Jika diambil secara garis besar puisi merupakan karya sastra yang mengandung irama, lirik dan bisanya menggunakan beberapa kata kiasan untuk memperindah bahasanya.
Ciri-ciri Puisi
Di bawah ini akan dijelaskan karakteristik puisi secara umum dan karakteristik puisi lama dan puisi baru. Selain itu, unsur-unsur puisi dan struktur puisi dan pemahamannya akan dibahas.
Ciri Puisi Lama
- Anonim atau tidak diketahui siapakah nama pengarang puisi.
- Terikat pada jumlah baris, rima, irama, diksi, intonasi dan sebagainya.
- Memiliki gaya bahasa yang statis/tetap dan klise.
- Isinya cenderung fantastis dan istanasentris
- Merupakan sastra lisan karena disampaikan dan diajarkan dari mulut ke mulut.
Ciri Puisi baru
Puisi Baru yaitu jenis puisi yang tidak lagi terikat oleh hukum yang mempunyai bentuk lebih bebas dari puisi usang dalam segala hal menyerupai rima, baris, bait, diksi dan sebagainya.
Untuk membuat puisi yang bagus anda haruslah memahami ciri ciri puisi baru dengan baik
- Bersifat simetris atau mempunyai bentuk rapih.
- Memiliki sajak yang teratur.
- Lebih memakai sajak syair, atau pola pantun.
- Umumnya berbentuk empat seuntai.
- Terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra).
- Dalam setiap kesatuan terdapar 4 hingga 5 suku kata.
Beberapa jenis puisi baru
- Puisi gres sendiri sanggup dikatogerikan menjadi 2 macam yakni berdasarkan isi dan berdasarkan bentuk:
- Balada: yaitu puisi yang meliputi wacana sebuah kisah atau kisah.
- Hymne merupaka puisi yang dimaksudkan untuk menunjukkan rasa bangga kepada Ytuhan, negara atau hal yang dianggap penting dan bersejarah.
- Romansa: yaitu puisi yang mengungkapkan perasaan yang umunya mengakibatkan pengaruh romantisme.
- Ode: yaitu puisi yang bersifat mempersembahkan sanjungan kepada orang yang sangat berjasa. Seperti contoh puisi diberikan kepada orang tua, pahlawan, dan orang orang besar.
- Epigram biasanya merupakan tuntunan dan pandangan hidup. Biasanya puisi jenis ini disampaikan dengan masuk nasehat atau mengarahkan ke arah yang benar dan bisa dijadikan pedoman.
- Elegi: yaitu puisi yang mengungkapkan kesedihan atau tangisan berupa ratapan diri sendiri, atau menyesali suatu peristiwa.
- Satire: yaitu puisi yang didalamnya mengandung unsur sindiran atau Koreksi an terhadap seseorang atau sesuatu.
Puisi baru juga dibedakan berdasarkan bentuknya
- Distikon: yaitu puisi dimana khusus terdapat dua baris saja pada setiap baitnya atau sering disebut puisi dua seuntai.
- Terzina: yaitu puisi yang mempunyai tiga baris dalam setiap baitnya atau disebut puisi tiga seuntai.
- Kuatrain: yaitu puisi dimana terdapat empat baris kalimat disetiap baitnya atau disebut dengan puisi empat seuntai.
- Kuint: yaitu puisi yang mempunyai lima baris kalimat dalam setiap baitnya atau di sebut puisi lima seuntai.
- Sektet: yaitu puisi yang mempunyai enam baris kalimat di setiap baitnya atau dsebut puisi enam seuntai.
- Septime: yaitu puisi yang mempunyai tujuh baris kalimat di setiap baitnya atau disebut dengan puisi tujuh seuntai.
- Oktaf: yaitu puisi yang mempunyai delapan baris kalimat di setiap baitnya atau disebut dengan puisi delapan seuntai.
- Soneta: Soneta ialah puisi paling populer di kalangan penyair alasannya yaitu terkesan susah untuk diciptakan dan ialah sebuah tantangan bagi seorang penyair. Soneta sendiri erupakan jenis buisi gres yang mempunyai empat belas baris kalimat yang terbagi menjadi empat bait dimana dua bait pertama mengandung empat baris dan dua baris terakhir mengandung tiga baris.
Struktur Puisi
Pada umumnya unsur-unsur puisi sanggup dibagi berdasarkan strukturnya menjadi dua jenis yakni struktur fisik dan struktur batin.
1. Struktur Fisik
Untuk itu anda haruslah mengetahui apa saja yang termasuk dalam struktur fisik.
Tipografi
Tipografi ialah bentuk puisi yang dipenuhi dengan kata, tepi kiri kanan, dan tidak mempunyai pengaturan baris hingga pada baris puisi yang tidak selalu diawali karakter besar (kapital) dan diakhiri dengan tanda titik. Namun hal semacam ini sanggup memilih pemaknaan dari suatu puisi.
Diksi
Merupakan pilihan kata uang dipakai oleh seorang penyair untuk puisinya. Kata kata yang disusun dalam puisi haruslah memiliki tekanan, nada dan irama sehingga puisi lebih memancarkan keindahannya.
Imaji
Imaji atau yang lebih kerap disebut denganimajinasi ialah unsur yang melibatkan penerapan indra manusia, menyerupai imaji penglihatan, imaji bunyi dan lain sebagainya. Penggunaan imaji bertujuan biar pembaca maupun pendengar sanggup berimajinasi atau membayangkan bahkan mencicipi apa yang dirasakan oleh penyair.
Kata kiasan
Dalam sebuah puisi biasanya menggunakan sebuah kiasan. Hal tersebut dimaksudkan agar bisa berimajinasi dan lebih indah untuk dibaca atau diperdengarkan.
Gaya Bahasa
Gaya bahasa ialah penerapan bahasa yang bersifat seolah olah menghidupkan dan mengakibatkan makna konotasi dengan memakai bahasa figuratif. Umumnya gaya bahasa yang dipakai pada puisi berbentuk majas menyerupai majas metafora, simile, anafora, paradoks dan lain sebagainya.
Irama/Rima
Irama atau rima yaitu persamaan bunyi di awal, tengah maupun final puisi.
2. Struktur Puisi Batin
Struktur batin puisi, atau sering disebut sebagai esensi puisi, adalah hal-hal yang berkaitan dengan elemen batin pembacaan puisi. Ada 4 struktur dalam puisi, yaitu tema, nada dan mandat.
Tema
Memahami tema puisi adalah elemen utama dalam puisi karena tema tersebut terkait erat dengan makna yang dihasilkan dari sebuah puisi. Tema tersebut menjadi dasar dan garis besar dari isi puisi tersebut.
Rasa
Memahami rasa puisi adalah sikap penyair terhadap materi pelajaran yang terkandung dalam puisinya. Pengungkapan tema dan perasaan terkait erat dengan latar belakang sosial, pengalaman dan psikologi penyair.
Nada
Memahami nada puisi adalah sikap penyair kepada pembacanya. Nada berhubungan dengan tema dan selera yang diarahkan oleh penyair kepada pembaca, itu bisa menggurui, mendikte, sombong, bernada tinggi atau seolah-olah mereka ingin bekerja dengan pembaca.
Mandat / Tujuan
Memahami mandat atau tujuan dalam puisi adalah pesan yang terkandung dalam sebuah puisi. Pesan dapat ditemukan dengan menafsirkan puisi secara langsung.
Unsur Puisi
Sederhananya, batang puisi terbentuk dari beberapa elemen, yaitu kata-kata, garis, bait, bunyi dan makna. Lima elemen puisi ini saling memengaruhi integritas puisi.
1. Kata
Elemen utama dari pembentukan puisi adalah kata. Pilihan kata yang tepat menentukan kesatuan dan integritas elemen-elemen lainnya.
2. Garis / Larik
Larik atau garis menjadi elemen penting dari puisi berikutnya. Larik bisa hanya satu kata, bisa dalam bentuk frasa atau bisa seperti kalimat utuh.
Dalam puisi lama, jumlah kata dalam array biasanya empat, tetapi dalam puisi baru tidak ada batasan.
3. Bait
Umpan adalah kumpulan susunan / garis yang diatur secara harmonis. Dalam ayat ini biasanya ada satu kesatuan makna.
Dalam puisi lama, jumlah larik dalam sebuah ayat biasanya empat, tetapi dalam puisi baru tidak dibatasi.
4. Bunyi
Elemen puisi lainnya adalah bunyi. Elemen suara dalam penyusunan dan pembacaan puisi dibentuk oleh dua faktor, yaitu sajak / sajak dan ritme / ritme.
- Rima (persajakan) adalah suara yang disebabkan oleh huruf atau kata-kata dalam baris dan bait.
- Irama (rytme) adalah pergantian tinggi rendah, pendek pendek, dan suara lembut lembut.
5. Makna
Makna adalah elemen yang berisi tujuan pemilihan kata, susunan dan pembentukan ayat. Makna bisa menjadi isi dan pesan dari puisi itu.
Demikian penjelasan kami mengenai Ciri Ciri Puisi. Semoga bermanfaat.
Originally posted 2020-12-25 14:42:30.