Siapa Itu Dajjal? | Asal Usul, Ciri, Awal Kemunculan Hingga Kematiannya

Siapa Itu Dajjal – Banyak saat ini dari kalangan orang dewasa yang lalai tentang masalah Dajjal.

Padahal Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam telah memperingatkan umatnya dari 14 abad yang lalu tentang kemunculan Dajjal.

Dajjal ini adalah fitnah yang paling besar sepanjang zaman yang akan menimpa umat manusia.

Tidak ada fitnah yang lebih dahsyat dari pada fitnah Dajjal.


Asal Usul Dajjal


Nabi Shollallahu “Alaihi Wasallam juga telah mengisyaratkan bahwa kemunculan sosok Dajjal untuk menebar fitnah dan kerusakan justru bakal terjadi pada saat kebanyakan dari manusia awam telah lalai dan tidak peduli tentang akan kemunculan Dajjal.

Sehingga, apabila ada orang yang membicarakan tentang Dajjal, maka mereka cenderung akan menertawakannya dan menganggap itu hanyalah mitos atau sekedar legenda saja.

Demikian pula terhadap orang-orang yang pintar pada saat itu.

Malahan para penceramah, Da’I, ustadz dan Imam yang berbicara di mimbar-mimbar tidak perlu mengangkat tema tentang bahayanya akan fitnah Dajjal.

Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rosulullah Shollallahu “Alaihi Wasallam bersabda:

لَا يَخْرُجُ الدَّجَّالُ حَتَّى يَذْهَلَ النَّاسُ عَنْ ذِكْرِهِ وَحَتَّى تَتْرُكَ الْأَئِمَّةُ ذِكْرَهُ عَلَى الْمَنَابِرِ

Artinya: “Dajjal tidak akan keluar sehingga sekalian manusia telah lupa untuk mengingatnya dan sehingga para Imam tidak lagi menyebut-nyebutnya di atas mimbar-mimbar.” (HR. Ahmad 16073)

Siapa Dajjal Itu?

Pertanyaannya, siapakah sebenarnya Dajjal itu? Lalu apakah dia termasuk manusia keturunan nabi adam, atau ia termasuk mahluk dari kalangan Jin?

Dalam sebuah hadist yang panjang dijelaskan bahwa Dajjal merupakan keturunan nabi Adam dan termasuk dari golongan manusia.

Namun, ia merupakan mahluk yang diberikan sebuah keistimewaan oleh Allah Ta’ala, tidak seperti manusia pada umumnya.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ صَحِبْتُ ابْنَ صَائِدٍ إِلَى مَكَّةَ فَقَالَ لِي أَمَا قَدْ لَقِيتُ مِنْ النَّاسِ يَزْعُمُونَ أَنِّي الدَّجَّالُ أَلَسْتَ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّهُ لَا يُولَدُ لَهُ قَالَ قُلْتُ بَلَى قَالَ فَقَدْ وُلِدَ لِي أَوَلَيْسَ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ وَلَا مَكَّةَ قُلْتُ بَلَى قَالَ فَقَدْ وُلِدْتُ بِالْمَدِينَةِ وَهَذَا أَنَا أُرِيدُ مَكَّةَ قَالَ ثُمَّ قَالَ لِي فِي آخِرِ قَوْلِهِ أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُ مَوْلِدَهُ وَمَكَانَهُ وَأَيْنَ هُوَ قَالَ فَلَبَسَنِي

Dari Abu Said Al-Khudri RA, ia berkata: Aku menemani Ibnu Shaid pergi ke Mekah, ia berkata kepadaku: Aku telah bertemu dengan beberapa orang yang menganggap bahwa aku adalah seorang Dajjal. Apakah kamu pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Dajjal itu tidak mempunyai anak. Aku jawab: Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah mempunyai anak. Bukankah kamu telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Dajjal itu tidak akan memasuki Madinah dan Mekah. Aku menjawab: Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah dilahirkan di Madinah dan sekarang aku sedang menuju ke Mekah. Kemudian di akhir pertanyaannya dia berkata kepadaku: Demi Allah, sesungguhnya aku tahu waktu kelahirannya, tempatnya dan di mana dia. Ia berkata: Ia telah mengaburkanku tentang perkara itu. (HR Muslim) Dalam hadits lain, Rasulullah menerangkan mengenai Dajjal ini yang artinya: “Sesungguhnya Al-Masih Ad-Dajjal seorang laki-laki pendek…” [HR. Ahmad 23144, Abu Dawud 4320]

Ciri-ciri Dajjal

Berikut beberapa Hadits yang menyebutkan ciri-ciri Dajjal:

1. “Tidak ada seorang Nabi pun kecuali telah memperingatkan ummatnya tentang Dajjal yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwa Dajjal buta sebelah matanya sedangkan Allah tidaklah buta sebelah. Tertulis diantara kedua matanya; Kafir (yang mampu dibaca oleh setiap muslim).” [HR. Al-Bukhari 7131,7408, Muslim 2933]

2. “Sesungguhnya Al-Masih Ad-Dajjal seorang laki-laki pendek, berkaki bengkok, keriting rambutnya, buta sebelah matanya, dan matanya kabur tidak menonjol dan tidak juga cekung, jika ia memperdayai kalian maka ketahuilah bahwa Tuhan kalian tidaklah buta sebelah.” [HR. Ahmad 23144, Abu Dawud 4320]

3. Dari Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah bersabda : “Dan tidaklah diutus seorang nabi yang diikuti itu, kecuali untuk memperingatkan kaumnya terhadap Dajjal. Aku telah menerangkan ciri-cirinya bahwa ia cacat, sedangkan Tuhan kalian tidaklah cacat. Mata kanannya menonjol dan tidak dapat disembunyikan, seolah-olah dahak yang berada di dinding kapur, sedangkan mata kirinya seperti planet yang bulat.“

4. Dalam hadits Anas, Rasulullah bersabda : “Dan diantara kedua matanya termaktub tulisan kafir“. Dan dalam satu riwayat disebutkan : “Kemudian beliau mengejanya -kaf fa’ ra’- yang dapat dibaca oleh setiap muslim“. Dan dalam satu riwayat lagi dari Hudzaifah, “Dapat dibaca oleh setiap orang mukmin, baik ia tahu tulis baca maupun tidak.“

5. Dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah bersabda : “Adapun Al-Masih Si Pendusta itu adalah buta sebelah matanya, lebar dahinya, bidang dadanya bagian atas dan bengkok (kakinya).”

Tempat Tinggal Dajjal sekarang

Dalam sebuah riwayat sahih yang disebutkan di dalam kitab “Shahih Muslim”, bahwa Dajjal itu telah hadir sejak lama.

Ia dirantai di sebuah pulau dan dis ana dijaga oleh seekor binatang yg bernama “Al-Jassasah”. Terdapat hadis mengenainya.

Dari penjelasan Hadis tersebut  jelaslah bagi kita bahwa Dajjal itu telah ada di dunia ini dan ia menunggu masa yang dimana pada masa itu ia diizinkan oleh Allah swt untuk menampakkan diri untuk menjelajahi permukaan bumi ini dan tempat “transitnya” itu ialah disebelah Timur bukan di Barat untuk menebarkan fitnah dan kerusakan.

Kemunculan Dajjal

Munculnya Dajjal berada di sebuah daerah yang bernama Khurasan. Hal ini disimpulkan dari riwayat Sayyidina Abu Bakr Ash-Shiddiq r.a, bahwa Nabi SAW bersabda,

الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ يَتْبَعُهُ أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ

Artinya: Dajjal itu keluar dari bumi sebelah timur yang disebut Khurasan. Dajjal akan diikuti oleh kaum yang wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit”.

Khurasan adalah tempat Dajjal muncul pertama kali namun belum berbuat kerusakan serta menebar fitnah.

Ia di sana masih dalam tahap atau fase mengumpulkan para pengikutnya saja.

Sedangkan, tempat awal dimana ia berbuat kerusakan dan menyebarkan fitnah ialah di sebuah tempat yang berada di antara Syam dan Irak.

Dalam hadits An Nawas bin Sam’an yang marfu’ –sampai pada Nabi SAW– disebutkan,

إِنَّهُ خَارِجٌ خَلَّةً بَيْنَ الشَّأْمِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِينًا وَعَاثَ شِمَالاً يَا عِبَادَ اللَّهِ فَاثْبُتُوا

Artinya: Dajjal itu keluar di antara Syam dan Irak. Dia lantas merusak kanan dan kiri. Wahai para hamba Allah, tetap teguhlah”.

Keistimewaan dan Fitnah Dajjal

Dajjal telah diberi izin oleh Allah untuk memberikan cobaan kepada umat ini.

Oleh sebab itu, Allah memberikan kepadanya beberapa kemampuan yang di luar nalar manusia.

Diantara keistimewaan Dajjal itu adalah sebagai berikut:

1. Dajjal telah hadir di dunia ini semenjak zaman Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam dan para sahabat, jadi umur Dajjal sampai saat ini telah mencapai 14 abad lamanya.

2. Dajjal yang membawa kebohongan dan fitnah tidak datang begitu saja, namun, telah diawali dengan kemunculan orang-orang yang diberi amanah namun ia berkhianat. Sehingga pada waktu itu orang sudah terbiasa berinteraksi terhadap para penipu dan terus saja mempercayainya.

3. Fitnah Dajjal akan sangat mengerikan karena ia membawa kebohongan yang bisa memasukkan orang yang beriman lemah menjadi kafir. Di awal kemunculan Dajjal, ia hanya akan mengaku sebagai nabi atau utusan Tuhan, dengan menunjukan beberapa keistimewaannya di depan umum dan mengatakan itu adalah mu’jizat padahal itu hanya tipu daya semata atau sihir.

Pada saat Dajjal berkelana ke penjuru dunia, ia akan mengatakan, “akulah Tuhan seluruh alam, dan matahari itu berjalan atas kehendakku.

Tempat-tempat yang Tidak Bisa Dimasuki Dajjal

Dalam hadits Fathimah binti Qois r.a disebutkan bahwa Dajjal mengatakan,

فَأَخْرُجَ فَأَسِيرَ فِى الأَرْضِ فَلاَ أَدَعَ قَرْيَةً إِلاَّ هَبَطْتُهَا فِى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيْبَةَ فَهُمَا مُحَرَّمَتَانِ عَلَىَّ كِلْتَاهُمَا كُلَّمَا أَرَدْتُ أَنْ أَدْخُلَ وَاحِدَةً أَوْ وَاحِدًا مِنْهُمَا اسْتَقْبَلَنِى مَلَكٌ بِيَدِهِ السَّيْفُ صَلْتًا يَصُدُّنِى عَنْهَا وَإِنَّ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلاَئِكَةً يَحْرُسُونَهَا

Artinya: Aku akan keluar dan menelusuri muka bumi. Tidaklah aku membiarkan suatu daerah kecuali pasti aku singgahi dalam masa empat puluh malam selain Makkah dan Thoybah (Madinah). Kedua kota tersebut diharamkan bagiku. Tatkala aku ingin memasuki salah satu dari dua kota tersebut, malaikat menemuiku dan menghadangku dengan pedangnya yang mengkilap. Dan di setiap jalan bukit ada malaikat yang menjaganya.”

Para Pengikut Dajjal

Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah SAW bersabda: “Bumi yang paling baik adalah Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum wanita adalah yang paling banyak lari ketika itu. Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti tukang besi membersihkan karat-karat besi.” “Dajjal akan diikuti oleh orang-orang Yahudi Ashfahan sebanyak 70.000 orang yang mengenakan jubah tanpa berjahit. ” [Shahih Muslim. Kitabul Fitan wa Asyrotis Sa’ah, Bab Fi Baqiyyah Min Ahaadiitsid Dajjal hadits No. 2944]

Nabi SAW bersabda, “Dajjal akan turun di lembah air Murqonah’ ini, maka orang yang datang kepadanya kebanyakan kaum wanita, sehingga seseorang akan pergi menemui sahabat karibnya, ibunya, anak perempuannya, saudara perempuannya, dan kepada bibinya untuk meneguhkan hatinya karena kuatir mereka akan pergi menemui Dajjal.” [Musnad Ahmad 7: 190]

Kematian Dajjal

Kelak Dajjal akan mati dibunuh oleh al-Masih Isa bin Maryam. Nabi Isa akan diturunkan ke bumi seperti semula, setelah sebelumnya diangkat ke langit, untuk ikut berperang bersama kaum muslimin dan membunuh Dajjal.

Dalam hadits Abdullah bin Amru yang panjang Rasulullah mengatakan hal ini.

Sabda beliau, “Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam, wajahnya mirip Urwah bin Mas’ud. Isa kemudian memburu Dajjal dan membinasakannya.” (HR. Muslim) Dalam hadits an-Nawas bin Sam’an yang panjang Rasulullah juga menjelaskan, “Manakala dia dalam kondisi tersebut, Allah mengutus al-Masih putra Maryam, lalu Isa memburunya sehingga dia menangkapnya di pintu gerbang Lud -kota yang terletak di sebelah barat Baitul Maqdis-. Maka Isa membunuhnya.” (HR. Muslim)

Cara Menangkal Fitnah Dajjal

Berikut doa yang dapat menangkal dari fitnah Dajjal:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شر فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Dibaca: Allahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabil qobri wa min ‘adzaabi jahannam wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min syarri fitnatil masiihid Dajjaal.

Artinya : “Ya Alloh! Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari adzab kubur, dari adzab jahannam, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnahnya Al-Masih Ad-Dajjal.” [HR. Bukhori]

Selain itu, Nabi juga menganjurkan kita untuk merutinkan dan menghafal sebagian dari surat Al-Kahfi. Beliau bersabda, Dari Sammarah bin Jundab, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari surat Al-Kahfi, ia tidak akan terkena bahaya fitnah Dajjal, barangsiapa yang membaca seluruh ayatnya ia akan masuk surga.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 3: 242)

Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari al-Nawas bin Sam’an yang cukup panjang, yang di dalam riwayat tersebut Rasulullah SAW bersabda, “Maka barangsiapa di antara kamu yang mendapatinya (mendapati zaman Dajjal) hendaknya ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi.”

Dalam riwayat Muslim yang lain, dari Abu Darda’ r.a, bahwa Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” Imam Muslim berkata, Syu’bah berkata, “Dari bagian akhir surat al-Kahfi.” Dan Hammam berkata, “Dari permulaan surat al-Kahfi.” (Shahih Muslim)

Imam Nawawi berkata, “Ini disebabkan, karena pada awal-awal surat al-Kahfi itu terdapat/ berisi keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Maka orang yang merenungkan tidak akan tertipu dengan fitnah Dajjal. Demikian juga pada akhir suratnya, yaitu firman Allah:

أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ

Artinya: Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?” QS. Al-Kahfi: 102. (Lihat Syarah Muslim milik Imam Nawawi: 6/93).

Demikian penjelasan kami mengenai Siapa Itu Dajjal?. Semoga bermanfaat.

Originally posted 2021-08-30 00:02:10.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.