Ciri Ciri Wawangsalan Adalah: Ragam Bahasa Kode yang Terus Berkembang di Masyarakat

Saat Anda berkumpul dengan teman-teman, pasti tidak jarang Anda mendengar kata-kata yang aneh dan sulit dimengerti, bukan? Nah, itu disebut wawangsalan. Apa sih sebenarnya wawangsalan itu? Wawangsalan adalah bahasa gaul yang sering digunakan oleh anak muda untuk menyampaikan pesan secara tidak langsung agar tidak dapat dimengerti oleh orang lain selain kelompok tertentu. Ada banyak jenis wawangsalan yang tersebar di Indonesia, salah satunya adalah ciri-ciri wawangsalan. Penasaran? Simak terus artikel ini ya.

Apa itu Wawangsalan?

Sebelum membahas ciri-ciri wawangsalan, penting untuk mengetahui terlebih dahulu apa itu wawangsalan. Secara sederhana, wawangsalan adalah bahasa atau tuturan yang berkias-kias, tidak langsung, atau tidak jelas maksudnya. Wawangsalan sering dianggap sebagai bahasa yang sulit dipahami karena banyak menggunakan metafora, peribahasa, atau kiasan.

Ciri-ciri Wawangsalan

1. Menggunakan bahasa kiasan

Ciri pertama wawangsalan adalah penggunaan bahasa kiasan. Bahasa kiasan ini bisa berupa perumpamaan atau metafora. Contohnya, “buaya darat” untuk menggambarkan orang yang suka menyergap atau memanfaatkan orang lain.

2. Tidak langsung dan jenaka

Ciri wawangsalan yang kedua adalah tidak langsung dan jenaka. Wawangsalan sering kali tidak menggunakan bahasa yang langsung dan serius, melainkan cenderung menggunakan bahasa yang jenaka atau lucu. Contohnya, “kapal tidak bisa berenang” untuk menyindir seseorang yang tidak pandai renang.

3. Banyak menggunakan kalimat tak bermakna

Ciri wawangsalan selanjutnya adalah penggunaan kalimat-kalimat tak bermakna yang tidak bisa diterjemahkan secara langsung. Kalimat tersebut lebih banyak digunakan untuk melebarkan arti dalam satu kalimat. Contohnya, “mulut kecil makanan habis, mulut besar banyak makanan yang tersisa” untuk menggambarkan sifat tamak.

4. Membuat teka-teki

Ciri wawangsalan selanjutnya adalah membuat teka-teki dalam bahasa yang digunakan. Ini bisa berupa kalimat-kalimat tak biasa, atau penggunaan kata dengan arti yang berbeda-beda. Contohnya, “telur bagi yang di atas, bagi yang di bawah, uang” untuk menggambarkan hutang-piutang antar teman.

5. Digunakan untuk menghindari pembicaraan yang serius

Wawangsalan juga bisa digunakan untuk menghindari pembicaraan yang serius atau tidak nyaman. Bahasa wawangsalan bisa dijadikan sebagai bentuk perlindungan atau pengalihan pembicaraan. Contohnya, “lewat daun telinga” untuk menghindari permintaan atau penjelasan yang tidak nyaman.

6. Penggunaan bahasa gaul atau slang

Seringkali bahasa wawangsalan juga menggunakan bahasa gaul atau slang dalam penggunaannya. Bahasa ini mencakup istilah-istilah populer, akronim, atau kosa kata yang tidak standar. Contohnya, “kalem” untuk menunjukkan ketenangan atau ketertiban.

7. Mencampur aduk bahasa daerah atau bahasa lokal

Salah satu ciri khas wawangsalan adalah mencampur aduk bahasa daerah atau bahasa lokal dalam satu tuturan. Ini biasanya terjadi pada tuturan yang berkaitan dengan tradisi atau kebiasaan lokal. Contohnya, “ngalap berkah” untuk menggambarkan tradisi meminta doa ke orang yang dihormati dalam budaya Jawa.

8. Penggunaan kosa kata atau frasa yang tidak lazim

Wawangsalan juga sering menggunakan kosa kata atau frasa yang tidak banyak dikenal oleh orang umum. Ini bisa menjadi bentuk penghormatan atau kekayaan bahasa dalam tuturan tersebut. Contohnya, “cukitin suluk” untuk menggambarkan ketiadaan atau kesulitan.

9. Memiliki makna yang dalam dan filosofis

Walau terkadang sulit dipahami, wawangsalan sering kali memiliki makna yang dalam dan filosofis. Makna tersebut bisa berupa nasihat, kritik, atau gambaran tentang kehidupan dan kemanusiaan. Contohnya, “alam terkembang jadi guru, manusia yang tertunduk belajar” untuk menggambarkan pembelajaran dan kebijaksanaan dalam hidup.

10. Digunakan dalam sastra atau seni pertunjukan

Wawangsalan juga sering digunakan dalam sastra atau seni pertunjukan sebagai bentuk kekayaan bahasa dan keindahan tuturan. Karya-karya sastra seperti pantun, gurindam, atau syair seringkali menggunakan bahasa wawangsalan dalam tuturannya.

Nah, itu dia 10 ciri-ciri wawangsalan yang bisa kamu ketahui. Meski sulit dipahami, wawangsalan bisa menjadi kekayaan bahasa dan budaya yang patut dihargai.

Ciri Ciri Wawangsalan Adalah

Wawangsalan merupakan salah satu bahasa khas daerah Jawa Tengah dan DIY. Wawangsalan lebih tepatnya adalah bahasa yang digunakan secara hu-ha (tak formal) untuk tujuan humor ataupun lelucon. Dalam bahasa Indonesia, wawangsalan dapat diartikan sebagai semacam berbicara secara gurauan atau becanda. Namun, ada beberapa ciri khusus yang membuat wawangsalan berbeda dengan bahasa gurauan lainnya.

1. Pengulangan suku kata atau huruf

Salah satu ciri khas wawangsalan adalah seringnya pengulangan suku kata atau huruf pada setiap kata yang diucapkan. Misalnya, kata “orang” diubah menjadi ‘jojorg”, atau kata “meja” diubah menjadi “memeja”. Hal ini mungkin akan terdengar aneh bagi mereka yang tidak terbiasa mendengarkan atau menggunakan bahasa ini, namun pengulangan ini sebenarnya bisa menjadi salah satu ciri khas wawangsalan.

2. Penggunaan Kata-kata dengan Arti Tidak Sesuai

Ciri khas lainnya dari wawangsalan adalah penggunaan kata-kata yang memiliki arti tidak sesuai dengan konteks. Hal ini biasanya dilakukan untuk menghasilkan efek lucu, menggelikan atau bahkan mengundang tawa. Misalnya, kata kursi dapat diubah menjadi kucing, atau kata jeruk bisa diubah menjadi peruk.

3. Memasukkan Huru r

Ciri lainnya adalah kebiasaan memasukkan H pada akhir kata. Hal ini dilakukan agar kata tersebut terdengar lebih “ngalor ngidul”, namun juga bisa menjadi sulit dipahami oleh yang tidak terbiasa.

4. Menggunakan kata Bahasa Inggris

Tak jarang dalam wawangsalan kita dapati kata bahasa inggris yang dicampur melintang dengan bahasa jawa. Misalnya, kata komputer diubah menjadi “kompyuter”, atau kata internet diubah menjadi “intornes”. Hal ini biasanya dilakukan untuk menciptakan unsur kebarat-baratan.

5. Caciran Gending Slendro

Ciri khas lainnya dari wawangsalan adalah penggunaan gending slendro dengan melodi cacatan sehingga terdengar sangat lucu. Karena wawangsalan memiliki unsur humor dan lelucon.

6. Penggunaan kata “Kepo”

Kata “kepo” sering digunakan dalam wawangsalan. Kata yang sebenarnya berasal dari bahasa Belanda “kijken” yang berarti ‘melihat’. Namun, dalam wawangsalan kata “kepo” biasanya digunakan untuk menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi.

7. Penggunaan bahasa dagelan

Dalam wawangsalan sering ditemukan penggunaan bahasa dagelan seperti “aleta”, “aleti” atau “lucu aq kuwe”. Serangkaian kalimat-kalimat lucu ini kadang tidak bisa dimengerti oleh orang awam.

8. Penggunaan kata-kata Jorokt

Wawangsalan juga mempunyai ciri khusus yang kurang pantas dilakukan pada umumnya, yaitu penggunaan kata-kata jorok. Terlebih lagi kalau kata-kata tersebut diucapkan di tempat-tempat umum.

9. Penggunaan Bahasa Alay

Dalam wawangsalan juga kerap ditemukan penggunaan bahasa alay seperti “wkwk” atau “ngakak”.

10. Dilakukan Dalam Bahasa terbatas

Ciri khas terakhir dari wawangsalan adalah kerap dilakukan dalam bahasa yang terbatas, khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah Jawa Tengah atau DIY. Meski begitu, wawangsalan dapat sangat menghibur dan bisa membuat siapa saja tertawa.

Tanda-tanda Bahwa Seseorang Menggunakan Wawangsalan

Wawangsalan adalah sebuah bahasa yang dipakai seseorang untuk menyembunyikan maksud sebenarnya dari apa yang ia sampaikan. Meskipun pada awalnya bahasa ini dipakai untuk menyembunyikan maksud yang tidak sopan, namun saat ini wawangsalan tidak hanya dipakai untuk kepentingan negatif saja. Orang-orang seringkali menggunakannya untuk membuat humor yang sedikit berbeda dan menantang.

Berikut adalah tanda-tanda seseorang menggunakan wawangsalan dalam percakapannya.

Penggunaan Kata-Kata Tertentu

Wawangsalan sebagian besar terdiri dari penggunaan kata-kata yang memiliki arti ganda atau tidak biasa. Kata-kata tersebut mungkin memiliki arti kata asli yang berbeda dari apa yang dimaksudkan. Ketika seseorang seringkali menggunakan kata-kata seperti itu, kemungkinan besar mereka sedang menggunakan wawangsalan.

Tertawa Sendiri Saat Berbicara

Biasanya, ketika seseorang mengatakan sesuatu yang lucu, teman-temannya ikut tertawa. Tapi jika seseorang tertawa sendiri saat berbicara dan orang lain tidak mengerti mengapa dia tertawa, itu bisa jadi penggunaan wawangsalan.

Memakai Isyarat Tubuh

Terkadang, orang-orang yang menggunakan wawangsalan menggunakan isyarat tubuh untuk menunjukkan bahwa mereka sedang memakai bahasa rahasia. Misalnya, seseorang mungkin akan membuat gerakan tertentu dengan tangannya untuk menunjukkan bahwa dia sedang menggunakan wawangsalan.

Persentase Kata Tak Biasa Tinggi

Semakin banyak kata yang tidak biasa yang digunakan seseorang dalam percakapannya, semakin besar kemungkinan mereka menggunakan wawangsalan. Persentase kata tak biasa yang tinggi adalah tanda yang kuat bahwa seseorang sedang menggunakan bahasa rahasia.

Datang Dari Kelompok Yang Sama

Kebanyakan orang yang menggunakan wawangsalan adalah mereka yang datang dari kelompok yang sama. Misalnya, di Indonesia, wawangsalan lebih sering digunakan oleh remaja atau orang dewasa muda yang punya circle teman yang sama. Jadi, jika seseorang mendengar percakapan dan ketahuan dari kelompok yang sama, maka kemungkinan besar mereka menggunakan wawangsalan.

Jenis Isyarat Tubuh Arti
Menggeleng-Gelengkan Kepala Bukan itu maksudnya
Mengangkat Alis Ini adalah maksud sebenarnya
Menerapkan Tangan di Pipi Ini harus diulang

Jadi, itulah beberapa tanda yang biasanya menunjukkan bahwa seseorang menggunakan wawangsalan saat berbicara. Walaupun wawangsalan biasanya dipakai untuk tujuan humor, namun penting untuk diingat bahwa percakapan yang sulit dimengerti seringkali dapat menimbulkan masalah komunikasi. Oleh karena itu, pastikan bahwa apa yang Anda sampaikan bisa dipahami oleh lawan bicara Anda.

Sering mendengar istilah wawangsalan tapi belum tahu apa itu? Yuk simak penjelasan lengkapnya tentang “Ciri Ciri Wawangsalan Adalah” di Kompasiana.

Terima Kasih! Jangan Lupa Kunjungi Lagi

Itulah bahasan singkat tentang ciri-ciri wawangsalan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang penasaran dengan wawangsalan atau ingin lebih memahaminya. Selalu ingat, penggunaan bahasa yang benar dan sopan akan memudahkan komunikasi dan menghindari kesalahpahaman. Jika ingin membaca artikel-artikel menarik lainnya, jangan lupa untuk mampir di situs kami lagi ya. Terima kasih telah membaca artikel ini, sampai jumpa lagi!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *