Tugas Malaikat Nakir (Golongan yang Terbebas dari Pertanyaannya)

Tugas Malaikat Nakir – Seorang muslim yang beriman tentu mengimani adanya alam barzah seperti halnya kita mengimani adanya hari akhir (kiamat).

Di alam barzah inilah ruh yang meninggalkan jasadnya akan berjumpa dengan Malaikat Nakir dan Munkar.


Tugas Malaikat Nakir


Malaikat Nakir mempunyai tugas yang sama dengan Malaikat Munkar, yaitu menanyakan tentang perbuatan apa saja yang telah dilakukan oleh manusia semasa hidupnya didunia.

Manusia tidak akan bisa berbohong, karena saat itu yang menjawab pertanyaan dari Malaikat Nakir bukanlah mulut, melainkan anggota tubuh yang lain yang atas kehendak Allah bisa menjawab pertanyaan dari Malaikat Nakir.

Malaikat Nakir dan Munkar akan bertanya seputar amalan si mayit selama masa hidupnya di alam dunia. Hal tersebut sesuai dengan hadits berikut ini.

Lafadz Arab

إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ -أَوْ قَالَ: أَحَدُكُم- أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لِأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالْآخَرُ النَّكِيْرُ، فَيَقُولَانِ: مَا كُنْتَ تَقُولُ فِيْ هَذَا الرَّجُلِ؟ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُ: هُوَ عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. فَيَقُولَانِ: قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ هَذَا. ثُمَّ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ سَبْعُونَ ذِرَاعًا فِي سَبْعِينَ، ثُمَّ يُنَوَّرُ لَهُ فِيْهِ ثُمَّ يُقَالُ لَهُ: نَمْ. فَيَقُولُ: ارْجِعْ إِلَى أَهْلِي فَأَخْبِرْهُمْ. فَيَقُولَانِ: نَمْ كَنَوْمَةِ الْعَرُوسِ الَّذِي لاَ يُوقِظُهُ إِلاَّ أَحَبَّ أَهْلِهِ إِلَيْهِ. حَتَّى يَبْعَثُهُ اللهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ؛ وَإِنْ كَانَ مُنَافِقًا قَالَ: سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ فَقُلْتُ مِثْلَهُ، لاَ أَدْرِي. فَيَقُولاَنِ: قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ ذَلِكَ. فَيُقَالُ لِلْأَرْضِ: الْتَئِمِي عَلَيْهِ. فَتَلْتَئِمُ عَلَيْهِ فَتَخْتَلِفُ فِيْهَا أَضْلَاعُهُ فَلَا يَزَالُ فِيْهَا مُعَذَّبًا حَتَّى يَبْعَثُهُ اللهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ

Artinya: “Jika mayit atau salah seorang dari kalian dikuburkan, akan datang dua malaikat yang hitam (tubuhnya) dan biru (matanya) salah satunya bernama Al Munkar dan yang lain bernama An Nakir. Kedua malaikat tersebut bertanya kepada si mayit, “Apa yang dulu kau katakan tentang lelaki ini (Rasulullah SAW)?

Dia pun menjawab dengan apa yang dulu dia katakan, “Lelaki itu adalah hamba dan utusan Allah. Asyhadu al laailaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadur Rasulullah.” Kedua malaikat tadi menimpali, “Sungguh kami mengetahui bahka engkau mengatakan demikian.”

Kemudian diluaskanlah kuburnya sekitar 70 x 70 dzira’ (hasta) dan juga diterangi. Lalu dikatakan kepadanya, “Tidurlah engkau.” Si mayit berkata, “Kembalikan aku pada keluargaku agar aku beri tahu kepada mereka.” Kedua malaikat menyahut, “Tidurlah engkau sebagaimana pengantin tidur, tidak ada yang membangunkannya kecuali orang yang paling dicintainya (kekasihnya).” Dan ia akan tidur hingga Allah membangkitkannya.

Sedangkan mayit yang kafir lagi munafik akan menjawab, “Dahulu aku mendengar manusia mengatakan sesuatu, aku pun mengatakannya, tapi aku tidak tahu.” Kedua malaikat (Nakkir dan Munkar) berkata, “Sungguh kami mengetahui bahwa engkau akan berkata begitu.” Maka dikatakan pada bumi, “Himpitlah dia! Kemudian bumi menghimpit si mayit hingga rusuk-rusuknya bertautan. Siksa tersebut terus ditimpakan hingga Allah membangkitkan dari kuburnya.”

Hadits diatas adalah hadits yang shahih lagi hasan. Hadits tersbut banyak terdapat di dalam kitab hadits para perawi terkemuka.

Penamaan malaikat Nakir dan Munkar juga termaktub dalam kitab-kitab hadits shahih. Dari hadits tersebut dapat kita ketahui perlakuan yang didapat orang beriman dengan orang kafir.

Orang kafir tentu tidak akan bisa menjawab siapa itu Muhammad SAW karena mereka mengingkarinya selama di dunia.

Berbeda dengan orang beriman yang dalam syahadat saja sudah menyebut nama Rasulullah begitu pula dalam setiap shalat dan shalawat.


Golongan yang Terbebas dari Pertanyaan Malaikat Nakir


Ada tujuh golongan orang yang saat di alam barzah dibebaskan dari pertanyaan Malaikat Nakir dan Munkar.

Pertama, adalah orang yang zuhud, orang seperti ini biasanya tidak menyukai hal-hal yang berbau duniawi dan lebih suka menghabiskan waktunya untuk beribadah kepada Allah.

Kedua, adalah orang yang mati syahid di jalan Allah atau di medan perang.

Ketiga, adalah orang yang mempercayai kebesaran Allah baik secara lahir maupun batin.

Keempat, adalah orang yang membaca surat Al Mulk setiap malam.

Kelima, adalah orang yang meninggal karena busung lapar.

Keenam, adalah orang yang meninggal di malam jumat.

Ketujuh, adalah orang yang meninggal akibat bencana alam.

Pendapat lain mengatakan bahwa mereka yang dibebaskan dari pertanyaan Malaikat Nakir munkar adalah:

  • para nabi,
  • syuhada,
  • siddiq, atau penjaga di perbatasan daerah musuh,
  • Orang yang wafat karena sakit perutnya,
  • Orang yang rutin membaca surat Al Mulk atau As Sajadah,
  • mereka yang meninggal akibat penyakit sampar,
  • dan orang yang meninggal di hari jumat.

Wallahua’lam.


Demikian penjelasan kami mengenai Tugas Malaikat Nakir. Semoga bermanfaat.

Originally posted 2021-08-16 06:45:41.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.