Belajar bahasa Arab sangatlah mudah dan tidak sesulit yang kita bayangkan.
Bahkan Bahasa Arab lebih gampang dipelajari daripada Bahasa Mandarin yang notabene merupakan bahasa yang paling banyak digunakan di dunia.
Penggunaan Bahasa Mandarin menjadi yang terbanyak di dunia juga tak lepas dari jumlah populasi etnis Cina yang banyak dan tersebar di berbagai belahan dunia.
Bahasa Arab merupakan Bahasa Asing yang sangat perlu dipelajari terutama bagi kaum Muslimin.
Belajar Bahasa Arab
Bukan tanpa alasan, bahasa Arab bisa dikatakan sebagai Bahasa Allah karena Firman-Nya diturunkan dan tertulis dalam Bahasa Arab.
Ya, Al qur’an merupakan firman Allah yang juga pedoman utama bagi umat Islam.
Untuk itu sebagai seorang Muslim sudah sewajarnya bila kita belajar Bahasa Arab agar dapat mempelajari serta mengkaji kandungan Al qur’an.
Mempelajari bahasa Arab tidak semata-mata hanya untuk mengkaji Al Qur’an saja, tapi juga sebagai pengayaan bahasa asing.
Mempelajari banyak bahasa asing akan sangat menguntungkan.
Selain bisa berkomunikasi dengan orang asing juga bisa mempermudah kita saat bekerja atau berkunjung ke luar negeri.
Orang yang mempelajari dan bisa banyak bahasa asing juga sangat jarang loh, mereka itu disebut polygot.
Kembali kepada bahasan awal, belajar bahasa Arab juga sangat penting bagi orang Indonesia.
Terutama bagi umat Islam yang dianjurkan memberi nama anak-anak mereka dengan nama yang baik dan Islami.
Kebanyakan umat Islam di Indonesia menamakan anak-anak mereka dengan nama yang kebarat-baratan.
Kalaupun ada yang memakai nama islami sebagian dari mereka masih salah dalam penggunaan kata bahasa Arab sehingga artinya pun menjadi tidak baik.
Nama Anak dalam Bahasa Arab
Banyak kaum Muslimin Indonesia yang menamakan anak mereka menggunakan bahasa Arab.
Sayangnya beberapa diantara mereka asal mengambil kata dari bahasa Arab atau mentranslate perkata dari google translate.
Berikut ini contoh nama anak-anak di Indonesia yang memakai bahasa Arab secara asal-asalan:
Siti Mijrofah. Sepintas nama Siti Mijrofah terdengar biasa saja ya, tapi tahukah kalian apa arti Siti Mijrofah. Siti dalam bahasa Arab memiliki arti tanah sedangkan Migrofah berarti gayung atau sekop. Jika anak diberi nama Siti Mijrofah berarti arti namanya menjadi gayung tanah atau tanah segayung.
Siti Hanafiah. Masih dengan nama depan yang sama, yaitu Siti yang berarti gayung. Sedangkan Hanafiah memiliki arti keran air. Bila diartikan kedua kata tersebut nama Siti Hanafiyah akan bermakna keran air dari tanah. Sebenarnya sah-sah saja memakai nama ini, artinya pun tidak mengandung doa yang buruk.
Asiyah Humaira Razak. Asiyah merupakan nama dari istri Raja Fir’aun yang dikenal shalehah meskipun suaminya merupakan manusia yang keji. Sedangkan Humaira berarti pipi yang kemerah-merahan dan ini adalah sebutan Rasulullah SAW bagi anaknya Fatimah. Razak memiliki arti Maha Pemberi Rizki.
Jika dilihat nama Asiyah Humaira Razak memiliki arti yang bagus, tapi nama itu tidak boleh digunakan. Kata Razak hanya diperuntukkan bagi Allah semata, sedangkan manusia harus memakai kata hamba di depannya. Jadi, nama yang benar seharusnya Asiyah Humaira Abdul Razak.
Abdul Khanzab. Nama yang satu ini mungkin terlihat arab dan Islami, tapi tahukan kalian artinya. Arti dari Abdul Khandzab adalah Pengabdi Setan karena Abdul berarti hamba atau pengabdi dan Khandzab adalah nama lain sari syaitan. Benar-benar jauh dari kata Islami dan sangat buruk nama tersebut.
Berhubung nama adalah sebuah doa dari orang tua untuk anaknya, maka dari itu orang tua harus memberi nama anaknya dengan nama yang baik. Agar orang tua tidak salah mengartikan nama bahasa Arab lebih baik untuk mempelajari bahasa Arab terlebih dulu.
Itulah pentingnya belajar bahasa Arab, agar jangan sampai kita salah mengartikan sebuah kata atau kalimat dan justru membuat doa buruk bagi kita.
Percakapan Bahasa Arab untuk Pemula
Bagi kalian ara pemula yang ingin mulai belajar Bahasa Arab, berikut ini percakapan sederhana sehari-hari yang bisa dipelajari:
1. Perkenalan
فلن: من اسمك؟ / مسمك؟
Fulan: man ismuki?/ masmuki?
فلنة: اسمى فلنة و انت؟ / فلنة، انت؟
Fulanah: ismii Fulanah wa anta?/ Fulanah, anta?
فلن: فلن. يا، فلنة من اين انت؟
Fulan: Fulan. Yaa, Fulanah Min ayna anti?
فلنة: انا من جكرت، و انت؟ / جكرت، انت؟
Fulanah: ana min Jakarta, wa anta? / Jakarta, anta?
فلن: انا من جغجاكرت / جغجاكرت
Fulan: ana min Jogjakarta/ Jogjakarta.
2. Menyapa ketika bertemu kembali
اسلام عليكم فلنة:
Fulanah: Assalamu’alaikum
فلن: وعليكم السلام
Fulan: wa’alaikumussalam
اهلا و سهلا فلن:
Fulanah: ahlan wa sahlan
فلن: اهلا بكم/ اهلابك
Fulan: ahlan bikum / ahlan bik
كيف هلك؟/ كيف هل؟
Fulanah: kaifa haluka?/ kaifa haluk?/ kaifa hal?
الحمد لله بخير، و انت؟ فلن:
Fulan: Alhamdulillahi bi khair, wa anti?
الحمد لله فلنة:
Fulanah: Alhamdulillah
Dhamir
Dhamir atau kata ganti orang perlu dipelajari agar lancar dalam berbahasa Arab, apalagi untuk percakapan sehari-hari.
Jenis dhamir dalam bahasa Arab terbagi menjadi dua, yakni dhamir munfashil dan dhamir muttasil.
Jumlah dari dhamir munfasil (kata ganti yang tidak bersambung) ada 12.
Sama halnya dengan dhamir munfassil untuk dhamir munttasil (kata ganti yang disambung) juga memiliki jumlah yang sama.
Perbedaannya hanya terletak pada penulisannya.
هو Hu-wa (dia [laki-laki]), kata ganti ini untuk orang ketiga tunggal, mudzakkar.
هما Hu-maa (mereka [laki-laki/ perempuan] berdua ), kata ganti untuk orang ketiga ganda baik mudzakkar maupun muannats.
هم Hum (mereka [laki-laki] banyak), digunakan untuk orang ketiga jamak, mudzakkar.
هي Hi-ya (dia [perempuan]), digunakan untuk orang ketiga mufrad, muannats.
هن Hunna (mereka [perempuan] banyak) kata ganti untuk orang ketiga jamak, muannats.
انت Anta (kamu [laki-laki]) bagi lawan bicara atau orang kedua, mufrad, mudzakkar.
انتما Antuma (kalian [laki-laki/ perempuan] berdua) digunakan untuk orang kedua (mutsanna), baik muannats atau mudzakkar.
انتم Antum (kalian [laki-laki] banyak) menggantikan orang kedua, jamak, mudzakkar.
انت Anti (kamu [perempuan]) bagi lawan bicara atau orang kedua, mufrad, muannats.
انتن Antunna (kalian [perempuan] banyak) kata ganti untuk orang kedua, jamak, muannats.
انا Ana (saya [laki-laki/ perempuan]) untuk orang pertama, mufrad (sendiri) baik mudzakkar atau muannats.
نحن Nah-nu (kami [laki-laki/ perempuan]) untuk orang pertama, jamak, baik itu mudzakkar atau muannats. Digunakan juga untuk orang pertama tunggal yang mengagungkan dirinya.
Diatas merupakan bentuk dhamir munfashil sedangkan bentuk dhamir muttasil bila digabungkan dengan isim contohnya seperti dibawah ini:
Penggunaan Dhamir Muttasil Dhamir Muttasil Dhamir Munfashil
Penggunaan Dhamir Muttasil | Dhamir Muttasil | Dhamir Munfashil |
مدرسته | ه | هو |
مدرستهما | هما | هما |
مدرستهم | هم | هم |
مدرستها | ها | هي |
مدرستهن | هن | هن |
مدرستك | ك | انت |
مدرستكما | كما | انتما |
مدرستكم | كم | انتم |
مدرستك | ك | انت |
مدرستكن | كن | انتن |
مدرستي | ي | انا |
مدرستنا | نا | نحن |
Secara umum dhamir atau kata ganti terbagi menjadi dua, yakni yang telah disebutkan diatas.
Kata ganti هو، هي، هما، هن pada dhamir munfasil dan kata ganti ه، ها، هما، هن pada dhamir muttashil bisa juga dipergunakan bagi selain manusia.
Semua kata ganti diatas harakatnya tidak berubah bagaimanapun kedudukan kata tersebut di dalam kalimat.
Nah, itulah sedikit pengenalan bagi kalian yang ingin belajar Bahasa Arab.
Tinggal perbanyak kosakata dan latihan berdialog, insya Allah bisa lancar berbahasa Arab. Selamat belajar.
Originally posted 2021-08-29 20:36:57.