Tata Cara Sholat Hajat – Islam adalah agama yang mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai ke-Ilahian. Karena kemuliaan dan ke-Ilahian merupakan tujuan dari agama Islam.
Dalam agama Islam ada hubungan yang terkoneksi kepada Tuhan yang disebut dengan istilah habluminallah yaitu hubungan yang bersifat vertikal kepada Ilahi Rabbi sebagai wujud insan Tuhan.
Sehingga keberadaan Tuhan benar-benar terasa dalam kehidupan. Bahkan dalam hadits qudsi dijelaskan bahwa Tuhan itu sesungguhnya sangat dekat. Bahkan lebih dekat dari pada urat nadi.
Artinya apa? Bahwa kita senantiasa bisa berkomunikasi dengan Tuhan yaitu Allah SWT kapanpun dan dimanapun kita berada.
Namun, Islam tidak semerta merta hanya memperhatikan hubungan kepada Allah. Tetapi juga kepada sesama manusia sebagai wujud islam yang rahmatan lil’alamin.
Maksudnya adalah islam tidak hanya menjaga koneksi dengan Pencipta (Khaliq) tetapi juga kepada sesama makhluk dalam bentuk kasih sayang kepada sesama (Habluminannas).
Menjalin hubungan kepada Allah selaku Pencipta kita diatur dalam Islam lebih dalam dan indah. Kedalaman dan keindahan hubungan itu dapat dicapai dengan suatu ibadah yang disebut dengan ibadah sholat.
Apakah yang dimaksud denga ibadah sholat? Ibadah Sholat adalah suatu ibadah yang disyariatkan agama Islam sebagai sarana komunikasi dengan sang Pencipta sekaligus sebagai bukti ke-hamba-an seorang muslim.
Menurut Bahasa sholat berarti do’a. Sedangkan menurut istilah sholat adalah suatu rangkaian ibadah berisi puji-pujian dan do’a kepada Ilahi yang dimulai dari takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
Dalam sholat kita bisa terhubung langsung dengan Allah lewat gerakan dan bacaan sholat. Dalam bacaan sholat terkandung puji-pujian dan juga sekaligus do’a harapan untuk kehidupan di dunia dan di akhirat kelak.
Sholat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh seorang muslim. Bahkan dalam suatu riwayat (hadits Nabi) dijelaskan bahwa pembeda antara seorang muslim dan non-muslim adalah sholatnya.
Sehingga, orang yang mengaku beriman dan sebagai seorang muslim, lalu tidak menunaikan ibadah sholat akan diragukan status iman dan islamnya.
Adapun Ibadah sholat dikelompokkan kedalam dua jenis yaitu sholat wajib dan sholat Sunnah.
Sholat wajib yaitu sholat yang lima waktu sehari semalam dan tidak boleh ditinggalkan sebagai bukti keislaman.
Bagi yang tidak menunaikan ibadah sholat wajib ini akan beroleh dosa dan siksa di akhirat kelak.
Selain itu, ada lagi namanya sholat sunnah yang hukumnya tidak wajib dan tidak akan menggugurkan keislaman dan keimanan apabila tidak mengerjakannya.
Tidak berdosa apabila tidak dikerjakan dan tidak akan diganjar hukuman. Hanya saja ibadah sholat sunnah ini memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan apabila dikerjakan.
Pengertian Sholat Hajat
Salah satu sholat sunnah yang banyak keutamaan dan keistimewaannya adalah sholat hajat. Apakah yang dimaksud dengan sholat hajat?
Sholat hajat adalah salah satu sholat yang dianjurkan kepada mereka yang mengaku muslim atau muslimah dan mempunyai hajat atau keinginan akan sesuatu.
Hajat atau keinginannya ini bisa bersifat duniawi, bisa juga bersifat ukhrawi. Dasar hukum yang menganjurkan sholat hajat adalah kisah seorang buta yang mendatangi Nabi Muhammad SAW.
Kedatangan si orang buta ini perihal keluhannya akan kebutaan yang menimpanya.
Lalu baginada Nabi bertanya apakah ia (si orang buta) mampu bersabar? Lalu dijawab oleh si orang buta bahwa ia merasa berat karena tidak ada lagi yang menuntunnya.
Maka, Rasulullah SAW memerintahkan agar si orang buta mengambil wudhu dan pergi ke masjid untuk menunaikan sholat.
Lebih lengkapnya teks hadits ini bisa ditemukan dalam suatu riwayat yang panjang, diriwayatkan oleh Ath-Thabrani (Hasyiyah al-Tarmasi Juz 2 halaman 489). Beberapa ulama menjadikan hadits ini sebagai dasar hukum dalam menunaikan sholat hajat.
Karena hadist ini mengisyaratkan bahwa kita hendaknya senantiasa meminta kepada Allah SWT melalui media sholat apabila mempunyai hajat atau keinginan.
Bukan meminta kepada sesuatu kepada selain Allah yang justru akan menjerumuskan kita ke lembah syirik, misalnya: menyembah pohon, mendatangi orang sakti atau meminta keramat kepada kuburan.
Akan tetapi, Jadikanlah sholat sebagai sarana dan media kita untuk meminta pertolongan dan terkabulnya hajat (keinginan).
Waktu Sholat Hajat
Sebenarnya tidak ada ketentuan waktu khusus dalam menunaikan sholat hajat. Hanya saja lebih utama dikerjakan di sepertiga malam terakhir yang diawali degan tidur terlebih dahulu.
Tapi juga tidak boleh ditunaikan di waktu-waktu yang dilarang untuk menunaikan sholat.
Sedangkan jumlah rakaatnya adalah dua rakaat. Akan tetapi menurut Imam Al-Ghazali sholat hajat bisa ditunaikan dari dua hingga dua belas rakaat.
Tata Cara Menunaikan Sholat Hajat
Bagaimanakah cara menunaikan sholat hajat? Adapun tuntunan sholat hajat sebagai berikut:
1. Sholat hajat sebagaimana ibadah sholat lainnya dimulai dengan niat yang tulus dan ikhlas kepada Allah SWT.
2. Setelah itu, dilanjutkan dengan takbiratul ihram.
3. Setelah takbiratul ihram mengambil posisi berdiri bagi yang mampu dan posisi duduk bagi yang tidak bisa berdiri.
4. Pada rakaat pertama membaca surah al-Fatihah dan dilanjutkan surah al-Kafirun sebanyak sepuluh kali. Sedangkan rakaat kedua setelah membaca surah al-Fatihah membaca surah al-Ikhlash juga sebanyak sepuluh kali.
5. Ruku’ setelah membaca ayat al-Qur’an pada masing-masing rakaat.
6. I’tidal setelah ruku’
7. Sujud
8. Duduk diantara dua sujud
9. Tuma’ninah yaitu memberi jeda antara satu gerakan sholat dengan gerakan sholat berikutnya.
10. Tasyahud akhir
11. Membaca shalawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
12. Duduk karena melakukan tasyahud akhir dan shalawat Nabi
13. Duduk karena melakukan akhir dan shalawat salam
14. Salam pertama
15. Tertib
16. Setelah salam melakukan sujud dengan maksud tadzallul yaitu merendahkan diri kepada Allah selaku Pencipta kita.
17. Pada sujud ini membaca subhallah, walhamdulillah, walailahillallah, wallahuakbar, walahaula wala quwwata illa billahil ‘aliyil ‘adzim sebanyak sepuluh kali.
18. Setelah itu, membaca Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa’ ala ali sayyidina Muhammad sebanyak sepuluh kali.
19. Terakhir membaca do’a sapu jagad yang sangat populer yaitu rabbana atina fid dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, waqina ‘azabannar.
Setelah itu, kita bisa meminta apapun yang menjadi hajat kita. Apakah itu bersifat duniawi mapun ukhrawi.
Sholat Hajat dan Harapan
Rasulullah SAW bersabda: “siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian sholat dua rakaat (sholat hajat) dan sempurna rakaatnya, maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat.” (HR. Ahmad).
Hadits Rasulullah SAW di atas sangat gamblang dan jelas menyatakan bahwa sholat hajat memiliki keutamaan yang sangat besar bagi yang mengerjakannya yaitu Allah menjanjikan akan memenuhi semua hajat atau keinginan.
Maka, bagi siapa yang memiliki masalah dan keinginan dalam hidup ini hendaklah ia bersegera mengambil wudhu dan menyempurnakan wudhunya.
Lalu tunaikanlah sholat dua rakaat (sholat hajat) maka Allah akan memberikan jaminan berupa pemenuhan semua keinginan.
Kalau Allah telah memberikan jaminan, maka tiada satupun yang mampu untuk menghalangi dan menggagalkannya. Wallahu a’lamu bisshawab!
Doa Hajat
Hajat secara bahasa berarti maksud, keinginan, kehendak, kebutuhan atau keperluan, acara selamatan, atau buang air.
Hajat memiliki arti yang sangat luas, tapi yang akan dibahas kali ini adalah doa hajat yang berkaitan dengan keinginan atau kehendak.
Setiap manusia pasti mempunyai keinginan atau kehendak masing-masing yang ingin dicapai. Dalam mendapatkan keinginannya tentu tidak instan.
Manusia tak bisa mewujudkan hajatnya dengan sendirinya. Setiap keinginan pasti ada campur tangan dari Allah melalui orang lain.
Manusia yang ingin hajatnya tercapai haruslah memanjatkan doa, melakukan usaha, berikhtiar, dan tentunya yang terakhir tinggal bertawakal kepada Allah.
Ketika semua hal tersebut sudah dilakukan Insya Allah hajat yang diinginkan bisa terwujud.
Selain doa, usaha, ikhtiar, dan tawakal menginginkan hajat kita terkabul bisa dibarengi dengan sedekah dan shalat hajat.
Shalat hajat meruppakan shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim saat memiliki hajat tertentu yang ingin diwujudkan oleh Allah.
Kita memohon kepada Allah untuk hajat kita lewat shalat hajat dan doa hajat.
Seseorang yang sedang dalam kesulitan atau memiliki sebuah kepentingan mendesak dianjurkan untuk melakukan shalat hajat dan doa hajat.
Shalat hajat dan doa hajat merupakan hal yang dapat dilakukan oleh umat muslim ketika ia sedang memiliki hajat tertentu, baik itu hajat yang berkaitan dengan urusan agama (akhirat) maupun urusan duniawi. Hal ini menjadi bentuk munajat seorang hamba kepada Allah SWT.
Saat membaca doa hajat hendaknya duduk dengan posisi duduk yang paling tawadhu’.
Dianjurkan untuk bertawassul, seperti membaca Al Fathihah untuk Rasulullah terlebih dahulu. Kemudian membaca Al Ikhlas, AL Falaq, An Naas, serta ayat kursi barulah membaca doa hajat.
Berikut ini doa hajat yang bisa kita panjatkan seusai menunaikan shalat hajat:
Doa Pertama
سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهَ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّ
“Subhaanalladzii labisal ‘izza wa qaalabihi, subhaanalladzii ta’aththafa bilmajdi wa takarramabiha. Subhaana dziil ‘izzi wal karomi. Subhaana dziil thawli as-aluka bima’aaqidil ‘izzi min ‘arsyika wa muntahaar rahmati min kitaa bika wabismikal a’zhomi. Wa jaddikal a’laa wa kalimaatikat tammaatil ‘aammaatil latii laa yujaawizu hunna birrun wa laa faa jirun an tushalliya ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalii sayyidinaa muhammad.”
Dilanjutkan dengan
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ .اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
“Laailaaha illallaahul haliimul kariimu subhaanallaahi rabbil ‘arsyl ‘azhiimil hamdulillaahi rabbil ‘aalamiin.”
Artinya, “tiada sesembahan yang patut disembah kecuali Allah yang maha Penyantun lagi Maha Mulia, Maha Suci Allah Tuhan yang memiliki Arsy yang besar. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Doa Selanjutnya
اَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْعِصْمَةَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ وَّالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَّالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ لَاتَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْ
“As-aluka muujibaati rahmatika wa ‘azaaima maghfiratika wal ‘ishmata min kulli dzanbin wal ghaniimata min kulli birrin was salaamata min kulli itsmin laa tada’ lii dzanbaan illaa ghafartahuu wa laahammaan illa farrajtahuu wa laa haajatan hiya laka ridhaan illaa qadhaitahaa yaa arhamar raahimiin.”
“Aku memohon kepada-Mu hal-hal yang mendatangkan Rahmat-Mu dan hal-hal yang memastikan ampunan-Mu dan terpelihara dari semua dosa yang menjarah setiap kebaikan dan selamat dari semua dosa.
Janganlah Engkau tinggalkan suatu dosa pun bagiku, melainkan Engkau berikan penawar kepadanya dan tidak pula kesusahan melainkan Engkau berikan penawar kepadanya dan tidak pula suatu keperluan yang diridhai oleh-Mu melainkan Engaku memastikannya untukku, wahai yang Maha Penyayang diantara para penyayang.”
Setelah membaca doa hajat diatas bisa dilanjutkan dengan doa-doa lain sesuai dengan hajat kita.
Dianjurkan sebelum itu untuk memperbanyak istighfar dan dzikir kepada Allah subhaanaahu wa ta’aalaa.
Keutamaan dan manfaat dari sholat dan doa hajat bahkan tertuang dalam sebuah hadits.
Hadits riwayat Ahmad menyatakan bahwa seseorang yang meminta hajatnya kepada Allah lewat shalat dan doa hajat, Allah SWT memberikan jaminan akan mengabulkan hajat orang tersebut cepat ataupun lambat.
Demikian penjelasan kami mengenai Pengertian, Waktu, Tata Cara dan Doa Sholat Hajat [Lengkap]. Semoga penjelasan diatas bermanfaat bagi kita semua, aamiin.
Originally posted 2021-07-30 14:51:58.