Profil Provinsi Lampung | Sejarah, Wilayah dan Potensi Daerahnya

Profil Provinsi Lampung – Lampung adalah sebuah provinsi yang terletak di ujung selatan pulau Sumatera. Provinsi ini terdiri dari 13 kabupaten dan 2 kota dengan memiliki luas sebesar 34.623,80 KM2.

Hingga saat ini provinsi Lampung ini sudah mengalami banyak kemajuan mulai dari segi ekonomi, budaya, seni, pemerintahan, pendidikan, hingga pariwiisata. Maka tidak heran jika provinsi ini mendapat banyak sorotan hingga sampai luar negeri.

Provinsi Lampung menjadi salah satu daerah tersibuk di Indonesia bagian barat, terutama pada daerah ibu kotanya yakni Bandar Lampung jalanan di sini juga tidak kalah padatnya dengan di kota Jakarta.

Hal ini dikarenakan letak wilayahnya yang bisa dibilang sangat strategis karena merupakan pintu gerbang selatan pulau sumatera.

Lampung memiliki peranan besar dalam hal pendistribusian barang dan logistik dari pulau Jawa ke pulau Sumatera dan begitupun sebaliknya.


Sejarah Provinsi Lampung


Dengan potensi sumber daya alam dan corak warna kebudayaan yang sangat khas membuat provinsi Lampung menjadi salah satu sasaran utama dari penjajahan Belanda pada masa VOC. Pada masa hingga abad 16 daerah ini dikuasai oleh kerajaan Tarumanagara dan Kerajaan Sunda.

Wilayah ini kemudian jatuh ke tangan kesultanan banten setelah mereka menghancurkan pajajaran yang merupakan ibu kota kerajaan Sunda.

Kesultanan Banten yang menguasai daerah lampung pada saat itu, berhasil menjadi pusat perdagangan yang mampu menyaingi VOC.

Singkat cerita memasuki abad 19, Belanda sudah menguasai daerah lampung dan dengan leluasanya mengolah sumber daya daerah ini dengan mengembangkan produksi kopi, tembakau, karet, hingga kelapa sawit.

Pada masa merebut kemerdekaan, masyarakat asli Lampung juga merasakan berbagai perjuangan yang tidak mudah dalam melawan penjajahan Belanda.

Setelah kemerdekaan, awalnya Lampung merupakan keresidenan yang tergabung dalam provinsi Sumatera Selatan dan baru ditetapkan sebagai sebuah provinsi pada 18 maret 1964 berdasarkan undang-undang nomor 14 tahun 1964.


Wilayah Kabupaten dan Kota Provinsi Lampung


Pada batas wilayah provinsi Lampung, disebelah utara berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bengkulu, sementara di sebelah selatan dan barat berbatasan dengan selat Sunda, sedangkan untuk wilayah timur berbatasan dengan Laut Jawa. Provinsi ini terdiri dari 13 kabupaten dan 2 kota yang antara lain adalah :

  • Kabupaten Lampung tengah
  • Kabupaten Lampung Utara
  • Kabupaten Lampung Selatan
  • Kabupaten Lampung Barat
  • Kabupaten Lampung Timur
  • Kabupaten Mesuji
  • Kabupaten Pesawaran
  • Kabupaten Pesisir Barat
  • Kabupaten Pringsewu
  • Kabupaten Tulang Bawang
  • Kabupaten Tulang Bawang Barat
  • Kabupaten Tanggamus
  • Kabupaten Way Kanan
  • Kota Bandar Lampung
  • Kota Metro

Bahasa Daerah Provinsi Lampung

Provinsi Lampung juga memiliki bahasa daerah tersendiri yang terbagi atas dua dialek yaitu dialek “O” dan dialek “A”. untuk dialek “O” biasanya digunakan oleh masyarakat Pepaduan yakni Menggala, Abung, dan Menggala.

Sedangkan untuk dialek “A” itu biasanya dipakai oleh masyarakat Saibatin yakni Labuhan Meringis, Pesisir Krui, Pesisir Semangka, Belalau, Pesisir Rajabasa, Ranau, Komering, Dan Kayu Agung.

Selain bahasa, Lampung juga memiliki aksara tersendiri yang disebut dengan huruf kha, gha, nga. Hal ini juga sudah menjadi pelajaran wajib bagi pelajar-pelajar di daerah ini.

Peninggalan Provinsi Lampung

Provinsi Lampung memiliki benda cagar budaya sebanyak 438 yang dimiliki dan senantiasa dijaga oleh pemiliknya yang merupakan penduduk asli daerah ini.

Selain itu juga terdapat 93 lokasi komplek situs purbakala yang antara lainnya adalah Taman Purbakala Pugung Raharjo di Lampung Timur, Situs Kebun Tebui, dan situs Batu Gedil di Tanggamus.

Selain itu disini juga terdapat situs peninggalan Islam yang berupa makam Islam di Wonosobo, Tanggamus, dan situs pekuburan Kuno di Banteng Sari, Lampumg Timur.

Bahkan pula terdapat situs makam para pahlawan yang juga menjadi salah satu destinasi para wisatawan yakni makam pahlawan nasional Raden Intan II yang berada di Lampung Selatan.


Potensi Daerah Provinsi Lampung


Memiliki letak yang sangat strategis, Lampung adalah salah satu daerah yang sangat potensial dalam beberapa sektor antara lain:

Pertanian

Provinsi Lampung memiliki lahan sawah irigasi teknis dengan luas keseluruhannya sekitar 103.245 ha, dan sawah irigasi non teknis 244.008 ha, dengan total saluran irigasi mencapai 371.417 Km.

Dengan lahan tersebut, Provinsi ini mampu memproduksi beras hingga jutaan ton setiap tahunnya.

Selain beras, Lampung juga mampu memproduksi ubi kayu dan jagung hingga jutaan ton setiap tahun.

Dan yang paling dilirik hingga mancanegara adalah produksi kopi Lampung yang mencapai puluhan ribu ton pertahun, dan merupakan salah satu produksi kopi terbesar di Indonesia.

Hutan

Sekitar 30,43% wilayah provinsi Lampung adalah wilayah hutan yang terdiri dari hutan suaka alam dan wisata nasional 462.030 ha, hutan lindung 317.615 ha, hutan produksi terbatas 33.358 ha, dan hutan produksi tetap 91.732 ha. Sehingga total luas keseluruhan mencapai 1.004.735 ha.

Dari potensi hutan yang dimiliki, pemerintah provinsi Lampung lebih memfokuskan untuk produktifitasnya lebih ke arah hasil hutan non kayu dan wisata hutan.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan pembangunan berwawasan lingkungan yang berkesinambungan.

Perikanan

Setiap tahunnya Lampung mampu menghasilkan tangkapan ikan hingga ratusan ribu ton dari air laut maupun air tawar.

Selain ikan tangkapan, provinsi ini juga menghasilkan ikan dari budidaya air laut maupun tawar hingga ribuan ton pertahunnya.

Peternakan

Dari total luas wilayah provinsi lampung, 89,88% adalah wilayah berlahan kering. Hal ini membuat Lampung menjadi daerah yang sangat potensial dalam mengembangkan sapi potong.

Tak heran jika provinsi ini memiliki perusahaan penggemukan sapi potong terbesar di Indonesia dengan populasi sapi potong mencapai 60% dari total populasi sapi potong di Indonesia ini atau lebih dari setengah total populasi nasional yaitu sekitar lebih dari 400 ribu ekor.

Dengan potensi alam yang dimiliki, Lampung juga mampu menghasilkan puluhan juta ayam potong setiap tahunnya.

Pariwisata

Pada sektor pariwisata, Lampung juga memiliki beberapa obyek wisata yang sering dikunjungi hingga dari mancanegara.

Objek wisata yang paling populer antara lain adalah gunung Krakatau, meskipun tempat ini sudah menjadi wilayah konservasi alam tetap saja banyak pengunjung yang datang ke tempat ini walau harus mengurus izin terlebih dahulu.

Selain itu ada pula taman nasional Way Kambas yang juga populer dengan satwa gajah asli Sumatera. Lampung juga memiliki dua air terjun indah yakni air terjun curup tujuh dan air terjun putri malu.

Dan yang paling inti adalah ikon dari provinsi Lampung itu sendiri yang tidak lain adalah Menara Siger dimana pengunjung daerah Lampung belum sempurna jika belum datang ke tempat ini.

Cerita Rakyat Lampung: Kisah Buaya Perompak

Pada jaman dahulu Sungai Tulang Bawang merupakan daerah yang terkenal akan keganasan buaya-buayanya.

Hal ini membuat orang asing maupun penduduk di sana harus sangat berhati-hati apabila berada di sekitar aliran sungainya, sebab sudah banyak manusia yang hilang begitu saja karena dimangsa oleh buaya.

Suatu hari, peristiwa manusia dimangsa oleh kawanan buaya terulang lagi. Korbannya adalah seorang gadis rupawan bernama Aminah.

Namun anehnya, jasad atau potongan tubuh aminah tidak ditemukan, meskipun seluruh penduduk kampung di tepi Sungai Tulang Bawang mencarinya. Gadis cantik rupawan itu seakan lenyap ditelan bumi.

Ajaibnya, ternyata Aminah tidak dimakan oleh kawanan buaya di Sungai Tulang Bawang. Ia hanya pingsan dan dibawa oleh kawanan buaya itu menuju ke sebuah gua besar tempat tinggal raja buaya.

Ketika sadar, Aminah menjadi sangat terkejut karena telah berada di dalam gua yang penuh dengan perhiasan emas, intan, permata, dan perak yang tidak ternilai harganya.

Belum habis rasa keterkejutannya, tiba-tiba dari sudut gua terdengar sebuah suara yang berat dan besar, “Sebelum aku mendekat, janganlah engkau takut gadis manis. Meskipun aku berwujud buaya, sebenarnya aku adalah manusia seperti dirimu juga. Aku telah dikutuk menjadi seekor buaya karena perbuatanku yang dianggap jahat. Namaku adalah Somad, perompak ulung di sekitar Sungai Tulang Bawang ini. Segala harta benda yang engkau lihat di sekelilingmu itu adalah hasil jarahanku terhadap para saudagar yang berlayar di sini. Apabila engkau mau tinggal bersamaku, maka semua harta yang ada di dalam gua ini akan menjadi milikmu. Aku tidak akan mengekangmu untuk terus tinggal di sini. Apabila rindu dengan keluargamu, aku akan mengantarmu menelusuri terowongan rahasia yang menghubungkan gua ini dengan kampungmu.”

Tanpa disengaja si buaya yang dulu adalah seorang perompak itu telah membuka rahasia gua tempat kediamannya.

Aminah secara seksama menyimak dan mengingat keterangan berharga itu. Pikirnya, apabila sang buaya lengah ia akan pergi meninggalkannya menyusuri terowongan rahasia itu.

Singkat cerita Aminah pun menyetujuinya, namun dalam hati ia telah menyusun rencana agar dapat melepaskan diri dari sang buaya perompak. Rencana itu ia laksanakan ketika sang buaya tengah tidur siang di dalam kamarnya.

Sambil membawa perhiasan yang cukup banyak Aminah berjalan berjingkat-jingkat melalui terowongan rahasia yang telah diberitahukan oleh sang buaya.

Beberapa puluh menit kemudian, sampailah ia di mulut terowongan yang ternyata tidak jauh dari desanya. Selanjutnya, ia langsung lari menuju rumahnya.

Sedangkan, Sang Buaya Perombak yang baru bangun dari tidur siangnya hanya bisa gigit jari. Ia tidak berani menyusulnya karena takut akan dibunuh oleh penduduk kampung.

Keyword: Profil Provinsi Lampung

Originally posted 2020-08-04 06:17:31.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.