Pengertian Tawadhu (Manfaat, Hakikat dan Keutamaannya)

Pengertian tawadhu adalah sikap rendah hati terhadap orang lain dengan tidak membanggakan atas apa saja yang dimilikinya.

Entah itu jabatan, pangkat, harta kekayaan, maupun nasab (keturunan) karena sadar bahwa semuanya hanya titipan Allah subhanahu wa ta’ala yang kapa saja bisa diambil olehNya.


Pengertian Tawadhu


Kata tawadhu memiliki arti rendah hati atau merendahkan diri tanpa menghinakan dan meremehkan harga dirinya. Lawan dari tawadhu adalah sombong.

Tawadhu merupakan salah satu bentuk akhlak terpuji yang dapat menimbulkan rasa persamaan, saling menhormati, dan menghargai orang lain.

Selain itu tawadhu’ juga dapat menumbuhkan sikap toleransi, sikap solidaritas, dan cinta keadilan serta siap menerima kritik dan bersikap demokratis.

Berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan sikap tawadhu’ pada diri manusia:

1. Menumbuhkan rasa kesadaran dalam diri masing-masing untuk tidak bersikap sombong.

وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

Artinya: Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.[QS. Al Furqan: 63]

2. Menumbuhkan serta menanamkan kesadaran tentang proses penciptaan manusia dan sadar bahwa semua manusia semua sama. Sebagai makhluk Allah, manusia memiliki hak serta kewajiban yang harus dijalankan dan kita semua dimataNya tidaklah berdaya. Untuk itu tidak ada gunanya berlaku sombong.

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا شُيُوخًا ۚ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّىٰ مِنْ قَبْلُ ۖ وَلِتَبْلُغُوا أَجَلًا مُسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

Artinya: Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).[QS. Al Mukmin: 67]


Manfaat dan Hakikat Tawadhu’


Sikap tawadhu memiliki beberapa manfaat yang bila ditanamkan dalam diri manusia tentu berpengaruh besar dalam hidup mereka. Manfaat-manfaat itu, antara lain adalah:

1. Menghindarkan manusia dari sifat sombong.

2. Membuat manusia semakin mulia. Baik dimata Allah maupun dimata manusia yang lain.

3. Akan ditinggikan derajatnya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hakikat dari sikap tawadhu’ sendiri adalah tunduk kepada kebenaran dan menerimanya dari siapapun datangnya hal tersebut. Baik di kala suka maupun duka tawadhu’ haruslah ditanamkan.

Manusia harus merendahkan hati di hadapan sesamanya dan tidak menganggap dirinya lebih dari orang lain. Tidak pula merasa bahwa orang lain membutuhkannya.

Seorang ulama terkemuka, yakni Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berpendapat mengenai apa itu tawadhu’. Beliau berkata, “Ketundukan kepada kebenaran dan memasrahkkan siri kepadaNya serta menerimanya dari siapapun yang mengucapkannya.”


Pengertian Tawadhu yang Dilarang


Bertawadhu bukan berarti menghinakan diri sendiri di depan orang lain.

Tawadhu’ itu muncul karena keilmuan seseorang terhadap Allah, nama-namaNya, sifat-sifatNya, serta dari rasa pengagungan dan kecintaan kepadaNya.

Sebab hal itulah seseorang dapat paham akan dirinya serta kelemahan yang dimilikinya.

Sehingga tumbuhlah sikap tawadhu atau ketundukan hati kepada Allah serta sikap lemah lembut dan kasih sayang terhadap sesama makhluk Allah.

Tidak menganggap dirinya lebih dari orang lain, tapi menganggap orang lain lebih utama darinya. Allah hanya memberikan ssikap ini kepada hamba-hamba yang Dia cintai dan muliakan.

Sementara sikap merendahkan diri adalah pengorbanan diri demi meraih kenikmatan nafsu belaka.

Mereka bertawadhu untuk mendapat kenikmatan dunia saja. Hal tersebut bukanlah tawadhu yang disukai oleh Allah SWT.


Keutamaan Bersikap Tawadhu


Sebagaimana akhlak terpuji lainnya, tawadhu juga memiliki banyak keutamaan, diantaranya adalah:

a. Merupakan ciri khusus orang beriman. Allah Ta’ala berfirman dalam QS. Al Maidah: 54.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.

Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat diatas berkata, “inilah sifat-sifat orang beriman, yakni dengan bersikap tawadhu kepada saudara seiman dan bersikap keras terhadap musuhnya.”

b. Orang yang bersifat tawadhu’ akan diangkat derajatnya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan dicintai oleh sesama manusia.

Sebagian orang tidak mau bersikap tawadhu’ karena beranggapan bahwa dengan bertawadhu akan menurunkan martabatnya di hadapan manusia hingga menjadikannya tidak dipandang sebagai orang yang memiliki pengaruh lagi.

Tentu hal tersebut merupakan anggapan yang keliru karena sesungguhnya dengan bertawadhu seseorang akan semakin bertambah martabat dan wibawanya.

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Dan tidaklah seseorang bertawadhu karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” [HR. Muslim no. 2588]

Hadits diatas menunjukkan bahwa dengan bertawadhu Allah akan mengangkat derajatnya dan pasti juga dicintai manusia karena sesuangguhnya mereka ditinggikan di hati manusia yang lain.

c. Balasan surga bagi orang-orang yang bertawadhu’ karena dengan tawadhu’ akan tumbuh akhlak-akhlak terpuji lainnya.


Demikian penjelasan kami mengenai Pengertian Tawadhu. Semoga bermanfaat.

Originally posted 2021-08-17 10:37:42.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.