Khutbah Jumat Singkat (Persiapan Menuju Hari Akhir)

Khutbah Jumat Singkat – Khutbah Jumat singkat lebih dianjurkan daripada yang berdurasi panjang.

Rasulullah dahulu selalu memanjangkan bacaan serta durasi shalat saat sendiri, tapi sebaliknya bila berjamaah.

Beliau selalu memendekkan bacaan shalat dikarenakan para makmum takut tidak khusyuk bila terlalu lama.


Khutbah Jumat Singkat


Hal yang sama juga dilakukan pada Khutbah Jumat yang mana merupakan bagian dari rukun shalat Jumat.

Berhubung dilakukan dihadapan jamaan sholat akan lebih baik jika dipendekkan.

Ditakutkan jika terlalu lama para jamaah sudah keburu batal dan lain sebagainya.

Bahkan dalam sebuah hadits riwayat ‘Ammar bin Yasir disebutkan bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Sesungguhnya panjangnya shalat dan pendeknya khutbah merupakan ciri dari kefaqihan seseorang.” [HR. Muslim]

Hadits tersebut menjelaskan tentang ciri seseorang yang mengerti agama, yaitu mereka yang tahu bahwa khutbah yang pendek dan memanjangkan bagian shalatnya adalah keutamaan shalat jumat.

Contoh Khutbah Jumat Singkat

Berikut ini contoh khutbah jumat singkat yang sesuai dengan ketentuan syariat.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Innal hamdalillah nahmaduhu ma nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu. wa na’uudzubillahi min syuruuri anfusinaa wamin sayyiaati a’maalinaa. Man yahdillaahu falaa mudhillalah, wa man yudhlil falaa haadiyalah. Wa asyhadu anlaa ilaha illallaah wahdahu laa syariikalah, wa asyhadu anna muhammadaan ‘abduhu wa rasuuluh.

Yaa ayyuhal ladziina aamanuut taquullaaha haqqa tuqaatihi walaa tamuutunna illaa wa antum muslimuun. Yaa ayyuhan naasut taquu rabbukumul ladzii khalaqakum min nafsin waa hidatin wa khalaqa minhaa zawjahaa wa bats-tsa minhumaa rijaalaan katsiiraan wa nisaa-an wat taquullahal ladzii tasaa aluuna bihi wa arhaama innallaha kaana ‘alaikum raqiibaan.

Ya ayyuhal ladziina aamanuut taquullaha wa quuluu qawlaan syadiidaan yushlih lakum a’maalukum wa yaghfir lakum dzunubakum wa man yuthi’illaha wa rasuulahu faqad faaza fawzaan ‘azhiimaan ammaa ba’du.

Persiapan Menuju Hari Akhir

Hadirin jamaah shalat jumat rahimakumullah

Ketahuilah bahwa kehidupan dunia ibarat tempat persinggahan yang sedang dilewati oleh manusia yang hidup di dalamnya. Setiap manusia akan melewati dan meninggalkannya lalu menuju kehidupan yang abadi.

Allah subhanahu wata’ala menjadikan dunia ini sebagi tempat beramal dan akhirat sebagai tempat menuai amalan tersebut.

Semua orang yang menanam amal akan mendapat balasannya dan orang yang lalai akan menyesali perbuatannya.

Ada saat berakhirnya orang-orang dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Hari pembalasan pasti akan datang dan apa saja yang akan datang merupakan sesuatu yang dekat.

Janganlah kita tertipu dengan gemerlapnya kehidupan dunia yang fana ini, sehingga membuat lalai dari kehidupan di akhirat nanti.

Ingatlah bahwa kematian adalah suatu kepastian yang akan menimpa seseorarng. Kematian akan memisahkan diri kita dari segala hal duniawi, termasuk juga keluarga dan harta.

Saudaraku Umat Muslim

Allah subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan bahwa diantara manusia akan ada yang mendapat pertolongan dan kabar gembira pada saat kematiannya. Adapula yang merasakan ketakutan luar biasa. Hal tersebut sudah disebutkan Allah dalam firman-Nya:

تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ…
نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۖ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ

“… malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan ‘janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih dan berbahagialah dengan surga yang dijanjikan Allah kepada kalian. Kami adalah penolong kalian dalam jehidupan dunia dan akhirat. Di dalam (surga) kalian akan memperoleh apa yang kalian inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kalian minta.” [QS Fushilat: 30 – 31]

Tentu kita semua mengharapkan kabar gembira di saat malaikat maut hendak mencabut nyawa kita.

Keutamaan yang Allah karuniakan ini akan dirasakan oleh orang-orang yang menyerahkan dirinya kepada Allah sehingga menerima dan menjalankan syariat-Nya.

Itulah orang-orang yang selalu ikhlas dalam beribadah kepada-Nya dan mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Adapun orang-orang yang menyerahkan dirinya kepada selain Allah, beribadah kepada selain-Nya dan menyelisihi jalannya Rasulullah, maka dia akan merasakan siksa yang amat pedih.

Dimulai dari saat kematiannya dan begitu pula ketika berada di alam kubur serta kejadian-kejadiaan berikutnya di akhirat kelak.

Jamaah Khutbah Jumat rahimakumullah

Ingatlah bahwa kehidupan dunia ini akan berakhir dan akan datang saatnya hari kebangkitan. Seluruh umat manusia dari yang pertama kali hingga yang terakhir diciptakan akan dibangkitkan dari alam kuburnya. Begitu pula dengan para jin dan malaikat yang semuanya akan dikumpulkan di padang masyar.

Selanjutnya kehidupan akhirat akan berujung pada dua tempat tingga, yaitu di surga dan neraka. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al Quran, diantara manusia-manusia tersebut akan menjadi penduduk surga dan dikatakan kepada mereka:

كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ

Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kau kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” [Al Haqqah: 24]

Sementara manusia yang lainnya akan menjadi penduduk neraka. Mereka akan menyesal di akhirat kelak dengan mengatakan:

يَا حَسْرَتَا عَلَىٰ مَا فَرَّطْتُ فِي جَنْبِ اللَّهِ وَإِنْ كُنْتُ لَمِنَ السَّاخِرِينَ…

Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah. sedang sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memperolok-olok (agama Allah).” [Az Zumar: 56]

Hadirin Khutbah Jumat Rahimakumullah

Marilah kita berlomba lomba dalam beramal shaleh dalam kehidupan yang singkat ini. Janganlah kita lalai dan lupa bahwa kehidupan didunia ini adalah hal yang fana dan akan berakhir nantinya cepat atau lambat.

Jangan pula kita menjadi orang yang memiliki sifat sombong sehingga menolak kebenaran yang disampaikan kepada kita.

Begitu pula janganlah kita menjadi orang-orang yang mendahulukan urusan dunia dan mengikuti hawa nafsu serta dorongan syaitan. S

ehingga berani berbicara dan mengamalkan agama tanpa bimbingan Al Quran dan sunnah Rasul. Sesungguhnya Allah telah menyebutkan dalam firman-Nya:

فاما من طغى٠ وءاثر الحياة الدنيا٠ فان الجحيم هي المئوى٠ واما من خاف مقام ربه ونهى النفس عنالهوى٠ فان الجنة هي الماوى

Adapun orang-orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhan-nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sungguh surgalah tempat tinggalnya.” [QS An Naziat: 37 – 34]

Mudah-mudahan Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan kita sebagai bagian dari hamba-hambaNya yang beruntung. Hingga mendapatkan surgaNya dan terbebas dari siksa atau pedihnya api neraka. Aamiin yaa Rabbal ‘Aalamiin.

Marilah kita akhiri dengan memanjatkan doa agarkita semua diselamatkan dari kejahatan baik di dunia dan juga di akhirat kelak.

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ آثَرُوا الْآخِرَةَ عَلَى الدُّنْيَا وَآتِنَا فِيالدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار وَصَلَّىللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِه أَجْمَعِيْ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالِمِينَ

Allahummaj ‘alnaa mimman aatsaruul aakhirata ‘alaad dunyaa waa aatinaa fid dunyaa hasanah wa fill aakhirati hasanah waqinaa ‘adzaaban naar. Wa shallallahu ‘ala nabiyyinaa muhammadin wa ‘alaa aalihii wa ash-haabihi ajma’iin. Subhaana rabbika rabbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun, wasalaamun ‘alal mursaliin wal hamdulillahi rabbil ‘aalamiin.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Demikian penjelasan kami mengenai Khutbah Jumat Singkat. Semoga bermanfaat.

Originally posted 2021-08-30 01:13:20.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.