Hadits tentang Persahabatan dan Cara Memilih Teman yang Baik

Hadits tentang Persahabatan – Persahabatan merupakan suatu ikatan pertemanan yang kuat. Semua sahabat atau teman bergaul adalah cerminan dari diri kita.

Sebagaimana para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang memiliki kebaikan hati serupa dengan Rasullullah.

Sahabat-sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam merupakan orang-orang yang telah mendapatkan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Mereka berjuang bersama-sama dengan Rasulullah untuk menegakkan Islam dan berdakwah Islamiyah ke berbagai pelosok negeri.

Berkat mereka kita bisa merasakan nikmat Iman dan Islam.


Hadits tentang Persahabatan


Kembali lagi kedalam hubungan persahabatan. Sebenarnya dengan melihat bersama siapa saja kita bergaul kita dapat mengetahui cerminan diri kita.

Hal ini telah dijelaskan oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dalam sabdanya:

الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ (أخيه) الْمُؤْمِنِ

Artinya: Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin

Jika seseorang biasa berkumpul dengan teman-temannya yang hibi menum-minuman keras, berjudi, dan pelaku kehidupan bebas, maka kurang lebih dia seperti itu juga.

Begitu juga sebaliknya, jika dia biasa bergaul dengan orang yang rajin ikut kajian, rajin sholat, dan ibadah lainnya, maka kurang lebih dia juga seperti itu.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan ruh dan juga menciptakan sifat-sifat bagi ruh tersebut.

Diantara sifat-sifat ruh adalah dia tidak mau bekumpul dan bergaul dengan selain jenisnya.

Coba saja kita perhatikan lingkungan persahabatan kita sendiri. pasti teman-teman kita kurang lebih sama dengan kita.

Itu juga yang membuat kita nyaman dengan mereka dan menjalin hubungan persahabatan.

Apakah ada seseorang yang waras mau bersahabat dengan kumpulan orang gila? Tentu tidak bukan.

Pasti kita hanya mau membantu mereka atas dasar empati terhadap sesama manusia, dan bukan menjalin persahabatan dengan mereka.

Seperti itulah persahabatan terjalin.

Memilih Teman Pergaulan

Memilih teman yang baik adalah sesuatu yang tidak bisa dianggap enteng.

Islam mengajarkan untuk kita tidak salah dalam memilih teman atau sahabat. Dalam haditsnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Artinya: Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman

Berdasarkan hadits diatas bisa dipastikan jika teman yang kita pilih berpengaruh terhadap diri kita sendiri.

Sahabat dapat mempengaruhi agama, pandangan hidup, kebiasaan, akhlak, serta sifat-sifat seseorang.

Janganlah kita memilih teman berdasarkan pikiran kalau dia keren, kaya, populer, dan sebagainya karena hal itu tidak berguna sama sekali untuk kehidupan akhirat kita.

Pilihlah sahabat yang baik budinya, yang ada di samping kita dikala susah dan senang, serta mampu membawa kita lebbih dekat dengan Allah Ta’ala.

Syaikh Abdul Muhsin Al Qasim berkata bahwasannya sifat manusia adalah cepat terpengaruh dengan teman pergaulannya.

Tidak hanya itu bahkan manusia bisa saja terpengaruh dengan seekor binatang ternak.

Melihat pernyataan diatas mungkin bisa kita kaitkan dengan kisah fiksi Tarsan atau Mowgli yang bersikap layaknya hewan karena dibesarkan dihutan.

Kedua tokoh fiksi tersebut bahkan awalnya tidak bisa berbicara layaknya manusia pada umumnya. Begitu juga dengan persahabatan yang kita jalin.


Ciri Teman yang Baik Dijadikan Sahabat


1. Berakidah yang lurus

2. Bermanhaj yang lurus

3. Taat dalam beribadah serta jauh dari perbuatan maksiat

4. Berakhlak terpuji dan Tutur katanya baik

5. Suka menasihati di dalam kebaikan

6. Zuhud terhadap dunia dan tidak berambisi mengejar kedudukan

7. Banyak ilmu darinya atau dapat berbagi ilmu dengannya

8. Berpakaian yang Islami

9. Selalu menjaga kewibawaan dan kehormatan dirinya dari hal-hal yang tak layak menurut pandangan masyarakat

10. Meninggalkan hal-hal yang kurang manfaat

Mencari teman atau sahabat yang baik bukan berarti tidak boleh berbaur dengan orang lain.

Kita tetap harus bersosialisasi dengan siapa saja, baik itu orang kafir, orang fasik, dan orang-orang berkarakter buruk lainnya.

Namun, bergaul dengan mereka harus diniati untuk membimbbing mereka ke jalan yang benar dan bukan justru mengikuti mereka.

Demikian penjelasan kami mengenai hadits tentang persahabatan. Semoga bermanfaat.

Originally posted 2021-08-17 09:19:46.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.