tarian ini merupakan bentuk ritual menyambut masa panen padi. Sebagai bentuk rasa syukur kepada masyarakat yang percaya pada Dewi Sri.

Kini tarian ini murni bersifat hiburan saja, banyak ditampilkan pada acara-acara pernikahan adat Sunda.

Nama ketuk tilu sendiri merujuk pada alat musik yang mengiringinya. Dimana terdapat tiga macam ketuk (bonang) dengan pola irama rebab.

Gerakan tarian ini merupakan gabungan dari goyangan, muncid, geol, gitak, dan pencak. Bisa dimainkan secara berpasangan maupun tunggal.

3. Tari Merak

madeblog.com

Tarian yang diiringi oleh gamelan ini memiliki ciri khas pada bagian kostum penarinya.

Penari mengenakan kemben seperti biasa namun memiliki sayap seperti burung merak di bagian punggungnya.

Sayap ini akan dikibaskan-dikibaskan saat tarian diperagakan.

Tari merak berasal dari daerah Pasundan dan diciptakan oleh Raden Tjetje Somantri.

Seperti namanya, tarian ini dibuat karena sang seniman terinspirasi saat melihat burung merak melenggak-lenggok manis.

Tak ada gerakan atau sejarah tertentu dalam gerakan tarian ini.

Meski begitu lenggokan penari untuk menyerupai burung cantik seperti merak bukanlah hal yang mudah, diperlukan tubuh yang lentur dan latihan yang rutin.

4. Tari Wayang

Tarian Daerah Sunda
ngeksplore.com

Selain tari merak, tari wayang juga diiringi musik gamelan selama penampilannya.

Namun pada tarian ini terdapat kisah dan alur cerita tertentu.

Tentu saja kisahnya berlatarkan cerita wayang, sehingga penari memerankan tokoh-tokoh wayang tertentu.

Misalnya saja Arjuna, Abimanyu, Subadra, dan Arimbi.

Gerakan pada tarian ini pun disesuaikan dengan jalan cerita yang mengiringinya.

Bisa saja gerakan berkelahi, gerakan patah hati, atau gerakan berperang, tergantung pada instruksi sang dalang.

Jumlah penampil dalam tarian ini tidak terbatas, lebih sering ditampilkan secara berkelompok karena memang tokoh yang diperankan juga banyak.

Jika kamu sering mengikuti acara besar di Jawa Barat pasti kamu pernah menyaksikan tarian ini ditampilkan sebagai hiburan.

5. Tari Keurseus

youtube.com

Salah satu tarian bersejarah ini disusun oleh R. Sambas Wirakoesoemah dari Rancaekek, Bandung.

Dulunya tarian ini tidak memiliki dasar, artinya gerakannya asal karena ditampilkan oleh penari di bawah pengaruh minuman keras.

Hal inilah yang menginspirasi R. Sambas untuk menyusun kembali gerakan tarian tersebut, dengan tujuan untuk menata budi para pejabat yang sering menampilkan tarian ini.


 

Originally posted 2020-12-29 22:17:18.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.