Suku Bugis, Penduduk Asli Penghuni Tanah Makassar

Siapa yang belum pernah mendengar Suku Bugis? Ya suku ini berasal dari daerah Sulawesi. Suku bugis termasuk ke dalam suku-suku Melayu Beutero. Kata Bugis berasal dari ‘To Ugi” yang bermakna “orang bugis”.

Pengambilan nama “ugi” merujuk pada raja pertama kerajaan Cina yang berada di Pammana, kabupaten Wajo saat ini yaitu La Sattumpugi. Meskipun jaman semakin canggih dan maju tetapi keberadaan mereka masih menjadi perhatian karena keunikan dan ciri khas yang mereka punya.

Pada kesempatan ini, kita akan membahas banyak tentang suku bugis lalu keragaman budaya serta kesenian apa saja yang mereka miliki.


Adat dan Kebudayaan Suku Bugis


1. Bahasa Suku Bugis

Suku Bugis
infobudaya.net

Suku bugis memiliki bahasa sendiri yang dikenal dengan Bahasa Bugis atau Ugi. Konsonan pada bahasa Bugis atau Ugi ini disebut Lontara yang berdasarkan tulisan Brahmi. Huruf yang digunakan adalah aksara lontara. Sistem huruf tersebut berasal dari Sansekerta. Cara membacanya adalah dari kiri ke kanan.

Lontara Bugis-Makasar merupakan huruf sakral. Huruf lontara ini tidak hanya digunakan oleh orang bugis tetapi juga digunakan oleh masyarakat Makassar.

2. Rumah Adat

satujam.com

Rumah adat Bugis biasanya dibangun tanpa menggunakan pelekat berupa paku, tetapi penggunaannya diganti dengan kaju dan besi. Uniknya rumah suku bugis ini dapat diangkat atau dipindahkan tempatnya.

Rumah adat bugis berbentuk seperti rumah panggung, tetapi cukup berbeda jika dibandingkan dengan rumah panggung khas Sumatera ataupun Kalimantan. Terdapat dua jenis rumah bagi suku bugis yang didasarkan pada status sosial orang yang menempatinya.

Rumah Saoraja (Sallasa), rumah besar diperuntukkan bagi para kaum bangsawan dan bola bagi rakyat biasa. Tipologi kedua rumah ini sama-sama rumah panggung, perbedaannya hanya dilihat dari luas dan besaran tiang penyangga rumahnya.

Rumah adat bugis dibagi menjadi 3 bagian yaitu sebagai berikut :

  • Rakaeng, adalah rumah bagian atas atau langit-langit. Biasanya bagian ini dimanfaatkan suku bugis untuk menyimpan hasil pertanian seperti padi yang baru dipanen.
  • Ale bola, adalah bagian tengah rumah. Bagian ini adalah bagian utama dari rumah yang digunakan untuk tinggal dan beraktivitas. Bagian Ale Bola terdapat titik sentral atau pusat rumah.
  • Awa bola, disebut juga bagian tengah rumah yang berada di antara tanah dengan lantai rumah.

3. Pakaian Adat

kompasiana.com

Pakaian adat Bugis disebut sebagai baju bodo. Arti dari “bodo” adalah pendek, yang menunjukkan bahwa baju bodo ini memang berlengan pendek. Pada zaman dahulu baju bodo dipakai tanpa menggunakan dalaman sehingga memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh si pemakainya.

Baju bodo ini dipakai dan dipadukan dengan sehelai sarung dari bagian pinggang sampai ke bawah. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman dan masuknya pengaruh agama Islam, maka baju bodo ini mengalami perubahan.

Pada bagian dalamnya ditambahkan dalaman agar tidak transparan dan memperlihatkan lekuk tubuh pemakainya. Sedangkan bagian bawahnya kemudian dipadukan dengan bawahan berupa sarung sutera dengan warna senada.

4. Adat Istiadat Suku Bugis

sulsel.idntimes.com

Ada beberapa adat istiadat yang berlaku bagi suku bugis seperti pada perkawinan, yaitu pembagian perkawinan dan serangkaian acara sebelum perkawinan tersebut dimulai. Pada bagian ini akan dibahas apa saja kebudayaan yang ada pada suku bugis.

a. Pembagian Perkawinan Suku Bugis

Seperti pada umumnya suku-suku yang lain, pada perkawinan suku bugis ini juga melihat bagaimana kualitas calon pasangan sebelum melangsungkan perkawinan. Masyarakat suku ini juga memiliki kriteria tertentu dalam melangsungkan perkawinan.

Ada beberapa pembagian perkawinan yang ideal menurut masyarakat suku bugis, yaitu sebagai berikut :

  • Assialang Marola, disebut juga Passialeng baji’na dalam bahasa Makassar. Merupakan bentuk perkawinan ideal yang utama. Hal tersebut dikarenakan perkawinan oleh masyarakat suku bugis yang dilakukan antara saudara sepupu sederajat ke satu baik dari pihak Ayah ataupun Ibu.
  • Assialana Memang, disebut juga dengan Passialleana. Perkawinan ini dilaksanakan antara saudara sepupu namun pada sederajat atau derajat kedua baik dari pihak Ayah maupun dari pihak Ibu.
  • Ripanddepe’ Mabelae, merupakan perkawinan yang dilaksanakan antara saudara sepupu sederajat ketiga baik dari pihak Ayah ataupun dari pihak Ibu. Perkawinan ideal tipe ini disebut nipakambani bellaya. Merupakan bentuk ideal terakhir yang memiliki arti untuk merekatkan kembali kekerabatan yang agak jauh.

Walaupun dikatakan perkawinan ideal dengan pihak-pihak seperti di atas, namun tidak semua masyarakat Bugis melakukan perkawinan seperti tipe-tipe tersebut. Ada beberapa juga masyarakat yang melaksanakan perkawinan tanpa menggunakan aturan-aturan adat.

b. Kegiatan Sebelum Perkawinan

Sama halnya dengan suku yang lain sebelum diadakannya perkawinan terdapat serangkaian acara yang akan dilaksanakan oleh masyarakat suku bugis, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Mappuce-puce adalah suatu ritual kegiatan sebelum perkawinan dimana keluarga dari pihak laki-laki berkunjung ke rumah pihak perempuan. Tujuan kunjungan ini untuk mengenal lebih jauh mempelai perempuan beserta keluarganya.
  • Massuro adalah kegiatan kegiatan dimana pihak laki-laki datang ke rumah pihak perempuan dengan tujuan untuk membicarakan tentang persiapan pernikahan. Misal perihal waktu diadakannya pernikahan serta banyaknya uang panaik yang akan diberikan nantinya. Uang panaik biasanya bergantung pada tingkat pendidikan mempelai perempuan.
    Perempuan yang berpendidikan tinggi akan diganti dengan uang panaik yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan dengan pendidikan yang lebih rendah. Status sosial misalnya gelar bangsawan juga akan berpengaruh terhadap besar kecilnya uang panaik yang akan diberikan.
  • Maduppa adalah kegiatan menyebarkan undangan perkawinan pada tamu yang akan diundang. Pada suku bugis kepala adat mendapat kedudukan yang istimewa sebagai tamu undangan.

5. Kesenian Suku Bugis

netralnews.com

Ada beberapa kesenian yang terkenal bagi suku bugis, diantaranya yaitu beberapa tarian dan alat musiknya. Nah, kali ini akan dibahas beberapa tarian khas suku bugis dan alat musik yang biasa ditampilkan.

a. Tari Paduppa Bosara

Tarian ini menggambarkan orang bugis kedatangan atau biasa disebut sebagai tarian selamat datang dari suku bugis. Biasa dilakukan sebagai lambang kehormatan dan rasa terima kasih kepada tamu yang hadir.

b. Tari Pakarena

Tarian ini diartikan sebagai main. Dulu hanya digunakan sebagai pertunjukan di istana tetapi seiring dengan perkembangan zaman tarian ini semakin dikenal di masyarakat luas. Pada tarian ini terkandung arti sifat lemah lembut dan sopan santun yang dimiliki seorang wanita.

c. Tari Ma’badong

Adalah tari yang dilaksanakan saat upacara kematian yang mana biasanya penari menggunakan pakaian dengan warna hitam atau juga bebas. Gerakan tarian ini dilakukan dengan posisi tangan para penari yang saling mengaitkan jari kelingking yang membentuk lingkaran. Pada tarian ini digambarkan kehidupan manusia dari lahir hingga ajal menjemput.

d. Tari Pa’gellu

Adalah tarian yang digunakan untuk menyambut kepulangan seseorang dari medan perang.

e. Tari Mabissu

Biasa dilaksanakan saat diadakannya upacara adat. Pada tarian ini para penari biasanya bersifat bissu atau kebal sehingga pada saat pertunjukan mereka akan menampilkan kesaktiannya lewat tarian ini.

f. Tari Kipas

Adalah tarian yang menunjukkan kepiawaian para gadis saat menari dengan memainkan kipas yang diiringi dengan alunan lagu.

Alat Musik

  • Suling yang memiliki 3 jenis, yaitu suling panjang yang memiliki lima lubang nada, suling calabai yang biasa dipadukan dengan boil serat kecapi dan terakhir adalah suling dupa samping yaitu yang masih sangat tradisional.
  • Gendang yaitu alat musik seperti rebana yang bentuknya bundar, bulat, dan panjang.
  • Kecapi yaitu alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik.
  • Gandrang Bulo, yaitu alat musik berupa gendang yang terbuat dari bulo atau bambu.

Sekian pembahasan tentang suku bugis, bagaimana baju adat, bahasa, kebudayaan mereka serta kesenian apa saja yang mereka punya. Semoga menambah wawasan kita tentang budaya asli Indonesia.

Originally posted 2020-05-26 10:00:28.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.