Kisah Nyata Islami – Kisah adalah suatu cerita yang mengandung hikmah di baliknya. Seringkali kita bisa mengambil pelajaran dari kisah orang lain agar kita bisa lebih bijak dalam mengarungi kehidupan.
Sering pula kisah-kisah inspiratif dan tidak masuk di logika yang dibagikan oleh orang-orang yang mengalaminya.
Hal ini tentu saja bertujuan agar kita senantiasa untuk positive thinking terhadap rencana Allah SWT karena Allah adalah Maha Sebaik-baiknya pembuat Rencana.
Kisah Nyata Islami Inspiratif
Berikut ini adalah beberapa kisah nyata Islami inspiratif yang dapat kita ambil hikmahnya untuk selalu berbuat baik kepada siapapun.
1. Buah dari Sedekah Menyembuhkan Penyakit Borok Menahun
Dilansir dari pondokislami.com kisah ini menceritakan mengenai seorang Ulama Fiqih dan hadist yang sangat terkenal, ia bernama Abdullah bin Mubarrak atau dikenal juga dengan nama Abu Abdirrahman.
Ia adalah seorang tabi’in yang lahir pada tahun 118 Hijriah. Karena tingginya ilmu yang ia miliki, maka ia mendapatkan beberapa gelar kehormatan seperti Syekh Al-Islam, Al-Hafizh, Fakhr Al-Mujahidin, pemimpin para ahli zuhud dan gelar-gelar lainnya yang tidak teridentifikasi.
Karena ilmu beliau tersebut, maka tak heran jika beliau menjadi salah satu ulama yang sering diminta pendapatnya mengenai segala hal guna untuk mendapatkan solusi atas permasalahan mereka.
Pada suatu hari seseorang bertanya kepada Ibnul Mubarak mengenai penyakit yang ia derita selama bertahun-tahun lamanya. Dengan santun ia bertanya:
“Wahai Abu Abdirrahman, penyakit borok yang ada di lututku ini sudah berusia 7 tahun lamanya, sudah banyak tabib yang aku tanyai dan akupun sudah berobat kepada mereka. Namun, hingga hari ini penyakitku ini tak kunjung sembuh juga.” Tanya orang tersebut dengan penuh harapan mendapatkan obat untuk penyakitnya.
Ibnu Mubarak pun menjawab “Pergilah engkau ke suatu tempat dimana banyak orang yang membutuhkan air.”
“Setelah engkau sampai disana, maka buatlah sumur disana. Aku berharap akan muncul mata air dan penyakit borokmu tidak akan lagi mengeluarkan darah dan nanah. “ Jawab Ibnul Mubarrak lagi.
Kemudian, orang tersebut pun langsung bergegas untuk melaksanakan saran yang diberikan oleh Ibnul Mubarrak. Ia segera pergi dan mencari daerah yang penduduknya sedang mengalami kesulitan air.
Setelah ia menemukan tempat tersebut, ia pun segera membuatkan sumur untuk memenuhi kebutuhan air mereka. Dan atas izin Allah SWT, penyakit borok yang ia derita selama bertahun-tahun itu akhirnya hilang dan sembuh seperti sedia kala.
Hikmah Kisah
Dari kisah di atas dapat kita petik hikmah bahwa bersedekah mampu mengobati berbagai macam penyakit. Jika kita atau saudara kita sedang tertimpa musibah maka sebaiknya kita intropeksi diri.
Barangkali kita telah melakukan kesalahan yang mengundang murkanya Allah SWT. Maka kita harus segera bertobat dan memohon Ampunan Allah SWT karena Allah adalah Maha Pengampun dan perbanyaklah melakukan sedekah karena sedekah adalah salah satu cara untuk mensucikan diri.(Solid)
2. Keajaiban Sedekah Seorang Tukang Sales
Peristiwa ini terjadi beberapa tahun yang lalu di salah satu sudut kota Semarang. Adalah seorang sales yang bernama Wie yakni seorang perantau yang berprofesi sebagai sales. Di kota Semarang ia menumpang di rumah salah satu penduduk yang baik hati.
Pada suatu hari Wie kehabisan uang dan berniat untuk meminjam uang kepada sang pemilik rumah. Namun, apalah daya saat itu pemilik rumah sedang bepergian keluar kota dan Wie tidak mengetahui kapan pemilik rumah tersebut akan kembali ke Semarang.
Sebenarnya Wie bisa meminjam uang kepada orang lain, akan tetapi Wie merasa sungkan dan lebih memilih untuk bersabar menghadapi situasi tersebut.
Untuk menghadapi kondisi sulit tersebut, Wie memutuskan untuk hidup prihatin dengan cara hanya meminum air putih untuk bertahan hidup dan jika Wie akan bepergian ke suatu tempat, maka Wie akan memilih untuk berjalan kaki.
Sebagai makhluk hidup, makanan adalah sumber utama untuk mendapatkan energi. Karena tidak makan selama berhari-hari, pelan-pelan fisik Wie pun melemah. Hingga pada suatu hari Wie memutuskan untuk pulang lebih awal dan segera merebahkan diri setelah sampai di kos.
Sedekah Kepada Anak Yatim
Sesampainya di kamar kos, badan Wie merasa sangat letih dan lesu. Keadaan tersebut diperparah dengan kondisi psikologis Wie yang merasa frustasi karena dalam beberapa hari ini belum ada satu produkpun yang berhasil ia jual.
Setelah beberapa saat Wie beristirahat, tiba-tiba pintu kos Wie diketuk oleh dua orang tamu yang ternyata adalah anak yatim. Kedua anak yatim tersebut ternyata hendak meminta sedekah berupa uang. Wie pun tertegun karena ia sendiri tidak memiliki uang sama sekali namun disisi lain Wie ingin sekali membantu kedua anak yatim tersebut.
Dengan berat hati, akhirnya Wie menolak dengan halus permintaan kedua anak yatim tersebut dengan mengatakan mereka boleh kembali lagi jika Wie sudah memiliki uang.
Sebagai gantinya kedua anak yatim tersebut boleh meminta hal lain. Kedua anak yatim itupun meminta jilbab sebagai gantinya dan Wie mengizinkan mereka untuk memilih sendiri jilbab yang ada di lemari Wie.
Hikmah Pertama
Tak berselang lama, Han teman pengajian Wie datang berkunjung dengan membawa satu kantong plastik besar. Wie pun terheran-heran dengan sikap Han tersebut karena tanpa pemberitahuan apapun tiba-tiba Han berkunjung ke kos nya.
Setelah memberikan kantong plastik besar tersebut, Han juga berpesan kepada Wie untuk menemui Ibunya yaitu Ibu Fah. Setelah menyampaikan pesan tersebut, Han pun pamit pulang dan Wie pun segera membuka kantong plastik tersebut yang ternyata isinya adalah satu plastik jilbab.
Wie pun segera memanggil kedua anak yatim yang masih memilih jilbab di kamar Wie. Ia menyuruh anak yatim tersebut untuk mengambil seluruh jilbab pemberian Han tersebut. Kedua anak Yatim tersebut pun pamit dan dan Wie melaksanakan shalat ashar.
Karena badannya yang semakin melemah, Wie memutuskan untuk berbaring kembali sambil berdoa kepada Allah agar memberikan petunjuk dan jalan keluar atas masalah yang sedang ia hadapi.
Hikmah Kedua
Menjelang maghrib, Wie kembali memiliki tamu. Kali ini adalah tetangga Wie yang ternyata memberikan Wie sebakul makanan sebagai undangan agar Wie menghadiri acara kenduri di rumah tetangganya tersebut bakda Isya.
Wie sangat bersyukur atas undangan tersebut karena akhirnya ia memiliki makanan setelah beberapa hari ia menahan rasa lapar.
Segera setelah tetangga Wie itu pamit, Wie pun langsung makan makanan pemberian tetangganya tersebut dan segera mendapatkan energi untuk melakukan berbagai aktivitas. Setelah melaksanakan shalat Isya, Wie pun segera pergi kerumah tetangganya untuk memenuhi undangannya.
Keesokan harinya, Wie memutuskan untuk tidak berangkat bekerja karena ia telah berjanji untuk menemui Ibu Fa yaitu Ibunya Han.
Sesampainya di rumah Ibu Fah, Wie kembali merasa heran karena ia malah tidak diminta untuk melakukan apapun. Malahan ia hanya ngobrol ngalur-ngidul sampai berjam-jam lamanya sambil menikmati suguhan yang disajikan oleh Iibu Fah.
Setelah setengah hari berada di rumah Ibu Fah, Wie pun memutuskan untuk pamit pulang. Namun sebelum pulang, Ibu Fah memberinya sebuah amplop. Ibu Fah mengatakan amplop tersebut sebagai ucapan terima kasih karena Wie sudah bersedia untuk menemani Ibu Fah ngobrol sampai berjam-jam lamanya.
Betapa terkejutnya Wie, karena ketika ia membuka amplop tersebut ternyata isinya adalah uang yang jumlahnya cukup banyak. Wie merasa sangat bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah kepadanya.
Segera ia menemui kedua anak yatim yang ia janjikan sebelumnya. Maka Wie pergi menemui kedua anak Yatim tersebut dan ia memberikan sebagian uang yang ia terima kepada anak yatim tersebut.(Solid)
Dari cerita tersebut kita dapat mengambil hikmah bahwa bersedekah mampu mengeluarkan kita dari segala kesulitan yang sedang kita hadapi.
Sedekah yang dapat kita lakukan bisa berupa uang, barang, maupun bantuan. Sedekah tidak perlu menunggu kaya bukan.
Semoga kisah nyata Islami di atas dapat menggugah kita semua untuk merutinkan bersedekah kepada yang membutuhkan.
Semoga bermanfaat.
Originally posted 2021-08-27 09:08:18.