Pengertian Transistor, Fungsinya, serta Cara Mengujinya

Pengertian transistor adalah suatu istilah yang berasal dari transfer resistor. Transistor sendiri merupakan suatu komponen atau perangkat elektronika yang digunakan untuk penguat, stabilitasi tegangan, penyambung, modulasi sinyal, dan sebagainya.


Pengertian Transistor


Transistor dirancang sebagai penyalur aliran listrik berdasarkan tegangan input dari sumber listrik dan dapat mengalihkan listrik dalam suatu rangkaian dengan akurat. Pada hal ini, cara kerja dari transistor adalah arus listrik yang mengalir pada rangkaian output ditentukan oleh arus yang mengalir pada rangkaian input.

Terdapat dua tipe transistor, yakni transistor tipe PNP dan tipe NPN. Berikut ini gambar dari kedua tipe transistor tersebut:

Perbedaaan dari kedua tipe transistor tersebut, yakni:

1. Pada jenis PNP, saat arus mengalir melalui kaki basis maka transistor berlogika “0” sehingga rangkaian dalam keadaan off. Arus listrik akan mengalir jika pada kaki absis dihubungkan ke ground negatif (-), sehingga akan menginduksi arus pada kaki emitor ke kolektor.

Perbedaan dengan transistor tipe NPN, yakni arus mengalir dari kolektor (C) ke emitter (E). penggunaan tipe ini mulai jarang dibandingkan dengan tipe NPN dan juga lebih jarang ditemukan di pasaran.
Simbol dari kedua transistor tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah:

2. Pada transistor jenis NPN, terdapat arah aliran arus yang berbeda dengan transistor tipe PNP. Tipe ini akan mengalir arus listrik dari kolektor (C) ke emotor (E). agar dapat mengalir arus tersebut, dibutuhkan sambungan ke sumber positif (+) pada kaki basis (B).

Cara kerja tipe NPN adalah pada saat tegangan memasuki kaki basis hingga titik saturasi, maka akan terinduksi arus dari kaki kolektor ke emitter. Sehingga transistor akan berlogika ‘1’ atau aktif.

Jika arus listrik yang melalui basis berkurang, maka arus yang mengalir pada kolektor ke emitor akan berkurang hingga titik “cutoff”. Penurunan ini terjadi sangat cepat diakibatkan perbandingan penguatan yang terjadi antara basis dan kolektor melebihi 200 kali.

Fungsi Transistor

Berikut ini beberapa fungsi dari transistor pada rangkaian listrik:

a. Fungsi pertama adalah sebagai saklar rangkaian elektronika. Gunanya untuk mengatur bias dalam komponen transistor hingga jenuh sehingga terjadi hubungan singkaat dengan kaki konektor dan emitor.

b. Sebagai penguat arus. Fungsi lain dari transistor adalah menjadi power supply dengan mengatur besaran tegangan untuk penguat arus. Hingga transistor harus dibiaskan dengan tegangan konstan pada basisnya untuk membuat emotor mengeluarkan tegangan konstan.

c. Penguat sinyal AC dalam rangkaian elektronika.

Menguji Transistor

Mengukur trasistor menggunakan multimeter gunanya untuk mengetahui apakah transistor tersebut masih bisa digunakan atau sudah rusak. Selain itu juga untuk menentukan kaki basis, kolektor, dan emitor.

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, bahwa transistor terdiri dari dua jenis NPN dan PNP. Terdapat pula dua perbedaan dalam menguji keduanya. Berikut ini cara menguji kedua jenis transistor tersebut:

Cara Mengukur Transistor NPN

1) Putar dan atur selektor pada posisi Ohm (Ω)

2) Pilih skala batas ukur X1K (kali satu kilo = X 1000)

3) Hubungkan probe multimeter negatif (-) pada basis dengan probe positif (+) pada kolektor. Bila multimeter menunjuk ke angka tertentu, umumnya sekitar 4 – 20k berarti transistor layak digunakan. Jika angka nol berarti tidak layak.

Cara Mengukur Transistor PNP

1) Putar atau atur selektor pada posisi Ohm (Ω)

2) Pilih skala batas ukur X 1 K (kali satu kilo = X 1000)

3) Hubungkan probe multimeter positif pada basis dan probe negatif pada kolektor. Apabila multimeter menunjukkan angka sekitar 5 – 20k bearti transsistor dapat berfungsi dnegan baik. Jika tidak bergerak berarti transistor tidak berfungsi atau putus B-C.

Originally posted 2021-05-21 21:33:13.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.