Mukjizat dan Karomah – Mukjizat berasal dari Bahasa Arab معجزة yang berarti melemahkan.
Menurut istilah mukjizat adalah sesuatu yang luar biasa yang terjadi pada diri nabi dan rasul Allah Swt sebagai pembuktian bahwa dirinya adalah seorang Nabi dan Rasul.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mukjizat adalah kejadian (peristiwa) ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia.
Mukjizat tidak dimiliki oleh siapapun karena Allah Swt hanya memberikannya kepada manusia pilihan-Nya yang diutus sebagai bentuk pembuktian atas kenabian dan kerasulannya.
Mukjizat
Ciri Ciri Mukjizat
Adapun ciri-ciri mukjizat adalah:
1) kejadian yang sangat luar biasa, berasal dari Allah Swt,
2) tidak dapat dinalar oleh manusia,
3) terjadi tiba-tiba tanpa adanya unsur kesengajaan,
4) terjadi pada nabi dan rasul,
5) sebagai bukti kebenaran ajaran Allah,
6) dapat digunakan untuk melemahkan hujjah atau sanggahan orang kafir yang mengingkarinya.
Contoh Mukjizat
Contoh Mukjizat yang Allah berikan kepada nabi dan rasulnya:
1) Nabi Ibrahim As– tidak mempan dibakar api. Api yang panas berubah menjadi dingin saat Raja Namrud membakar Nabi Ibrahim As.
2) Nabi Musa As – Tongkat yang dapat membelah lautan sehingga para pengikut Nabi Musa dapat menyeberangi lautan saat dikejar oleh pasukan Fir’aun.
3) Nabi Sulaiman As – Kemampuan untuk berbicara dengan semua jenis binatang, termasuk bangsa Jin Ifrid, serta dapat mengendalikan angin.
4) Nabi Isa As – Mampu menghidupkan orang yang sudah meninggal dengan izin Allah SWT, serta menyembuhkan orang yang buta sehingga dapat melihat lagi.
5) Nabi Muhammad SAW – celah-celah jari beliau dapat memancarkan air yang diminum para sahabatnya, mi’raj ke sidratul muntaha dalam waktu yang singkat, serta kitab suci Al-Qur’an yang merupakan mukjizat terbesar.
Karomah
Karomah berasal dari Bahasa Arab كرم yang artinya kemuliaan, keluhuran, dan anugerah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karomah (keramat) bermakna suci dan dapat mengadakan sesuatu diluar kemampuan manusia biasa karena ketakwaannya kepada Tuhan (tentang orang yang bertakwa).
Ulama sufi berpendapat karomah adalah keadaan luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada para wali-Nya.
Wali adalah orang yang mengerti dan paham tentang ketuhanan melalui sifat-sifat kesempurnaan-Nya.
Orang yang taat atas segala perintahnya, dan menjauhi larangan-Nya, serta menghindari hal-hal yang menghantarkannya pada kenikmatan duniawi dan syahwat.
Allah Swt berfirman dalam Q.S. Yunus: 62-64 yang artinya:
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati. (yaitu) orang-orang yang beriman dan bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat…”
Para ulama sufi percaya bahwa para wali memiliki keistimewaan, seperti kemampuan melihat hal-hal ghaib yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya.
Karomah atau kekeramatan pada seorang wali adalah pemberian dari Tuhannya sebagai bentuk penghargaan dan isyarat atas diterimanya segala perbuatan yang telah dilakukannya sebagai persembahan/pengabdian dan ibadah kepada Allah SWT.
Seorang wali merupakan umat dari seorang nabi, jadi seseorang tidak akan menjadi wali apabila ia tidak mengakui risalah nabinya dan taat serta mencintai Tuhannya.
Seorang wali sebagai umat yang taat dan patuh, pasti mengikuti nabinya dengan sungguh-sungguh dalam menjalankan segala ajaran yang dibawa oleh Nabinya.
Sebaliknya, tidak akan mungkin seseorang yang tidak mengakui nabinya dan segala risalah yang dibawanya, menjadi seorang wali Allah.
Contoh Kisah Karomah
Kisah karomah yang dialami seorang ahli ilmu pada masa Nabi Sulaiman As
Saat Nabi Sulaiman As sedang duduk berhadapan dengan para tentaranya yang terdiri atas manusia, hewan, dan jin, beliau meminta kepada mereka mendatangkan singgasana Ratu Bilqis.
Kemudian menurut keterangan, seorang ahli ilmu bernama Asif berkata kepada Nabi SulaimanAs. Perkataan orang berilmu tersebut diabadikan Allah SWT dalam Al-Quran:
قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ
Artinya: “Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: ”Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (QS An-Naml:40)
Kisah Karomah yang Dialami Maryam Binti Imran
Diceritakan pula dalam Al-Quran, Nabi Zakaria As selalu menemukan makanan setiap kali hadir di mihrab Maryam Binti Imran. Allah berfirman dalam QS Ali Imran: 37
فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنْبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا قَالَ يَا مَرْيَمُ أَنَّى لَكِ هَذَا قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَاب
Artinya: “Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharanya. Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata:”Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?” Maryam menjawab: “Makanan itu dari sisi Allah”. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.”
Peristiwa yang dialami oleh Nabi Zakaria tersebut merupakan karomah yang dianugerahkan Allah SWT kepada Maryam Binti Imran.
Allah SWT mentakdirkan bahwa pengasuh Maryam adalah pamannya sendiri, yakni Nabi Zakaria As.
Persamaan dan Perbedaan antara Mukjizat dan Karomah
Persamaan Mukjizat dan Karomah:
- Sama-sama anugerah Allah SWT yang diberikan kepada hamba-Nya
- Sama-sama terjadi atas kehendak Allah SWT
- Terjadi secara tiba-tiba, tidak bisa dipelajari dan tidak bisa dikalahkan oleh apapun
- Sama-sama kejadian luar biasa yang sulit diterima oleh akal sehat manusia
- Sama-sama diberikan untuk mengatasi kesulitan hambanya yang taat kepada-Nya.
Yang diberikan Mukjizat dan Karomah oleh Allah SWT pantas diteladani hidupnya, karena mukjizat dan karomah hanya diberikan kepada hamba-hamba Allah yang bertakwa dan beramal shaleh.
Perbedaan antara Mukjizat dan Karomah:
- Mukjizat hanya diberikan kepada para Nabi dan Rasul yang telah diangkat dan dipilih oleh Allah SWT. Sedangkan karomah diberikan Allah kepada orang-orang yang beriman dan manusia biasa yang ditolong oleh Allah atas kehendak-Nya.
- Mukjizat diberikan sebagai bukti kenabian dan kerasulan sekaligus untuk melemahkan orang kafir yang bermaksud jahat. Sementara karomah diberikan kepada orang yang beriman, sholeh dan taat kepada Allah untuk menolong dan melindungi orang tersebut dari bahaya atau hal yang buruk.
Itu dia penjelasan mengenai Mukjizat dan Karomah, serta persamaannya. Dapat disimpulkan, bahwa Mukjizat dan Karomah memiliki pengertian dan tujuan yang berbeda.
Meski pada realitanya masih banyak orang yang sering kali mengatakan sebuah keajaiban sebagai mukjizat yang datang dari Allah.
Misalnya saat seseorang yang divonis dokter bahwa usianya tidak akan lama lagi karena berbagai faktor penyakit yang diderita.
Sering kali orang mengharapkan pertolongan Allah dengan sebutan menunggu mukjizat.
Penggunaan kata mukjizat tersebut sebetulnya salah, karena seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, mukjizat hanya diberikan kepada para nabi dan rasul yang telah Allah pilih saja.
Demikian pembahasan mengenai Karomah dan Mukjizat pada kesempatan kali ini. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan pembaca semua.
Originally posted 2021-08-12 20:22:04.