Peninggalan Kerajaan Islam – Peninggalan Kerajaan Islam baik di Indonesia maupun di dunia sangatlah banyak. Tak hanya dalam bentuk situs peninggalan Kerajaan Islam juga ada yang berupa Ilmu, kebudayaan, dan sebagainya.
Di Indonesia sendiri masuknya Islam ke nusantara secara langsung maupun tidak berpengaruh terhadap kebudayaan dan cara hidup masyarakatnya.
Proses islamisasi akibat masuknya Islam membawa dampak dan perubahan di segala bidang kehidupan, mulai dari bidang ekonomi, sosial, politik, hingga budaya.
Peninggalan Kerajaan Islam
Bahkan kerajaan-kerajaan di nusantara yang dulu berlatar belakang hindu-Budha juga mengalami proses Islamisasi.
Kerajaan-kerajaan tersebut menerima Islam dengan terbuka karena Islam memang masuk ke nusantara dengan jalan damai lewat perdagangan.
Sejarah kerajaan Islam di Indonesia juga meninggalkan banyak macam peninggalan sejarah. Tentu kita juga perlu tahu apa saja peninggalan sejarah dari kerajaan Islam yang ada di Indonesia.
Hal itu merupakan bagian dari sejarah Indonesia yang tentunya tidak boleh dilupakan. Berikut beberapa peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia.
1. Masjid Agung Demak
Salah satu masjid tertua yang ada di Indonesia ini terletak di Kampung Kauman, Bintoro, Demak, Jawa Tengah.
Seperti namanya masjid tua ini merupakan peningggalan dari kerajaan Islam Demak di Jawa Tengah.
Menurut cerita masjid ini dulunya kerap dijadikan tempat berkumpul para wali di tanah Jawa.
Pendiri masjid ini adalah Raden Patah, Raja pertama Kesultanan Demak. Didirikan tahun 15 Masehi dengan gaya arsitektur tajug tumpang tiga.
Atap masjidnya berbentuk limas yang ditopang dengan delapan tiang yang disebut Saka Majapahit. Bagian atap masjid yang terbagi menjadi tiga bagian menggambarkan Iman, Islam, dan Ihsan.
2. Masjid Gedhe Kauman
Kalau berkunjung ke Yogyakarta, masjid yang satu ini tak boleh terlewatkan untuk dikunjungi.
Selain letaknya yang berada di tengah-tengah kota dan berdekatan dengan keraton juga alun-alun utara Yogyakarta ini memiliki arsitektur yang unik.
Dibagian halaman depannya terdapat kolam yang mengitari masjid. Kolam tersebut diperuntukkan untuk membasuh kaki sebelum masuk masjid.
Air kolam biasa diisi saat mendekati Maulid Nabi karena banyak warga yang berkunjung ke masjid ini untuk melihat sekaten.
3. Masjid Ampel
Sebuah masjid kuno yang terletak di Kelurahan AMpel, Semampir, Surabaya, Jawa Timur.
Luas masjid ini adalah 120 x 180 meter persegi dan didirikan oleh Sunan Ampel pada tahun 1421. Di kompleks masjid ini juga terdapat makan Sunan Ampel.
4. Masjid Raya Baiturrahman
Siapa sih yang tidak tahu Masjid Raya Baiturrahman? Semenjak tragedi tsunami Aceh masjid yang berada di serambi mekah ini makin dikagumi.
Bagaimana tidak jika saat bencana yang menyapu bersih hampir seluruh Aceh bahkan hingga ke negara tetangga tidak meruntuhkan masjid ini.
Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda di tahun 1612. Adapula yang mengatakan kalau masjid Raya Baiturrahman dibangun pada tahun 1292 oleh Sultan Alaidin Mahmudsyah.
Siapapun atau pada tahun berapapun masjid megah ini merupakan landmark Banda Aceh sekaligus peninggalan sejarah Kesultanan Aceh.
5. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Berkunjung ke Yogyakarta rasanya tak lengkap bila tidak mengunjungi Keraton yang ada di tengah-tengah Kota Jogja.
Istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat ini masih ditempati oleh Sultan Hamengkubowono loh.
Secara fisik keraton ini memiliki tujuh komplek inti, yaitu Siti Hinggil Ler, Kamadhungan Ler, Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, kamadhungan Kidul, dan Siti Hinggil Kidul.
Pada tahun 1755 setelah adanya perjanjian Giyanti Keraton Yogyakarta mulai dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I.
6. Keraton Surakarta Hadiningrat
Kesultanan Surakarta juga memiliki Istana Resmi seperti halnya Kesultanan Yogyakarta yang masih ditempati hingga kini. Letaknya berada di Kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
Dulunya didirikan oleh Susuhunan Pakubuwana II di tahun 1744 sebagai pengganti istana atau keraton Kartasura yang porak poranda akibat Geger Pecinan 1743.
Selain menjadi tempat tinggal keluarga Istana situs sejarah ini juga menjadi salah satu obyek wisata di Surakarta. Sebagian komplek keraton dijadikan sebagai museum yang bisa dikunjungi warga.
7. Keraton Surosowan
Di Banten terdapat sebuah keraton peninggalan Kesultanan Banten yang dibangun pada masa Maulana Hasanudin. Keraton ini dibangun sekitar tahun 1522 – 1526 Masehi.
Surosowan mirip sebuah benteng belanda yang kokoh dengan bastion di empat sudut bangunannya. Sehingga pada masa kejayaannya Banten sering disebut Kota Intan.
Gaya arsitektur demikian tak lepas dari perancangnya, yaitu Hendrik Lucasz Cardeel ahli bangunan asal Belanda. Ia kemudian memeluk Islam dengan gelar Pangeran Wiraguna.
8. Istana Maimun
Salah satu Ikon Kota Medan adalah Istana Maimun yang merupakan peninggalan Kesultanan Deli.
Terletak di Jalan Brigadir Jenderal Katamso, Sukaraja, Medan Maimun, Medan, Sumatra Utara. Disesain oleh arsitek berkebangsaan Italian dan dibagun pada masa Sultan Mahmud Al Rasyid.
9. Hikayat Amir Hamzah
HAH atau Hikayat Amir Hamzah merupakan sebuah epos Melayu yang menceritakan tentang perjuangan Amir Hamzah dalam Berdakwah Islam.
Kedudukan peninggalan sejarah ini sangat populer dikalangan bangsa Melayu. Karya sastra Melayu ini terdiri dari 1843 halaman naskah ukuran folio.
10. Hikayat Hang Tuah
Zaman kemakmuran Kesultanan Malaka, Hang Tuah merupakan tokoh yang termasyhur.
Hang Tuah merupakan seorang laksamana yang beraasal dari keluarga miskin. Meskipun demikian berkat kegigihan dan keberaniannya ia berhasil menjadi laksamana besar.
Laksamana Hang Tuah memiliki beberapa karib, diantaranya Hang Jebat, Hang Kesturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu. Hikayat ini berisi tentang kisah kesetiaan Hang Tuah pada Sri Sultan.
11. Syair Abdoel Moeloek
Sjair Abdoel Moeloek merupakan syair dari tahun 1847 yang dikarang oleh Raja Ali Haji dan putrinya Saleha.
Syair ini bercerita tentang seorang wanita yang membebaskan suaminya dari Raja Hindustan dengan menyamar sebagai pria.
12. Grebeg
Grebeg merupakan sebuah upacara adat Jawa yang sudah menjadi tradisi di saat hari-hari besar Islam, contohnya saja pada saat Maulid Nabi.
Acara grebeg saat ini masih dilestarikan oleh Kerato Yogyakarta, Keraton Surakarta, juga Kabupaten Demak.
Jika di Yogyakarta dan Surakarta grebeg pada saat maulid Nabi dinamakan Grebeg Mulud lain halnya dnegan di Demak yang sering disebut Grebeg Besar Demak.
Kesamaan pada masing-masing Grebeg adalah adanya kirab budaya dan ziarah.
13. Sekaten
Sekaten merupakan sebuah rangkaian kegiatan tahunan yang diadakan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Orang-orang kebanyakan salah mengartikan sekaten dengan acara pasar malam yang digelar di alun-alun.
Padahal inti acara sekatenjustru pagelaran musik gamelan yang dimainkan seminggu penuh sebelum Maulid.
Istilah sekaten diambil dari bahasa Arab, yaitu Syahadatain yang artinya dua kalimat syahadat.
Berhubung jaman dulu orang lidah Jawa susah untuk menyebut kata syahadatain jadilah sebutan sekaten itu muncul.
Dahulu untuk menarik orang-orang agar mau mengenal Islam adalah lewat musik karena orang pada jaman itu menyukai gamelan.
Jadilah Sunan Kalijaga menjadikan pagelaran musik gamelan untuk media berdakwah.
Para penonton yang ingin menonton diajarkan untuk membaca dua kalimat syahadat atau syahadatain.
14. Tabuik
Tabuik merupakan perayaan yang diadakan oleh masyarakat Minangkabau di daerah pantai, Sumatra Barat khususnya Pariaman.
Perayaan ini diadakan untuk memperingati gugurnya Husain ra. Cucu dari Rasulullah SAW. Festifal ini diadakan setiap tanggal 10 Muharram atau hari Asyura.
15. Makam Raja Mataram di Imogiri
Komplek Makam Raja Imogiri merupakan kompleks makam tempat disemayamkannya raja-raja Kesultanan Mataram.
Makam ini masih sering diziarahi terutama bila ada acara besar atau hari-hari besar Islam.
Demikian penjelasan kami mengenai Peninggalan Kerajaan Islam yang Ada Di Indonesia. Semoga bermanfaat.
Originally posted 2021-08-02 09:55:08.