Tari Merak (Sejarah, Ciri Khas dan Gerakannya)

Tari Merak – Halo sahabat kumpulan ilmu!! Kali ini kita akan mengulas salah kesenian Indonesia yang cukup terkenal dari daerah Jawa Barat.

Selain budaya tradisional, Indonesia juga kaya akan budaya modern yang tentu saja menarik untuk dipelajari juga.

Jika Jaipong khas dengan keunikan gerakannya yang energik dan ceria karena perpaduan dari Seni Wayang Golek, Ketuk Tilu, dan Pencak Silat.

Terbentuk menjadi tari tradisional yang menarik untuk ditonton karena ciri khas gerak tariannya seolah mengekspresikan kehidupan seekor burung.

Tari ini dikenal dengan sebutan “Tari Merak” karena gerakannya yang terinspirasi dari tingkah laku burung Merak.

Sebagaimana kita ketahui, burung merak merupakan salah satu burung yang sangat menawan karena bulunya yang indah. Hal inilah yang membangkitkan ketertarikan dan rasa penasaran.

Tari Merak juga sudah dikenal hingga ke mancanegara. Tarian ini sempat ikut serta dalam kancah internasional pada acara Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung dan acara Expo di Amerika Serikat.

Tarian ini tidak mengandung tarian tradisional rakyat ataupun tradisional klasik. Termasuk salah satu jenis tarian modern (kontemporer).

Maksudnya adalah gerakan yang ada pada tarian merak ini diciptakan dengan bebas menggunakan kreasi sendiri.

Bagi masyarakat Jawa Barat, tarian modern ini merupakan tarian kebanggaan nasional mereka.


Sejarah Singkat Tari Merak


keluyuran.com

Tari merak berasal dari daerah bumi Pasundan. Pada tahun 1950-an seorang koreografer bernama Raden Tjetjep Soemantri menciptakan sebuah gerakan tari.

Tarian ini pun mulai dikenal masyarakat setelah pertama kali dipertunjukkan di Gedung Schouwburg Concordia (Gedung Merdeka) dalam acara Konferensi Asia Afrika pertama di era presiden Soekarno.

Sesuai dengan namanya, tari merak memang merupakan implementasi dari kehidupan burung merak.

Gerakan tarinya menggambarkan tingkah laku burung Merak Jantan saat ingin memikat burung merak betina.


Ciri khas dan Gerak Tari Merak


antarafoto.com

Lagi-lagi sesuai dengan namanya, kostum atau motif busana yang digunakan penari pun menyerupai bentuk dan bulu merak yang asli.

Kostum ini juga disertai dengan sepasang sayap yang mirip ekor burung merak yang sedang dikembangkan. Penari juga memakai hiasan kepala berupa mahkota yang melambangkan kepala Merak.

Gerakan pada tarian ini sangatlah gemulai, sangat mirip dengan tingkah laku burung merak jantan yang sedang memikat burung betina.

Tarian ini dilakukan secara berpasangan, ada yang berperan sebagai merak jantan dan merak betina.

Sambil diiringi musik para penari menggerakkan tubuhnya dengan gemulai layaknya seekor burung merak.

Gerakan yang dibawakan penari terlihat sangat mempesona hingga mampu membuat suasana pertunjukan menjadi ceria dan istimewa.

Tidak heran mengapa tarian ini bisa sampai ke kancah internasional dan masih sering ditampilkan pada acara tingkat nasional maupun internasional sampai saat ini.

Tari Merak biasanya ditampilkan pada acara-acara penyambutan, seperti pada acara pernikahan atau acara resmi kenegaraan.

Selain itu, tari merak juga banyak ditampilkan pada event-event nasional/internasional atau festival budaya.

Perubahan Tari Merak

Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1965 tarian ini mengalami perubahan dari gerakan asli ciptaan R. Tjetjep Soemantri yang dimodifikasi seniman lain bernama Dra. Irawati Durban Arjon.

Kemudian direvisi kembali pada tahun 1985, selama sekitar 20 tahun. Kemudian tahun 1993 tari Merak diajarkan kepada Romanita Santoso.

Ditetapkan Sebagai Ikon Jawa Barat

Tahun 2015 diadakan festival tari merak untuk memperingati 50 tahun usia tarian ini sekaligus dideklarasikan sebagai “ikon Jawa Barat”.

Dengan diadakannya acara ini, semakin mempertegas tarian ini sebagai tarian asli dan hak milik Indonesia sebagai upaya menghindari pengambil alihan oleh negara lain.

Dalam waktu bersamaan seniman Bali menciptakan tari manuk rawa yang konsep dan gerakannya hampir mirip dengan tari merak.

Selain itu acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti kontes fotografi, seminar dan acara seru lainnya.

Acara ini ternyata sangat efektif dalam upaya melestarikan kesenian daerah Jawa Barat.

Indonesia adalah negara yang sangat kaya unsur kebudayaan dan keseniannya.

Tidak sedikit warga asing yang terpikat oleh Indonesia karena kekayaan budayanya yang sangat beragam.

Bahkan tidak jarang fenomena perebutan hak milik kebudayaan terjadi antara Indonesia dengan negara serumpun.

Seperti kesenian baju batik yang sempat diaku-aku oleh negara tetangga.

Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang cinta negerinya dan segala yang dimiliki negeri ini patut turut serta dalam melestarikan kebudayaan Indonesia.


Demikian pembahasan kita kali ini, sampai ketemu di artikel berikutnya!

Originally posted 2020-12-29 05:17:21.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.