Sejak dahulu kala banyak negara lain ingin menguasai Indonesia yang kala itu masih berdiri sendiri sebagai pulau-pulau. Selain karena mengincar sumber daya alam berupa rempah-rempah dan minyak bumi, keberagaman suku bangsa di Indonesia memberikan daya tarik tersendiri bagi bangsa asing.
Bahkan hingga kini negeri Nusantara menjadi salah satu destinasi wisata yang diincar para turis dari berbagai belahan negara. Jika dulu rempah dan minyak bumi menjadi daya tarik utama, kini banyak wisatawan asing berkunjung untuk dapat melihat dan mempelajari keragaman budaya di Indonesia.
Seperti yang kita ketahui Indonesia merupakan negara yang terdiri dari pulau-pulau, mulai dari ujung Sabang hingga Merauke. Lima Pulau besar membentuk Nusantara adalah Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.
Setiap pulau terdiri dari berbagai provinsi dengan masing-masing suku asli yang menghuninya. Namun di zaman yang sudah serba canggih saat ini, masing-masing daerah kini dapat dihuni oleh berbagai orang dari berbagai suku, seperti halnya di kota Jakarta.
Kira-kira ada suku apa saja yang telah mempersatukan Indonesia ini, simak ulasan di bawah ini.
Beberapa Suku Bangsa Terbesar di Indonesia
Budaya, adat dan istiadat berdasarkan suku bangsa di Indonesia hingga kini masih terasa sangat kental. Setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing, mulai dari tarian tradisional, lagu daerah, hingga upacara adat yang terdapat unsur sakral di dalam nya.
Lahirnya seni dan budaya tersebut terbentuk dari kebiasaan atau tradisi di lingkungan masyarakat, yang kita kenal dengan sebutan adat. Sepertinya halnya tari kecak yang lahir kisah Ramayana dan tradisi Sahyang.
Tradisi tersebut merupakan bagian dari acara pemujaan Hyang Widi dan upacara penolakan bala untuk mengusir penyakit tertentu. Tari yang diciptakan Wayan Limbak ini kini populer hingga ke mancanegara dan menjadi salah satu ikon wisata di Bali.
Kurang lebih terdapat 300 kelompok etnik di Indonesia, dengan jumlah suku bangsa sebanyak 1340, berdasarkan data dari sensus BPS pada tahun 2010 silam. Nah suku asli Indonesia sendiri ada apa sajakah?
Baca juga: Pengertian Suku Bangsa
1. Suku Jawa
Berdasarkan jumlah populasinya, maka suku Jawa menjadi suku terbanyak di Indonesia. Sekitar 40% dari penduduk Indonesia berasal dari suku Jawa, berjumlah kurang lebih sebanyak 96 juta penduduk. Terdiri dari suku Jawa asal Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Peradaban suku Jawa termasuk dalam golongan peradaban tertua dalam sejarah Indonesia, sejak zaman Hindu-Budha masuk ke Nusantara. Sebagian besar dari kesenian suku Jawa mengandung unsur Hindu-Budha, seperti halnya dalam pementasan wayang.
Selain pementasan kesenian, berbagai upacara sakral hingga kini masih dipercaya dan diyakini oleh masyarakat setempat. Selain di Pulau Jawa sendiri ternyata suku Jawa juga terdapat di Suriname, Amerika Selatan.
Orang-orang suku Jawa asli dibawa oleh para kolonial Belanda ke Suriname sebagai pekerja hingga menetap lama disana. Kini turun temurun sebagian populasi penduduk Suriname terkenal dengan sebutan Jawa Suriname.
2. Suku Betawi
Masih terletak di Pulau Jawa, suku Betawi juga termasuk ke dalam deretan suku terbesar di Indonesia dengan jumlah kurang lebih 6,8 juta penduduk. Merupakan suku asli penduduk Jakarta yang sejak abad ke-17 berasal dari nama Batavia.
Batavia adalah nama yang diberikan oleh kolonial Belanda untuk orang-orang yang menempati wilayah Jakarta saat itu. Uniknya suku ini merupakan hasil asimilasi dari perpaduan budaya Cina, Arab, Portugis, Belanda, Melayu, Jawa, Sunda dan lain sebagainya.
Akulturasi budaya tersebut tercermin dalam hal kesenian, pakaian, bahasa, maupun makanan keseharian. Perpaduan budaya merupakan hasil dari praktik perdagangan, dimana pada zaman dahulu kala Jakarta menjadi pusat pelabuhan dagang dari berbagai penjuru negara.
Jika suku Jawa banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu-Budha, maka budaya Betawi lebih banyak mengandung unsur Islam. Hampir keseluruhan orang Betawi muslim, sehingga norma-norma keseharian mereka mencerminkan budaya Islam, seperti kesenian menggunakan alat musikrebana.
3. Suku Sunda
Suku terbesar kedua di Pulau Jawa dan di Indonesia adalah etnis Sunda. Lebih tepatnya berasal dari provinsi Jawa Barat, kurang lebih terdiri dari 36 juta dari jumlah (15,5%) penduduk Indonesia. Dahulu wilayah Jawa Barat dikenal dengan sebutan Tanah Pasundan atau Tatar Sunda.
Mulai dari daerah Banten, Cirebon, Purwakarta, Cianjur, Sumedang, Bandung, hingga Ciamis semua memiliki khas tersendiri. Khususnya dari segi dialek bahasa keseharian, ada dialek Sunda Bandung maupun dialek Sunda Banten dan lainnya.
Kesenian ternama dari Tanah Pasundan adalah wayang golek dan seni tembang. Kisah Ramayana dan Mahabarata yang menghiasi pementasan wayang golek menjadi hiburan yang hits pada zamannya. Sebuah permainan alat musik yang khas mengiringi pementasan tersebut, yaitu iringan angklung.
Dari segi politik, orang yang pertama kali melakukan hubungan diplomatik dengan bangsa lain berasal dari suku Sunda. Sang Hyang Surawisesa melakukan hubungan diplomatik dengan bangsa Portugis di Malaka pada abad ke-15, saat itu beliau menjabat sebagai Raja Samian.
4. Suku Batak
Suku ini terkenal dengan watak yang tegas dan pekerja keras, terbukti orang Batak dapat kita jumpai di berbagai penjuru daerah Indonesia. Batak adalah sebuah sebutan bagi mereka yang berasal dari Pulau Sumatera bagian utara.
Baik itu dari Kabupaten Karo, Simalungun, Dairi, Tapanuli, dan daerah lainnya di Sumatera Utara. Suku Batak sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Batak Angkola, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Pakpak Dairi, Batak Simalungun, dan Batak Toba.
Namun dalam kelompok besar terbagi menjadi Batak Toba dan Batak Pakpak Dairi. Unsur budaya yang kental dari suku Batak adalah rumah adat dengan arsitektur yang unik disertai hiasan bermotif. Jika diperhatikan secara seksama, motif tersebut dituangkan sebagai bentuk hiasan kain ulos.
Sebuah kain hasil tenunan yang menjadi ciri khas budaya Batak. Baik budaya perkawinan, mendirikan rumah, upacara kematian, kesenian daerah, penyambutan tamu, hingga kain ulos ini juga digunakan untuk upacara kematian.
5. Suku Minangkabau
Berikutnya suku bangsa di Indonesia yang memiliki pengaruh cukup besar dalam sejarah adalah suku Minangkabau. Salah satunya yaitu dalam hal menyebarkan Islam di Nusantara.
Orang Minangkabau berjumlah kurang lebih 6,4 juta jiwa dari total seluruh penduduk Indonesia (2.73%). Meski tak sebanding dengan jumlah penduduk Jawa, namun kebanyakan tokoh sejarah di Indonesia berasal dari ranah Minang.
Seperti tokoh proklamator Indonesia yaitu Bung Hatta, lahir di Bukittinggi pada tanggal 12 Agustus tahun 1902. Beliau merupakan pemuda yang aktif dalam organisasi Sumaranen Bond wilayah Padang hingga akhirnya menjadi negarawan ternama dari Minangkabau.
Dalam bidang agama ada Tuanku Imam Bonjol yang namanya hingga kini dikenang oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Beliau lahir di Bonjol, Luhak Agam (Pasaman) pada tahun 1772 dengan nama asli Muhammad Shahab, dan wafat dalam pengasingan di Minahasa pada tahun 1864.
Di zaman penjajahan Tuanku Imam Bonjol memimpin perang melawan Belanda pada tahun 1803-1821, yang kita kenal sebagai Perang Padri. Perang yang terjadi akibat adanya pertentangan masalah agama antara suku Minang dan Mandailing, hingga akhirnya berubah menjadi perang melawan kompeni.
Tokoh perjuangan lainnya yaitu Tan Malaka, Sutan Syahrir, Agus Salim, M. Yamin, Buya Hamka, Rasuna Said, Rohana Kudus, hingga penyair Chairil Anwar. Mereka memiliki perannya masing-masing dalam memperjuangkan kemerdekaan dan Hak Asasi Manusia di Indonesia.
Kira-kira itulah lima suku besar yang memiliki peran dan kisah dalam perjuangan sejarah Indonesia. Baik dalam hal kemerdekaan, agama, pendidikan, hingga budaya kesenian.
Sekian dulu ulasan mengenai suku bangsa di Indonesia, lain kali kita bahas suku lainnya yang berjumlah sangat banyak. Meski beragam, namun kita Indonesia adalah negara “Bhineka Tunggal Ika”, meski berbeda namun tetap satu jua.
Originally posted 2020-04-19 10:00:45.