Dalam gerakan shalat fardhu yang jumlah rakaatnya lebih dari dua, terdapat dua kali tasyahud.
Umat muslim awamnya menyebutnya dengan tasyahud awal dan tasyahud akhir.
Karena terdapat persamaan nama, beberapa orang mengira bahwa keduanya sama saja.
Padahal terdapat perbedaan pada jenis bacaan doa tahiyat awal maupun akhir.
Bacaan diantara keduanya tidak bisa untuk diabaikan begitu saja.
Tasyahud ini termasuk di dalamnya duduk tasyahud (duduk tahiyat awal dan tahiyat akhir) serta bacaan doa (tahiyat awal dan tahiyat akhir).
Perbedaan Tasyahud Awal dan Akhir
Terdapat tiga perbedaan yang mendasar antara kedua tasyahud ini.
Yakni terletak pada segi posisi kaki saat duduk tahiyat, hukumnya, dan juga bacaan doa tahiyat.
Untuk itu berikut ini ulasannya.
1. Posisi Kaki Saat Duduk Tahiyat
Ulama fiqih berpendapat bahwa pada saat duduk tasyahud awal, disunnahkan untuk duduk iftirasy atau dikenal juga dengan duduk di antara dua sujud.
Posisi duduk iftirasy dilakukan dengan cara menegakkan kaki kanan, dengan bertumpu pada jari kaki dan sebagai tumpuan duduknya adalah dengan kaki kiri.
Sedangkan untuk duduk tawaruk, posisi kaki kanan sama seperti pada saat duduk iftirasy, namun kaki kiri dihamparkan ke arah kanan sampai di bawah punggung kaki kanan yang tegak.
Sehingga posisi duduk bertumpu langsung di lantai.
2. Hukum
Terdapat perbedaan mengenai hukum dari ulama.
Ulama dengan mahzab Maliki, Syafi’i, dan Hambali berpendapat bahwa hukum sunnah bagi pelaksanaan tasyahud awal.
Sedangakan ulama mahzab Hanafi mengatakan bahwa hukumnya wajib.
Namun bagi yang tanpa sengaja meninggalkan tasyahud awal dianjurkan untuk melakukan sujud sahwi.
Dan untuk tasyahud akhir hukumnya wajib.
3. Bacaan Doa Tahiyat Awal dan Akhir
Perbedaan bacaan tahiyat awal dan akhir terletak pada bacaan sholawat yang dibaca seusai bacaan tahiyat.
Ulama fiqih mengatakan bahwa pada saat tahiyat awal tidak perlu membaca sholawat.
Sedangkan untuk tahiyat akhir, setelah membaca doa tahiyat dilanjutkan dengan membaca sholawat nabi.
Berikut ini bacaan doa tahiyat baik awal maupun akhir sesuai ajaran Rasulullah SAW.
Doa Tahiyat Awal/Tasyahud Awal
Latin:
AT’TAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWAATUTH THOYYIBAATULILLAAH. AS-SALAAMU’ALAIKA AYYUHANNABIYYU WA RAHMATULLAAHI WABARAKAATUH, ASSALAAMU’ALAINA WA’ALAA IBAADILLAAHISHAALIHIIN. ASYHADUALLAA ILAAHA ILLALLAAH, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH. ALLAAHUMMA SHALLI’ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Artinya : “Segala kehormatan, dan keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan itu punya allah. keselamatan atas engkau wahai nabi muhammad, demikian pula rahmat engkau dan berkahnya. keselamatan dicurahkan pula untuk kami dan atas seluruh hamba allah yang shaleh – shaleh. aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan allah. dan aku bersaksi bahwa nabi muhammad adalah utusan allah. ya allah! limpahilah rahmatmu kepada nabi muhammad.”
Doa Tahiyat Akhir/Tasyahud Akhir
Latin:
AT’TAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWAATUTH THOYYIBAATULILLAAH. AS-SALAAMU’ALAIKA AYYUHANNABIYYU WA RAHMATULLAAHI WABARAKAATUH, ASSALAAMU’ALAINA WA’ALAA IBAADILLAAHISHAALIHIIN. ASYHADUALLAA ILAAHA ILLALLAAH, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH. ALLAAHUMMA SHALLI’ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD. WA’ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. KAMAA SHALLAITA ALAA SAYYIDINA IBROOHIIM WA ALAA AALI SAYYIDINA IBROOHIIM. WABAARIK’ALAA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA AALI SAYYIDINA MUHAMMAD. KAMAA BAARAKTA ALAA SAYYIDINA IBROOHIIM WA ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM FIL’AALAMIINA INNAKA HAMIIDUM MAJIID.
Artinya : “Segala kehormatan, dan keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan itu punya allah. keselamatan atas engkau wahai nabi muhammad, demikian pula rahmat engkau dan berkahnya. keselamatan dicurahkan pula untuk kami dan atas seluruh hamba allah yang shaleh – shaleh. aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan allah. dan aku bersaksi bahwa nabi muhammad adalah utusan allah. ya allah! limpahilah rahmatmu kepada nabi muhammad. ya allah! limpahilah rahmat atas keluarga nabi muhammad. sebagai mana telah engkau beri rahmat kepada nabi ibrohim dan keluarganya. dan limpahilah berkah atas nabi muhammad beserta para keluarganya. sebagaimana engkau telah memberi berkah kepada nabi ibroohiim dan keluarganya. bahwasanya engkau tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia diseluruh alam.”
Tahiyat merupakan salah satu bentuk penghormatan seorang hamba kepada pencipta-Nya.
Yaitu satu-satunya hanyalah Allah SWT yang berhak akan segala perhormatan setinggi-tingginya.
Oleh karenanya dalam tahiyat ini mengandung makna tentang kehidupan, kekekalan, dan tidak ada satupun yang memiliki hak atas tahiyat ini kecuali Dia Yang Maha Hidup.
Begitu juga dengan bacaan doa tahiyat ini tidak berhak untuk siapapun kecuali Allah SWT.
Makna yang Terkandung Dibalik Tahiyat
Kata ‘attahiyat’ sendiri berarti sifat dari sesuatu yang disifati namun tidak tampak.
Maksud lainnya yaitu ‘thoyyibat’ atau hal yang baik, baik dari ucapan, sifat dan nama hanya milik Allah SWT, dan perbuatan.
Sebab Allah SWT adalah yang Maha Baik dari ucapan, sifat, dan nama-Nya.
Sebagai bentuk penghormatan, yang umumnya kita kenal adalah salam.
Barang siapa yang memberikan salam artinya dia mendoakan kebaikan kepada orang yang ia beri salam tersebut.
Utamanya kita diperintahkan untuk memberikan salam kepada hamba yang paling dicintai-Nya, yakni Rasulullah SAW.
Maka begitu juga dalam bacaan tahiyat, disyariatkan dimulai dengan mengucapkan dua kalimat syahadat yang mana menjadi pintu masuk dalam agama Islam. Begitu pula dibaca pada akhir sholat.
Tahiyat awal disyariatkan untuk dilaksanakan di tengah-tengah sholat, sebab ini juga disebut-sebut sebagai istirahatnya orang yang sedang menjalankan sholat untuk melakukan rakaat selanjutnya.
Sedangkan pada tahiyat akhir disebut sebagai khutbatul hajah.
Yaitu ketika orang yang melaksanakan sholat, di akhirnya ia duduk dengan mengharap dan tunduk, meminta dan memohon kepada Allah SWT.
Demikian penjelasan kami mengenai Bacaan Doa Tahiyat Awal dan Akhir. Semoga bermanfaat.
Originally posted 2021-08-18 21:06:50.