Pantun dapat diartikan dengan suatu karya yang mendidik sekaligus menghibur dan menegur bagi para pelaku pantun tersebut.
Selain itu, pantun juga dapat digunakan sebagai perantara mengungkap pikiran dan perasaan, karena pada hakikatnya ungkapan itu telah tersusun secara rapi dan jelas.
Tak heran apabila sebagian dari masyarakat kita menyukai pantun sebagai media candaan dalam komunikasi sehari-sehari.
Terlebih jika ciri ciri pantun mereka gunakan dalam megawali proses ritual pernikahan, seperti adat pernikahan betawi misalnya.
Pengertian Pantun
Dalam pengertian secara global, pengertian pantun adalah sebuah karya puisi melayu lama dari Indonesia yang terdiri atas sampiran dan isi ber-rima a-b-a-b.
Konon kata “pantun” merupakan hasil dari rujukan bahasa jawa kuno yakni “tuntun”.
Tidak hanya mempunyai irama dan rima yang indah, namun pantun juga memiliki makna terpenting di dalamnya.
Usut punya usut, ternyata pantun bermula dari karya sastra Indonesia yang diungkapkan secara lisan, namun saat ini ciri ciri pantun lebih sering diungkapkan dalam bentuk tertulis daripada secara lisan.
Hal ini dikarenakan seiring laju perkembangan zaman dan banyaknya sosial media yang bertebaran.
Ciri-ciri Pantun
Umumnya, setiap pantun memiliki ciri khas tersendiri, seperti yang tertera pada ciri-ciri pantun berikut ini.
- Setiap pantun memiliki bait yang tersusun oleh beberapa baris. Umumnya satu bait terdiri atas empat baris.
- Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata
- Tiap baris terdiri atas 4 sampai 6 kata
- Tiap bait pantun mengandung sampiran dan isi. Baris pertama dan kedua berupa sampiran, sedangkan baris ke-3 dan ke-4 berupa isi. (Meskipun sampiran tidak berkaitan secara langsung dengan isi, namun ada baiknya jika beberapa kata pada sampiran tersebut berupa cerminan dari isi yang akan disampaikan)
- Pantun bersajak a-a-a-a atau lebih umumnya a-b-a-b (tidak diperkenankan berssajak a-a-b-b atau sajak lainnya)
1. Bait pantun, terdiri atas 4 baris
Ciri pantun yang paling utama yaitu menulis tiap-tiap baitnya.
Pada suatu pantun, ada sebuah aturan baku yakni tiap bait harus berisi 4 larik atau baris. Tidak diperkenankan untuk melebihi dari itu.
2. Sampiran
Bunga kenanga di atas kubur Pucuk sari pandan Jawa Apa guna sombong dan takabur Rusak hati badan binasa
Baris pertama dan kedua dalam pantun diatas disebut dengan sampiran. Berfungsi sebagai pembentuk nada atau rima. Ciri khas dari pantun melayu yakni memiliki hubungan dengan alam sekitar.
Biasanya sampiran tidak mempunyai makna khusus. Terkadang sampirannya mengandung makna terselip dalam pantun-pantun tertentu.
3. Isi Pantun
Baris ketiga dan keempat merupakan bagian isi atau pesan yang akan disampaikan.
Seperti pada pantun diatas yang berisi pesan bahwasanya kita dilarang untuk bersikap angkuh, sombong dan arogan.
Karena sifat tersebut dapat mengeruhkan hati dan membuat kita semakin dibenci.
4. Jumlah Kata dalam Pantun
Seperti yang telah kita pelajari diatas bahwasanya satu baris memiliki 4 hingga 6 kata.
Tak jarang ada pula pantun yang memiliki lebih dari 4 kata. Meskipun begitu, umumnya satu baris dalam pantun memang hanya 4 kata.
5. Jumlah Suku Kata
Batas rentang suku kata dalam satu baris harusnya terdiri dari 8 sampai 12 suku kata. Seperti pantun diatas yang sudah saya lengkapi dengan jumlah rentang suku katanya.
Lantas bagaimana jika suku katanya kurang atau malah lebih dari jumlah tersebut? Hampir dipastikan akan merusak nada atau rima dari pantun diatas.
6. Pola atau Sajak Pantun
Secara umum pantun memiliki dua jenis saja, yaitu a-a-a-a atau a-b-a-b. Contoh pantun pola a-a-a-a
Tanam bonsai faritat terbaru
Diberi pupuk daunnya biru
Bila nonton selesai harap tidur buru-buru
Biar gak digigit nyamuk tidurnya pakai kelambu
Pantun di atas memiliki pola a-a-a-a karena suku kata akhirnya sama, berbunyi u -> terbaru, biru, buru-buru, kelambu. Contoh pantun pola a-b-a-b
Orang buta jalan dituntun
Yang menuntun si kabayan
Mari kita bermain pantun
Melepas lelah seharian
Pantun di atas memiliki pola a-b-a-b karena akhiran baris pertama (a) sama dengan barisan ketiga (a). Bunyi akhir dari baris kedua (b) sama dengan bunyi akhir barisan baris keempat (b) Lebih jelasnya..
Baris pertama : dituntun (pola a) Baris kedua : kabayan (pola b) Baris ketiga : pantun (pola a) Baris keempat : seharian (pola b)
Jenis Jenis Pantun Berdasarkan Isinya
Sejatinya pantun memiliki beragam jenis, ada beberapa pantun yang biasanya sering dipakai dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Seperti berikut ini:
1. Pengertian Pantun Jenaka
Pantun Jenaka merupakan sebuah pantun menghibur yang biasanya di dengarkan oleh banyak orang.
Bahkan, pantun ini sempat digunakan sebagai sarana sindir-menyindir agar keakraban senantiasa terjalin selama kata-kata yang terucap tidak berlebihan/membuat tersinggung.
Contoh Pantun Jenaka:
Dimana kuang hendak bertelur
Diatas lata dirongga batu
Dimana tuan hendak tidur
Diatas dada dirongga susu
Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat
2. Pengertian Pantun Seloka
Pantun seloka merupakan sejenis pantun berkait yang terdiri atas lebih dari 1 bait.
Hal ini dikarenakan pantun seloka merupakan bagian/jalinan atas beberapa bait.
Dari beberapa kata bait itulah sehingga pantun ini memiliki sebutan lain yakni pantun berkait.
Contoh Pantun Seloka:
Lurus jalan ke Payakumbuh, Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh, Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan, Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan, Ke mana untung diserahkan.
3. Pengertian Pantun Agama
Pantun agama merupakan pantun yang berisi kalimat wejangan atau suatu pemahaman yang berkaitan khusus dengan hukum agama.
Pantun agama biasanya mengandung nasehat pedoman sesuai dengan kaidah yang ada dalam agama.
Contoh Pantun Agama:
Buat apa berbaju batik kalau tidak pake selendang
Buat apa berwajah cantik kalau tidak rajin sembahyang
Pergi ke pantai membawa tikar
Harus permisi pada orangtua
Anak baik dan anak pintar
Pasti disayang oleh semua
4. Pengertian Pantun Nasehat
Pantun nasehat merupakan salah satu dari jenis pantun penuntun yang mengandung beberapa pesan moral yang sarat akan nilai-nilai luhur, baik dari budaya, norma sosial sampai dengan agama.
Dengan pantun nasehat, nilai-nilai luhur dapat diajarkan ke tengah masyarakat agar dapat diwariskan secara turun temurun ke anak cucunya.
Contoh Pantun Nasehat:
Anak elang jatuh ke rawa
Ditolong oleh menjangan rusa
Kasih dan sayang orang tua
Selalu ada sepanjang masa
Hari rabu memetik kelapa
Airnya segar hilang dahaga
Hormati Ibu juga Bapak
Agar kelak masuk surga
5. Pengertian Pantun Karmina
Pantun karmina atau biasa disebut dengan pantun kilat, merupakan salah satu jenis pantun singkat yang berisi 2 baris saja.
Sedangkan, umumnya pantun biasa berjumlah 4 barus. Pantun karmina mempunyai pola a-a.
Contoh Pantun Karmina:
Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu tanya pula
Kura-kura dalam perahu
Pura-pura tidak tahu
Jenis Pantun Berdasarkan Kelompok Usia
Berdasarkan siklus kehidupan atau usia, macam-macam pantun dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
1. Contoh Pantun Anak-anak
Kancil jatuh kakinya luka
Untung ditolong oleh rusa
Naik delman siapa suka
Kita putar-putar desa
Memang kancil kakinya luka
Ia bercerita pada si rangkok
Delman banyak yang suka
Kuda berjalan lenggak-lenggok
Burung bangau bermain di paya
Lalu terbang jauh ke kota
Pak kusir selalu setia
Temani kami dengan cerita
Pantun anak-anak adalah sebuah pantun yang berkaitan dengan kehidupan masa kanak-kanak.
Biasanya pantun ini sering digambarkan dengan makna suka cita maupun duka cita.
2. Contoh Pantun Remaja
Bedak pupur dibuat dari sagu
Untuk menghias wajah sendiri
Wahai adik janganlah ragu
Abang cinta setengah mati
Menari harus dengan irama
Tapi jangan seorang diri
Boleh saja jalan bersama
Asal jangan mencuri hati
Jangan dimakan nasi basi
Karena itu sudah terkena hama
Kalau adik masih sendiri
Bolehkah abang jalan bersama
Berlayar kita naik perahu
Layar berkembang di udara
Kalau boleh adik tahu
Apa maksud abang bertanya
Yakni sebuah pantun yang berkaitan dengan kehidupan masa muda. Biasanya, pantun remaja mengandung makna perkenalan, asmara, perasaan hingga rumah tangga.
3. Contoh Pantun Dewasa
Bunga kenangan di atas kubur
Pucuk sari pandan jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
Tiap napas tiadalah kekal
Siapkan bekal menjelang wafat
Turutlah Nabi siapkan bekal
Dengan sebar ilmu manfaat
Daun terap di atas dulang
Anak udang mati di tuba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
Yakni sebuah pantun yang berkaitan dengan kehidupan orang tua. Umumnya pantun ini mengutip hal-hal yang berbau nasihat, adat budaya hingga agama.
Demikian penjelasan kami mengenai Ciri Ciri Pantun. Semoga bermanfaat dan Terimakasih.
Originally posted 2020-12-26 14:03:48.