Tari Legong (Sejarah, Fakta dan Makna yang Disampaikan)

Tari Legong – Jika sebelumnya kita telah membahas tentang kebudayaan tradisional Bali dan jenis-jenisnya, kali ini kami ingin membahas salah satu tarian asli Bali yang pasti hampir kalian semua tahu.

Tarian ini menjadi salah satu ikon ciri khas kesenian yang paling terkenal di Pulau Bali.

Salah satu gerakan khas yang membuat tarian bali ini ikonik adalah lirikan mata para penari ini.

Kerlingan mata para penari yang ekspresif dan gerakan luwes sang penari langsung mengingatkan kita dengan ciri khas tarian Bali.

Tahukah kalian legong diambil dari kata “Leg” yang artinya gerakan tarian yang luwes, dan kata ”Gong” diambil dari kata alat musik tradisional gamelan yang digunakan untuk mengiringi tarian.

Selain itu, ternyata banyak fakta menarik dibalik tarian ini loh!


Fakta Menarik Tentang Tari Legong


kamerabudaya.com

Mengutip dari okezone.com, maestro tari legong kelahiran Belanda 8 September 1947, Bulantrisna Djelantik mengungkapkan bahwa legong ditarikan dalam kondisi tidak sadar atau disebut Sanghyang Dedari.

Ia juga menuturkan kalau gerakan tarian ini badannya ke kiri-kanan melengkung-lengkung dan dicampur dengan gerakan gambuh.

Di artikel sebelumnya sudah dijelaskan kalau tari gambuh dikenal sebagai ibu dari segala jenis tari klasik yang berasal dari Bali.

Karena ditarikan dalam kondisi yang disebut Sanghyang Dedari dan dicampur dengan gerakan gambuh yang sangat meditatif, gerakan tari legong sedikit lambat seperti melambai.

Namun, Bulan menjelaskan gerakan tarian bisa berubah menjadi lebih cepat dan menghentak karena menyesuaikan dengan perkembangan gamelan yang disebut gamelan Pelegongan.

Jadi, gerakan tarian ini lebih cepat, dinamis, dan banyak patah-patahnya.


Sejarah Singkat Mengenai Tarian dan Gerakannya


pesona.travel

Tari legong awalnya dikembangkan di wilayah keraton-keraton di Bali pada abad ke-19.

Ada fakta menarik dibalik sejarah tari ini. Menurut cerita, ternyata tarian ini lahir dari mimpi seorang pangeran kerajaan.

Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, saat itu sang pangeran yang bernama Pangeran Sukawati ini sedang sakit.

Kemudian pangeran bermimpi melihat 2 orang wanita yang menari dengan anggun sembari diiringi oleh alunan musik tradisional gamelan.

Nah! Setelah mimpi tersebut, Pangeran Sukawati mengilustrasikan gerakan tari yang diiringi musik gamelan tersebut kemudian mengajarkannya kepada para wanita kerajaan selepas pangeran sembuh dari sakitnya.

Sehingga tarian tersebut bisa dikenal hingga saat ini dengan nama Legong.

Dulunya Legong adalah tari sakral yang hanya dipentaskan di Pura sebagai sarana upacara-upacara agama Hindu.

Sebelum pementasan penari mengenakan topeng dan harus melaksanakan taksu sebelum pementasan.

Penarinya pun tidak bisa sembarangan orang karena harus masih murni dan belum mengalami siklus menstruasi.

Gamelan yang mengiringi ialah gamelan semar pagulingan yang punya hubungan erat dengan gerak tari yang dibawakannya.

Namun, tidak hanya dipentaskan sebagai tarian pada upacara sakral, saat ini tari legong telah bertransformasi menjadi tarian hiburan hingga tarian penyambutan.


Makna Yang Terkandung Dalam Tarian


Seni tari merupakan ungkapan jiwa yang manusia coba sampaikan dengan mengekspresikannya lewat gerakan.

Tari legong memiliki makna yang menceritakan nilai religius dan nilai-nilai sejarah.

Menurut sejarah tarian ini merupakan perwujudan dari ungkapan rasa syukur dan terima kasih masyarakat Bali terhadap nenek moyangnya atas keberkahan yang berlimpah.

Ada beberapa jenis tari tradisional legong di Bali, salah satu yang paling dikenal ialah Legong Keraton.

Patut berbangga hati, Legong Keraton ditetapkan sebagai warisan budaya dunia non benda oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2015.

Masih banyak lagi jenis tari legong lainnya yang bisa kamu pelajari. Namun Legong Keraton atau Lasem adalah tari legong yang paling sering dipentaskan.


Itu dia sekilas tentang Tari Legong, sampai ketemu di kumpulanilmu berikutnya yang lebih menarik! ?

Originally posted 2020-12-29 09:00:37.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.