Sistem Tata Surya, Pengertian, Teori, Unsur, Dll Terlengkap

Sistem Tata Surya – Dunia yang dihuni manusia sekarang ini memungkinkan pengetahuan dan ilmunya yang senantiasa berkembang.

Orang zaman dahulu mengira bahwa dunia yang mereka huni merupakan satu-satunya tempat yang dikenali, namun kemajuan peradaban, hal-hal yang awalnya tak terbayangkan seketika menjadi sesuatu yang mungkin, bisa diukur, dan mampu terjelaskan oleh nalar.

Begitulah juga yang terjadi pada sistem galaksi tata surya. Peradaban menghendaki kemajuan ilmu pengetahuan untuk sampai menjelaskan fenomena tersebut.

Pada kesempatan kali ini penulis akan mengulas mengenai sistem tata surya, penjelasan, dan isiannya.

Sebagaimana kita tahu, sistem tata surya memungkinkan kita mengetahui bagaimana bumi, planet, matahari, dan bintang melakukan pergerakannya.

Hal ini menunjukkan fenomena-fenomena yang akhirnya bisa diperhitungkan oleh akal sehat, seperti musim, pasang surut air laut dan sebagainya. hal yang oleh orang zaman dahulu dianggap peran dan kekuatan yang pengetahuannya tak mampu dijangkau manusia.

Sistem tata surya menunjukkan bahwa bumi adalah komponen kecil dari benda-benda langit yang teramat luas jangkauannya.

Bumi memiliki jaraknya dengan matahari yang memiliki kecepatan cahayanya tersendiri. Hal ini menunjukkan planet-planet yang memiliki jarak-jarak tertentu dengan matahari memiliki ciri dan karakteristiknya yang berbeda-beda.

Tata surya memiliki pergerakan dan perputaran yang memiliki hukum-hukum yang mampu terpetakan. Hal ini lah yang dikembangkan para saintific dari masa ke masa.

Penulis akan mengulas sistem tata surya, penjelasan, dan isiannya dalam berbagai topik. Penulis menyarikan dalam berbagai sumber yang dikembangkan menjadi pengetahuan yang mendetail tentang sistem tata surya, penjelasan, dan isiannya. Selengkapnya adalah sebagai berikut.

Penjelasan Sistem Tata Surya

Sistem Tata Surya, Pengertian, Teori, Unsur, Dll Terlengkap
dosengeografi.com

Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya.

Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.

Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar.

Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.

Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Jupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km).

Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus.

Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).

Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.

Teori-teori Tentang Tata Surya

Sistem Tata Surya, Pengertian, Teori, Unsur, Dll Terlengkap
kompas.com

Hipotesis Nebula

Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688–1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724–1804) pada tahun 1775.

Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796.

Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa.

Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen.

Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari).

Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling Matahari.

Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar.

Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka.

Hipotesis Planetisimal

Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900.

Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari, pada masa awal pembentukan Matahari.

Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan Matahari, dan bersama proses internal Matahari, menarik materi berulang kali dari Matahari.

Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari Matahari.

Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet.

Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.

Hipotesis Pasang Surut Bintang

Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada Matahari.

Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari Matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet.

Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi.

Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.

Hipotesis Kondensasi

Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905–1973) pada tahun 1950.

Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.

Hipotesis Bintang Kembar

Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915–2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.

Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.

Hipotesis Protoplanet

Teori ini dikemukakan oleh Carl Van Weizsaecker, G.P. Kuipper dan Subrahmanyan Chandarasekar.

Menurut teori protoplanet, di sekitar matahari terdapat kabut gas yang membentuk gumpalan-gumpalan yang secara evolusi berangsur-angsur menjadi gumpalan padat. Gumpalan kabut gas tersebut dinamakan protoplanet.

Isian Tata Surya

Sistem Tata Surya, Pengertian, Teori, Unsur, Dll Terlengkap
dentmasoci.com

Tata Surya terdiri dari benda-benda langit yang meletakkan matahari sebagai pusatnya. Benda-benda langit tersebut saling memiliki keterkaitannya dengan matahari yang menunjukkan karakter-karakter tertentunya. Selengkapnya adalah sebagai berikut:

Matahari

Matahari memiliki diameter sekitar 1,4 juta km dengan temperature permukaan sekitar 1 juta K. Semakin mendekati inti matahari, suhunya semakin meningkat hingga mencapai 15 juta K.

Matahari memiliki massa sebesar 332.830 kali massa bumi, dengan massa yang besar ini matahari mampu mengalami kepadatan inti yang mendukung terjadinya reaksi fusi nuklir dan mampu menghasilkan jumlah energi yang besar.

Energi yang dihasilkan ini merambat melalui luar angkasa dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang kita kenal sebagaicahaya tampak. Lapisan-lapisan matahari terdiri dari bagian inti, fotosfer, kromosfer dan korona.

Bagian inti

Inti matahari adalah lapisan yang paling dalam dengan suhu yang sangat tinggi sekitar15 juta K. Lapisan inti merupakan tempat terjadinya reaksi fusi nuklir yang digunakan untuk menghasilkan energi yang sangat dahsyat.

Fotosfer

Fotosfer adalah lapisan yang terletak setelah inti memilki suhu 6000 K dan ketebalan sekitar 300 km.

Kromosfer

Kromosfer adalah lapisan pada matahari yang memilki suhu 4500 K dan memiliki ketebalan 2000 km

Korona

Korona adalah lapisan terluar pada bagian matahari. Lapisan ini memiliki ketebalan 700.000 km dengan suhu sekitar 1 juta K.

Planet-planet

idntimes.com

Planet adalah benda angkasa yang tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri dan beredar mengelilingi matahari. Terdapat delapan planet yang berputar mengelilingi matahari seperti:

Merkurius

Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan matahari. Jarak dari Merkurius ke matahari hanya sekitar 58 juta km. Dengan jarak yang dekat ini, pada siang hari suhu permukaan Merkurius mencapai 450 derajat Celcius dan pada malam hari sekitar 180 derajat Celcius.

Planet merkurius adalah planet terkecil disistem tata surya karena hanya memiliki diameter 4862 km dan tidak memiliki satelit alami. Oleh karena itu, merkurius membutuhkan waktu 88 hari untuk mengelilingi matahari dan memiliki periode rotasi 59 hari.

Venus

Venus adalah planet kedua terdekat dengan matahari yang berjarak sekitar 108 juta km. Planet Venus tidak memiliki satelit seperti bumi tetapi Venus adalah benda langit paling terang setelah matahari dan bulan.

Bentuk dan ukuran venus hampir mirip dengan bumi. Tidak hanya itu saja komposisi planet, dan gravitasi mirip dengan planet Bumi. Namun kenyataannya venus dan bumi adalah planet yang berbeda.

Venus memiliki tekanan atmosfer 92 kali lipat lebih besar dari bumi. Planet Venus memiliki orbit mengelilingi matahari selama 224,7 hari. Selain itu, Venus adalah planet terpanas di tata surya karena suhu permukaannya bisa mencapai 735 derajat kelvin.

Bumi

Bumi adalah planet ketiga setelah Venus yang mengelilingi matahari dan satu-satunya planet yang memiliki kehidupan. Hal ini ditandai dengan adanya sumber kehidupan berupa air, oksigen, karbon dioksida, lapisan ozon dan unsur kehidupan lainnya.

Interaksi bumi dengan objek lain diluar angkasa disebabkan karena adanya gravitasi. Gravitasi ini yang menyebabkan bumi dapat berinteraksi dengan matahari dan bulan yang merupakan satelit alami bumi.

Planet bumi memiliki orbit mengelilingi matahari atau berevolusi selama 365,26 hari, yang kita kenal selama 1 tahun.

Revolusi bumi terhadap matahari menyebabkan terjadinya pergantian musim, sedangkan rotasi bumi adalah perputaran bumi yang menyebabkan terjadinya siang dan malam.

Bumi tidak berbentuk seperti bola atau lingkaran sempurna. Melainkan terdapat tonjolan pada daerah khatulistiwa yang disebabkan karena perputaran bumi. Ukuran bumi dirangkum sebagai berikut,

  • Diameter bumi : 12.756 km
  • Jari Jari bumi : 6.378 km
  • Keliling bumi : 40.070 km (24.900 miles)

Mars

Planet mars adalah planet keempatdari matahari dan planet kedua terkecil setelah merkurius yang memiliki diameter sekitar 6.800 km.

Mars memiliki jarak ke matahari sekitar 228 juta km dengan waktu satu kali orbit selama 687 hari dan periode rotasi sekitar 24,6 jam.

Kata Mars diambil dari bahasa Romawi yang berarti dewa perang, selain itu Mars juga sering disebut sebagai planet merah karena permukaannya yang berwarna merah ketika dilihat dengan mata telanjang, hal ini disebabkan karena reaksi oksida besi yang terjadi pada permukaan mars.

Mars memiliki dua satelit alami yaitu Phobos dan Deimos yang berukuran kecil dan berbentuk tidak teratur.

Karakteristik planet mars yaitu planet berbatu dengan lapisan atmosfer tipis, terdapat kawah, arus lahar gunung berapi yang dahsyat, lembah-lembah, padang pasir, dan es di kutubnya.

Jupiter

Jupiter adalah planet kelima dari matahari dan merupakan planet yang terbesar dalam sistem tata surya. Jupiter memiliki diameter pada permukaannya sekitar 142.860 km dan memiliki volume yang mampu menampung 1.300 kali bumi.

Jupiter adalah gas raksasa yang sebagian besar tersusun dari helium dan hidrogen dengan massa seperseribu massa Matahari dan 2,5 kali jumlah massa seluruh planet di Tata Surya.

Jupiter memiliki gas berwarna merah yang berputar mengelilingi tengah-tengah planet jupiter sehingga akan membentuk ikat pinggang merah raksasa yang menyebabkan terjadinya badai besar di permukaan Jupiter.

Perlu diketahui bahwa rotasi Jupiter terjadi selama 9,8 jam yang sekitar 2,5 kali lebih cepat dari bumi dan mempunyai waktu revolusi sekitar 12 tahun.

Saturnus

Saturnus adalah planet keenam dari Matahari dan merupakan planet terbesar kedua setelah Jupiter.

Kita tahu bahwa planet Saturnus adalah planet paling cantik diantara planet lainnya karena saturnus memiliki cincin yang mengelilingi planet.

Cincin pada saturnus tersusun dari komponen cincin-cincin kecil yang berjumlah sangat banyak. Cincin-cincin kecil ini tersusun dari gas beku dan butiran-butiran.

Menurut para ahli Astronomi butiran-butiran ini merupakan peninggalan dari satelit yang hancur karena benturan dengan planet-planet yang lainnya.

Jika kita mengamati dari Bumi, pengamatan terhadap Saturnus tidak terlalu tampak hal ini dikarenakan letak Saturnus sangat jauh dari Matahari sehingga cahaya pantulan Saturnus kurang jelas.

Dalam satu kali berevolusi mengelilingi matahari, planet Saturnus membutuhkan waktu selama 29,46 tahun. Planet Saturnus juga melakukan rotasi atau berputar pada porosnya.

Dalam sekali berotasi Saturnus membutuhkan waktu 10 jam 40 menit 24 detik, sangat singkat dibandingkan dengan Bumi. Dan setiap 378 hari, Planet Bumi dan Planet Saturnus serta Matahari berada dalam satu garis lurus.

Uranus

Uranus adalah planet ketujuh dari matahari dan termasuk planet terbesar ketiga setelah Jupiter dan Saturnus.

Planet Uranus terkenal dengan sebutannya sebagai planet paling dingin di tata surya. Hal ini karena suhu minimun disana bisa mencapai -224 celsius.

Selain menjadi planet terdingin, Planet Saturnus mempunyai keunikan dalam rotasinya. Planet ini berotasi atau berputar ke porosnya dengan arah ke depan sehingga salah satu kutub menghadap ke arah matahari.

Menurut para astronom salah satu kutub yang mengarah ke matahari tersebut disebabkan karena tumbukan dengan suatu objek yang besar sehingga mengakibatkan arah rotasinya bergeser dan berbeda dengan planet-planet lainnya.

Objek Astronomi ini hancur dan membekas ketika benturan dengan uranus. Sisa dari kehancuran ini membentuk awan dan uap air batu-batu di sekeliling uranus yang berbentuk cincin tipis.

Planet Uranus memiliki jarak dari matahari sekitar 2.870 juta km yang mempunyai diameter sekitar 50.100 km.

Sekali berotasi Uranus membutuhkan waktu selama 11 jam dan dalam revolusinya Uranus membutuhkan waktu mengelilingi matahari sekitar 4 tahun.

Neptunus

Planet Neptunus adalah planet kedelapan yang dihitung dari Matahari. Neptunus merupakan planet terbesar keempat di tata surya yang memiliki diameter sekitar 49.530 km.

Menurut para ahli Astronomi massa Neptunus 17 kali lipat lebih besar daripada Bumi dan sedikit lebih besar dari pada Planet Uranus.

Neptunus mengelilingi matahari pada jarak 4.450 juta kilo metermeter sehingga membutuhkan waktu sekitar 164,8 tahun dalam sekali berevolusi dan dalam sekali putaran, Neptunus membutuhkan waktu 16,1 jam.

Neptunus dinobatkan sebagai planet paling berangin di tata surya hal ini dikarenakan Neptunus memiliki angin yang badai yang sangat sering terjadi, sehingga kapan saja badai besar bisa terjadi di planet ini.

Hampir sama dengan Saturnus dan Uranus, Planet Neptunus juga emiliki cincin yang tipis. Disamping itu, jarak Neptunus dengan Matahari sangat jauh sehingga atmosfer Neptunus terluar merupakan tempat yang sangat dingin di dalam Tata Surya dengan suhu minus 218 derajat celcius.

Originally posted 2020-07-10 13:25:12.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.