Sejarah Islam di Arab tidak terlepas dari perkembangan Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW, masa kekhalifahan, hingga memasuki pemerintahan Bani Sa’ud. Keluarga inilah yang menjadi pondasi berdirinya Kerajaan/ Negara Arab Saudi.
Pada dasarnya sejarah peradaban Islam terbagi ke dalam tiga bentuk:
- Hadarah al-duwal wa al-tarikh (peradaban negara), merupakan pengembangan peradaban dalam sebuah negara dan kepemerintahannya.
- Tajribiyah wa muqtasabah, merupakan peradaban dari luar yang diadopsi oleh Islam.
- Al-hadharah al-Islamiyah al-ashliyah (peradaban Islam asli), peradaban yang memberdayakan sejarah Islam di masa lalu dan bersumber dari wahyu.
Arab adalah kampung halaman Rasulullah SAW yang menjadi saksi penyebaran Islam.
Namun sejatinya agama Islam tidak lahir di negara timur tengah tersebut, melainkan sudah dibawa oleh Nabi Adam AS.
Sebagai Rasul penutup Nabi Muhammad SAW bertugas menyempurnakan Islam di muka bumi.
Perkembangan Sejarah Islam di Arab
Seperti apa sejarah Islam di Arab sebelum Rasul dilahirkan hingga beliau wafat? Mari kita ulas dengan rinci.
Arab Sebelum Kedatangan Islam
Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam tergolong ke dalam kawasan tidak maju. Tradisi yang dimiliki penduduk jahiliyah banyak merugikan banyak pihak, khususnya bagi wanita dan fakir miskin.
Penduduk jahiliyah mengalami kemunduran peradaban, ditandai dengan luntur nya kepercayaan terhadap ajaran terdahulu yang telah dibawa oleh Nabi Ibrahim dan Ismail, yakni ajaran Islam.
Bangsa tersebut disebut jahiliyah karena menganggap berhala sebagai Tuhan.
Menurut catatan sejarah berhala pertama kali muncul dibawa oleh Amir bin Lubai dari masyarakat Syam. Ia mengatakan jika patung tersebut menjadi perantara antara makhluk dengan Tuhannya.
Tradisi Masyarakat Jahiliyah
Sebelum kedatangan Islam penduduk Arab dalam masa kegelapan dan kebodohan. Selain menyembah berhala masyarakat jahiliyah juga memiliki tradisi yang kejam.
Di antaranya memperlakukan wanita dengan tidak hormat dan menganggap anak perempuan sebagai pembawa sial.
Keluarga yang baru saja melahirkan anak perempuan akan merasa malu kepada masyarakat lainnya, sehingga setiap mereka akan tega untuk mengubur anak perempuan mereka hidup-hidup.
Tak hanya itu laki-laki penduduk jahiliyah juga bebas melakukan apa saja kepada wanita, menikahi dan menceraikan begitu saja.
Terutama terhadap para budak, mereka bersikap tidak manusiawi dan diperlakukan seenaknya saja.
Dalam hal ekonomi masyarakat Arab sebelum datangnya Islam sudah hobi berdagang. Mengembara dari satu tempat ke tempat lainnya sudah menjadi tradisi.
Bahkan sejarah mencatat perdagangan mereka telah sampai ke luar negeri, daerah yang kini kita ketahui sebagai India dan China.
Selain menyembah berhala sebagian penduduk Arab kala itu juga pengikut agama Nasrani dan Yahudi.
Hal ini disebabkan Jazirah Arab dikelilingi oleh tiga kerajaan, Bizantium yang merupakan kerajaan Nasrani, Kekaisaran Persia penganut agama Zoroaster, dan Dinasti Himyar di bagian selatan Arab.
Islam Pada Zaman Rasulullah SAW
Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal di tahun Gajah, 20 April 571 M. Ibunya bernama Siti Aminah dan ayahnya bernama Abdullah bi Abdul Muthalib.
Tahun gajah merupakan kondisi dimana kota Mekkah diserang oleh Abrahan, Gubernur Abissinia, bersama pasukan gajahnya.
Kisah ini tertulis di dalam Al-Qur’an pada surat Al-Fiil. Dimana Allah mendatangkan burung ababil dan melempari pasukan tersebut dengan batu panas.
Saat lahir Nabi Muhammad sudah dalam kondisi yatim karena ayahnya sudah meninggal saat Beliau masih di dalam kandungan.
Ibu Nabi pun wafat ketika Beliau masih berusia 6 tahun, sehingga Nabi diasuh oleh kakeknya bernama Abdul Muthalib.
Muhammad lahir mengemban tugas dari Allah sebagai penyempurna agama tauhid yaitu Islam. Wahyu pertama beliau terima saat berusia 40 tahun di Gua Hira.
Dakwah Secara Sembunyi-Sembunyi
Awal mulanya Allah memerintahkan Nabi untuk berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Dakwah pertama beliau tentu saja disampaikan kepada sang istri, Khadijah Bin Haritsah.
Di depan Rasul Khadijah dicatat sebagai orang pertama yang mengimani agama Islam dengan mengucap dua kalimat syahadat.
Sebagai istri yang sholehah dan mulia Khadijah juga mendukung dan berusaha untuk selalu meringankan beban Nabi Muhammad SAW. Disusul selanjutnya oleh Ali Bin Abu Thalib, Abu Bakar ash Shiddiq, dan Zahid Bin Haritsah.
Merekalah empat orang pertama yang mempercayai kenabian Muhammad dan memeluk Islam serta membantu nabi dalam berdakwah.
Dakwah Secara Terang-Terangan
Kurang lebih tiga tahun berdakwah secara sembunyi-sembunyi, Allah kemudian memerintahkan Rasul untuk melakukan dakwah secara terang-terangan.
Tentu saja hal ini menuai kecaman dari banyak pihak, khususnya dari kaum kafir Quraisy.
Banyak dari kaum muslimin yang diolok-olok, disiksa, bahkan hingga dibubuh.
Meskipun mendapatkan rintangan bertubi-tubi Rasulullah tetap terus melakukan dakwah didukung oleh keluarga dan para sahabat di sisi beliau.
Selama 13 tahun menyebarkan Islam di Mekkah, menerima wahyu dari Allah SWT dan kemudian disampaikan ke umatnya.
Namun, ketika kondisi umat muslim di Mekkah mulai terancam akhirnya Nabi memutuskan hijrah ke Madinah bersama kaumnya pada tahun 622 M.
Hijrah ke Madinah
Disinilah terjadi pertemuan bersejarah, dimana kaum Muhajirin disambut sangat baik oleh kaum Anshar (penduduk Madinah).
Kurang lebih 10 tahun lamanya Nabi menyebarkan Islam di Madinah dan hidup secara aman dan damai.
Perlu diketahui sebelum hijrah Nabi telah melalui peristiwa Isra’ Mi’raj dan melewati tahun-tahun yang berat.
Dimana Beliau kehilangan dua orang yang sangat Beliau cintai di tahun yang sama, yakni wafatnya Siti Khadijah dan paman Nabi Abu Thalib.
Wahyu yang diterima Rasul saat berada di Madinah lebih kepada penjelasan hukum, petunjuk ibadah, dan hal-hal yang menyangkut kehidupan sosial manusia.
Setelah 10 tahun di Madinah Nabi dan umatnya kembali ke Mekkah, disinilah mulai terjadi perperangan antara umat muslim dan kaum kafir Quraisy.
Mekkah pada akhirnya kembali dikuasai umat muslim lewat peristiwa Fathul Mekkah.
Hingga kekuasaan Islam diakui oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani yang sudah ada sejak dahulu di Mekkah.
Di bawah pimpinan Rasulullah mereka hidup berdampingan dengan umat muslim secara damai.
Setelah Fathul Mekkah
Rasulullah terus berdakwah hingga banyak dari sebagian bangsa Arab memeluk Islam. Bahkan beliau berdakwah hingga keluar dari Jazirah Arab tanpa terjadi pertumpahan darah.
Saat beliau wafat hampir seluruh masyarakat di Jazirah Arab telah memeluk agama Islam.
Setelah Rasulullah wafat, sejarah Islam di Arab dilanjutkan di bawah kepemimpinan kekhalifahan, yang kita kenal dengan sebutan Khulafaur Rasyidin.
Khalifah pertama adalah Abu Bakar ash Shiddiq, kemudian Umar Bin Khatab, Utsman Bi Affan, dan terakhir yaitu Ali Bin Abi Thablib.
Setelah masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin berakhir Arab kemudian dipimpin oleh berbagai dinasti secara bergantian.
Dimulai dari Dinasti Umayyah, Dinasti Abbasiyah, hingga Dinasti Turki Usmani.
Hingga kini Arab menjadi pusat peribadatan dan kiblat umat Islam di seluruh penjuru dunia. Sejarah peradaban Islam di Jazirah Arab meninggalkan banyak jejak dan bukti, yang paling utama adalah Ka’bah.
Berbagai peninggalan sejarah lainnya yang menjadi saksi penyebaran Islam di tanah Arab adalah Makam Rasulullah, Masjid Nabawi, Masjid Quba, Jabal Uhud, Lembah Badar, Makam para syuhada Uhud, Benteng Ajyad, Gua Hira, dan lain sebagainya.
Sekian ulasan singkat mengenai perkembangan sejarah Islam di Arab. Kini tercatat bahwa kependudukan muslim di Arab mencapai 99% dan negara ini menjadi terminal mengenai berbagai informasi terkait perkembangan Islam di negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Originally posted 2021-08-02 08:59:18.