Lagu Daerah Gorontalo – Provinsi Gorontalo tergolong provinsi yang cukup baru di Indonesia karena baru terbentuk pada tanggal 5 Desember 2000 seiring dengan munculnya pemekaran wilayah yang berkenaan dengan Otonomi Daerah di Era Reformasi.
Gorontalo secara resmi terbentuk sebagai provinsi ke-32 di Indonesia berdasarkan Undang-undang Nomor 38 Tahun 2000.
Provinsi mayoritas penduduknya beragama islam hingga mencapai 97.38% ini memiliki julukan Bumi Serambi Madinah, Bumi Para Sastrawan, dan Bumi Malio.
Bahkan semboyan yang dianutnya pun bernafaskan Islam dengan bunyi Aadati hula-hula to Sara’, Sara’ hula-hula to Kuru’ani yang artinya Adat bersendikan Syara’, Syara’ bersendikan Al-Quran.
Penduduk yang menghuni provinsi ini terdiri dari 90% Etnis Gorontalo dan sebagian lainnya merupakan Suku Suwawa, Bolango, Atinggola, dan Mongondow.
Secara geografis, letak provinsi ini berada di Semenanjung Gorontalo yang terletak pada bagian utara Pulau Sulawesi.
Letaknya pun sangat strategis dengan diapit oleh dua perairan yaitu Teluk Gorontaro atau Teluk Tomini dan Laut Sulawesi.
Sejak dahulu wilayah teluk ini pun ramai dilalui para pedagang yang berlayar dan menjadi tempat bertemunya Kerajaan yang berada di kawasan Teluk Tomini, Ternate, Buton, dan menjadi jalur masuknya perantau dari Tiongkok dan Arab.
Secara administrative, wilayah di Provinsi Gorontalo terdiri dari 5 kabupaten dan 1 kota yaitu Boalemo, Bone Bolango, Gorontalo, Gorontalo Utara, Pohuwato, dan Kota Gorontalo.
Kondisi permukaan tanah di Provinsi Gorontalo yang sebagian besar merupakan perbukitan ini pun memberikan panorama Pegunungan Gorontalo yang sangat menakjubkan.
Gunung-gunung dan hutan yang terdapat di wilayah ini pun menjadi rumah bagi flora dan fauna unik seperti Anoa, Maleo Senkawor, Tarsius, dan Babirusa.
Spesies tersebut terbilang unik seperti contohnya Maleo yang memiliki telur yang lebih besar dari tubuhnya dan Tarsius yang merupakan primate terkecil di dunia.
Beberapa tempat dan obyek wisata yang terdapat di provinsi ini pun sangat menarik untuk dikunjungi seperti Pulo Cinta, Pulau Saronde, Taman Laut Olele, Benteng Otanaha, Wisata Hiu Paus, Monumen Nani Wartabone, Masjid Hunto Sultan Amai, Pasir Putih Leato, Danau Limboto, Menara Pakaya Limboto, Pantai Indah Boalemo, Air Terjun Ayuhulalo, Desa Suku Bajo, dan masih banyak lagi.
Rumah adat di Gorontalo yang diberi nama Rumah Adat Dulohupa pun memiliki arsitektur unik dengan bentuk panggung dan atap yang artistik dengan pilar-pilar kayu sebagai hiasannya.
Di sini juga terdapat beberapa tarian adat seperti Dana-dana, Saronde, Langga, Tulude, Elengge, Tanam Padi, Sabe, dan Mopohuloo.
Silat Gorontalo atau biasa disebut Langga menjadi salah satu jenis bela diri yang dikenal sebagai salah satu kekayaan budaya Gorontalo.
Seni bela diri ini mengandalkan kekuatan dan pertahanan tangan dan kaki. Alat music tradisional seperti Polopalo dan Gambusi pun turut mengiringi lagu-lagu daerah khas Gorontalo.
Lagu Daerah Gorontalo
Bahkan terdapat pula lagu yang menceritakan salah satu makanan khas Gorontalo yaitu Binde Biluhuta. Berikut ini beberapa lagu daerah yang berasal dari Gorontalo.
1. Binde Biluhuta
Binde biluhuta
Ula ulau loduwo
Wanu olamita
Ngoinda mopulito
Binde biluhuta
Malo sambe lolowo
Malita dadata
Orasawa tohuwoto
Monga binde binde biluhuta
Timi idu bele dila tamotolawa
Monga binde binde biluhuta
Timi idu bele dila ta motolawa
Binde bilihuta
Diyaluo tou weo
Binde biluhuta
Bome to hulondalo
Ketika hendak berlibur ke suatu daerah baru, tentu kita ingin mencoba makanan khas daerah tersebut.
Nah, tak terkecuali daerah Gorontalo tentu memiliki makanan khas seperti halnya daerah lainnya. Salah satunya adalah binde biluhuta hingga akhirnya makanan khas tersebut dijadikan sebuah lagu.
2. Tahuli Li Mama
Utiliyotimo ngoli
Mongowala o mo ngo wombu
Dahayimu batanga yilo wali
Popohunawa to u mop o nu
Tahuli upi o talo
Dahayi bo lo tu ma pa lo
Lipundho indah ni hulundhalo
Toloma wau bongo lalo
Diyalu utola’u o le mu harata
U to dunia
Boto’o pi yo hu ha le mu salama
Ti lo ba tanga
Dila po titilang ga to
Bloom de hu to pa ngato
Bopongo to ta lo hi hi la wo
Lo pi yo hu tanggu liyo
3. Tilola Malo Wolo Wololo
Tilola Malo wolo wololo 2 x
Muhuli tiliangulo
Tilola malo wunu wunulo
Muhuli tiliangulo Dilalo boti hehiyongimu
Uwito mali hatamu
Wau lobite pilolulimu
Boli donggo otabimu Wanu wau didu totilimu
Tuladu olipatamu
Wonu deu bololipatamu
Mamoputu janjiamu Janjiamu mopiyo olau
Dilate oli patau
Hilau mailopo halale
Tingga yio malo bale
Lagu ini bernuansa tentang kesedihan karena menceritakan tentang seseorang yang akan ditinggalkan oleh kekasihnya.
4. Ati olo Ati Mama
Ati olo ti mama
Talo potutu mayi
Bolo duhu wawu pali
Teto wau ilowali Huta ilo duhuwa
Piyohu lobatanga
Dilatau palonga
Penu dila tataluwa Bolomao Pongola
Lipu mailo lamingo
Mailo pondhola lio
Lo buolo deheto
o…o…o…
5. Dabu-Dabu
Dabu dabu lota mate to to hu lo yi nulo
O wa tingo o ma li ta ora sawa o la mita’
Tidiyo o limu waw o ba wa ngi
Lo Wanu ito mo la melo
Yila lango sadiya yi lo ho ho
Dabu dabu pa nge li yo
Mo o pi yo he u a lo
Dabu dabu lota mate bo me la mola lahu
O ra sawa mo lo lowo deli deli la mi tiyo’
Dabu dabu liyo lo Hulondha
Lo Wanu ito mo la melo
Yila lango sadiya yi lo ho ho
Dabu dabu pa nge li yo
Mo o pi yo he u a lo
Lirik lagu yang tercantum dalam lagu Dabu-dabu ini menggambarkan tentang keindahan suatu pulau yang terdapat di wilayah Gorontalo.
Anak-anak Gorontalo sering menyanyikan lagu ini ketika masih di kanak-kanak. Hal ini dikarenakan lagu ini merupakan salah satu lagu wajib daerah Gorontalo.
Keyword: Lagu Daerah Gorontalo
Originally posted 2020-04-04 14:31:32.