Bekam – “Saya tak melewati malaikat saat malam Isra’ Mi’raj, melainkan mereka mengucapkan, “Wahai Muhammad, perintahkan atas ummatmu supaya berbekam.” (Hadits Riwayat Ibnu Majah)
Sunnah Hijamah (Bekam)
Terdapat perbedaan pendapat apakah bekam termasuk sunnah ataukah hanya mubah (dibolehkan). Banyak ulama yang berpendapat bahwa hukum berbekam (hijamah) hanyalah mubah alias boleh.
Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa berbekam itu merupakan sunnah nabi, tidak hanya nabi Muhammad tetapi juga Nabi-nabi sebelumnya.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Lima perkara termasuk sunnah para Rasul ialah, rasa malu, pemaaf, hijaman (bekam), bersiwak, serta memakai wewangian”. (Hadits Riwayat Thabrani & Ibnu Jarir).
Berdasar hadist lainnya menyampaikan pula bahwasannya bekam itu bisa menyembuhkan. Dari sahabat Ibnu Abbas ra, Nabi SAW pernah bersabda, “Penyembuhan itu ada tiga macam; (1) Mengkonsumsi madu, (2) Hijamah (berbekam), dan (3) Menyundut dengan besi panas. Dan aku melarang umatku berobat dengan menyundut”. (Hadits Riwayat Bukhari).
Bekam itu merupakan salah satu pengobatan terbaik. Diriwayatkan Annas bin Malik ra, Nabi SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya sebaik – baiknya penyembuhan yang kalian laksanakan ialah berbekam”. (Hadits Shahih Tirmidzi)
Manfaat Bekam
1. Membuang racun, angin, dan kolesterol
2. Melancarkan peredaran darah
3. Mengatasi demam
4. Mengatasi kelelahan
5. Meredakan nyeri dan keluhan
6. Menyembuhkan banyak penyakit
7. Mengobati banyak masalah kulit
8. Memperbaiki beberapa sistem tubuh
9. Menghilangkan sihir
10. Menyembuhkan sakit kepala ringan dan sakit kepala sebelah
11. Menyembuhkan darah tinggi
12. Mengurangi stres hingga mencegah depresi
13. Membuat pernafasan makin sehat
14. Detoksifikasi atau mengeluarkan racun dari dalam tubuh
15. Menurunkan berat badan dengan cara menyedot jaringan lemak dari pori-pori tubuh
Manfaat Bekam Menurut Dunia Medis
Penelitian atas pengobatan alternatif ini sudah dilakukan oleh beberapa peneliti. Beberapa di antaranya ialah Saad A. Al Saedi.
Beliau peneliti dari Medicine College, Departement Pediatric. Beliau melaporkan penelitiannya dalam sebuah jurnal yang berjudul “Molecular Aspects of Cupping Therapy”.
Beliau memperhatikan terapi bekam dan kaitannya dengan fungsi Imun iB pasien infeksi Hepatitis C Kronik.
Penelitian itu mengamati pasien HCV yang melakukan cupping (bekam) dan membandingkannya dengan kelompok kontrol dengan sel darah putih CBC, fungsi hati dan respon imun.
Efek pengobatan bekam pada respon imun diamati di MDA, cAMP, dan IL–1ß. Penemuan dari penelitian menyatakan bahwa perbaikan yang signifikan di enzim hati (yaitu ALT) sesudah diterapi bekam secara berulang.
Dan pula dalam mengurangi cAMP serta MDA radikal bebas, yang dicurigai patologis hati yang berhubungan dengan infeksi HCV.
Di samping itu, hasil penelitian memperlihatkan efek cupping dalam meningkatnya IL–1ß yang memicu peningkatan imunostimulasi sekunder bagi radang.
Selain itu juga mengaktivasi T–limfosit & sel-B bersama dengan mengaktvasi molekul sitokin dan adhesi lain. Hasil memperlihatkan pula peningkatan kontinyu jumlah trombosit ketika cupping dilakukan berulang.
Walaupun tak terdapat perubahan signifikan di jumlah WBC yang diamati, tetapi jumlah limfosit meningkat di atas variabel kontrol.
Ini bisa mencerminkan meningkatnya sistem kekebalan diamati dalam viral load. Selain itu bekam juga meningkatkan kadar hemoglobin sedikit di atas nilai variabel kontrol.
Terapi bekam yang rutin juga berhubungan penurunan viral load RNA HCV yang signifikan. Secara umum, hasil ini memperlihatkan respon kekebalan yang meningkat signifikan sesudah bekam secara berulang.
Selain itu ada juga penurunan yang signifikan dalam replikasi virus di sampel darah dari pasien yang melakukan bekam berulang.
Penelitian sudah dilakukan bertujuan untuk mengetahui manfaat dari pengobatan bekam. Beberapa di antaranya ialah yang dilakukan atas 60 orang gemuk yang berbekam secara rutin.
Penelitian menemukan bahwa bekam dapat menurunkan kolesterol jahat dan tekanan darah. Selain itu bekam rutin juga menaikan kadar kolesterol baik.
Penemuan studi yang dimuat di BMC Medicine cukup mengejutkan. Penelitian lainnya yang dikutip dalam “Journal of the American Medical Association” menyatakan bahwa mereka yang mendonorkan darahnya tiap enam bulan satu kali lebih kecil kemungkinan terkena stroke dan serangan jantung.
Walaupun yang ini selain dari penelitian medis, Thomas W. Anderson (1985) mempublikasikan makalah “100 Diseases Treated by Cupping Method” yang artinya 100 Penyakit yang Dapat Diatasi dengan Bekam.
Dinyatakan di buku itu bahwa ada sebagian penyakit yang memiliki respon cukup baik dengan Pengobatan bekam.
Penyakit tersebut ialah stroke, hipertensi, parkinson, hiperuricemia, epilepsi, hiperkolesterolemia, vertigo, migrain, gagal ginjal, wasir, varises, dan semua keluhan sakit seperti rematik, sciatica/ischialgia, nyeri pinggang bagian bawah, penyakit darah (thalasemia, leukemia), asma, tinnitus, alergi, penyakit sistim imun (HIV, SLE), infeksi (elefantiasis, hepatitis), insomnia, glaukoma, enuresis, skizofren, mania, dan trans (gangguan sihir/jin), dan lain-lain.
Selain itu juga bekam bisa untuk fertilitas dan kecantikan seperti mengurangi komedo, jerawat, vitiligo, menurunkan berat, dll.
Seperti itulah manfaat bekam. Selamat berbekam.
Sumber Kajian:
http://bekamhijamah.weebly.com/
ttp://dokterindonesiaonline.com/2014/08/20/manfaat-terapi-bekam-menurut-perpektif-medis-dan-non-medis/
https://muslimafiyah.com/thibbun-nabawi-mubah-atau-sunnah.html
Originally posted 2021-08-25 22:17:47.